Disudut langit malam yang dikawal gemerlap cahaya.
Sebuah pesta tengah berlangsung disepanjang gugusan Aquila
Harmoni penataan pesta pora
Ritmis gerak benda angkasa yang berputar disana
Lalu berkeliling, dengan kau sebagai pusat yang mereka puja.
Menenangkan,
Menyenangkan
tatkala lengkung yang kau tebar, selalu kau suguhkan disetiap perjamuan yang kulestarikan.
Melantunkan nada romansa, mengusik sepi yang terlelap diantara seluruh bebunyian.
Kau manjakan indera pendengaran, dengan bilasan-bilasan kecil disetiap kedipan
Hingga pagi enggan datang, dan gemintang pun enggan untuk pulang
Keberadaanmu menghancurkan kokohnya dimensiku
Bergerak secara membabi buta,
Menari acak tanpa rupa
Disanalah aku terjebak,
Tepat diantara titik perlintasan
Di sepanjang setapak yang selama ini berhasil kau sembunyikan.
Semakin liar debar yang kau jejalkan diam-diam
Semakin aku menggilaimu begitu dalam
Hal itu akan selalu berulang adanya
Akan selalu ada dilajur yang sama
Dan kau,
Akan selalu menjadi langit malam yang kupuja
- Serdadu Pejuang Rasa, Bandung 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Serdadu Pejuang Rasa
RomanceRentetan aksara ditengah perjuangan dalam menghidupkan rasa