~10~

17K 1.6K 41
                                    

"Astaga astaga?!!! Apa ini?!"

"Woey, anak orang itu!"

Seketika basecamp mereka riuh karena kedatangan seorang anak kecil dan saudara mereka zelo. Sedangkan bocah kecil itu memandang semuanya dengan bingung, zelo hanya merotasikan netranya malas.

"Adek lo kan vin?"tanya zelo pada devin. Devin yang merasa terpanggil menggelengkan kepalanya panik, pasalnya dia tak merasa punya adik. Dia itu anak kedua, kakaknya bahkan sudah menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan.

"Gua gak punya adik zel. Anak siapa yang lo culik?"ujar devin panik

"Culik kepalamu!! Ini adek lo kan? Ngaku nggak."kekeh zelo tak mau kalah

"Sumpah. Gua anak bungsu! Gua kan udah cerita sama lo, lo juga udah pernah ketemu bonyok dan abang gua"

Zelo memiringkan kepalanya bingung. Jadi, yang dia bawa ini adik siapa dong? Zelo jadi merasa bersalah melihat bocah yang dibawanya ke markas kebingungan. Sedangkan yang lain menatap zelo penuh arti.

"Ada yang nggak beres dengannya"lirih jeno

"Sudahlah, nanti kita antar pulang. Nah, adik kecil ikut abang itu dulu ya? Mau eskrim kan?"ucap yogi menunjuk gerald. Dan anak kecil itu mengangguk patuh, karena akan diberi eskrim.

"Kirim datanya sekarang"titahnya tegas

"Baik tuan"

"Hong zelo, lahir 19 may 2002. Sekolah Garuda. anggota trickZ, lahir dijakarta. Hanya ini?"ujar zico, ayah biologis dari zelo.

"Iya tuan, hanya ini yang kami dapatkan. Karena data yang menyangkut tuan muda dirahasiakan. Kami tak tau motif mereka, bahkan marga tuan tak dicantumkan pada nama tuan muda"jelas simon, mata-mata dan bawahannya.

"Baiklah. Kalian boleh pergi, dan satu lagi awasi setiap pergerakan putraku dikeluarga itu, jangan sampai terlewatkan sejengkal pun"ujar zico tegas tidak menerima penolakan

Simon pergi diikuti para bawahannya keluar ruangan. Perintah dari pemimpinnya adalah mutlak dan harus dijalankan. Otomatis tuan muda adalah tanggung jawabnya dan tak akan membiarkan sedikitpun luka tergores ditubuh tuan mudanya.

Zico melihat potret bayi merah disamping meja kerjanya, tak terasa air bening meluncur tanpa dikomando. Zico akan lemah jika menyangkut putra satu satunya. Hatinya berdesir, tak sabar bertatap muka dengan sang anak.

"Tunggu Daddy, Ying Zelo"

At Markas

"Gila gila!! Woe, kalian beneran kagak tau tentang zelo?"tanya gerald setelah menyerahkan anak kecil tadi pada zelo karena akan diantar pulang menemui keluarga sikecil.

"Emang gua bapaknya!!"kesal devin, diapun juga bingung.

"Selo sih, gua juga kagak nanya sama lo kok"

"Tapi, lo natep gua kampret!!"

"Iye iye, maap"

"Gua takut kalo zelo kenapa napa. Semenjak hari dimana zelo lupa kalo gua sahabatnya, dia sering badmood, sering lupa naruh barang. Dia itu udah kayak orang linglung"khawatir jeno pada zelo

"Positip ae. Ntar kalo sifat pelupa nya zelo udah nggak bisa di tolerir kita bawa paksa kerumah sakit"tegas kiki,

Perasaan mereka campur aduk, mereka khawatir pada zelo tapi yang dikhawatirin tidak mau membuka masalahnya pada mereka. Zelo tertutup, hingga orang disekitarnya tak mampu meraihnya.

Zelo terjatuh dilubang yang gelap, dia tak bisa menemukan cahaya hidup. Semuanya terasa menyeramkan, teriakan dan tawa tak membuatnya tenang, zelo butuh seseorang yang bisa mengerti dirinya.

Ketika tutur kata telah memporak porandakan hatinya, disitulah zelo akan menyerah. Menyerah pada takdir yang digariskan Tuhan.

POV~ZELO

"Adik kecil, maaf ya udah ngajak ke markas. Kakak salah orang ternyata, kakak pikir tadi kamu adiknya temen kakak"canggungnya

"Nggak papa kok kak, kakak kelen tadi sepelti abang dopyo"cadelnya, karena sikecil masih berumur 6 tahun tapi ya gitu dia nggak bisa ngomong huruf  'R'

"Abang dopyo emang kemana? Kok ninggalin dopyo sendiri?"tanya zelo lembut, sembari menurunkan sikecil dari motor besarnya. Kemudian menggendongnya menuju bel rumah sikecil tadi

"Tadi dopyo disuluh nunggu abang dipinggil jalan tapi dopyo bandel. Sekalang dopyo takut dimalahin bunda kalena nggak nulut sama abang"takut dopyo mencengkeram jaket zelo erat

"Ssstt, jangan takut, kakak disini mau lindungin dopyo dari kejahatan"hibur zelo pada dopyo

"Wahh, kakak kelen!! Kayak supelhelo yang seling dopyo tonton sama ayah. Itu ilonman. pyu pyu pyu"celotehnya

Hati zelo menghangat mendengar celotehan dopyo, dia terkekeh. Lucu sekali-pikirnya

Andai zelo hanya anak kecil mungkin dia takkan memusingkan masalah orang dewasa yang pelik. Rasanya zelo ingin kembali menjadi anak kecil saja,

Zelo membunyikan bel sampai tiga kali, barulah seorang lelaki seumurannya membuka dan langsung menghambur pada sikecil kemudian mengecupi seluruh wajahnya. Pandangan mereka bertemu hingga zelo angkat bicara mencoba menjelaskan kronologinya.

"Maafkan saya, tadi saya nggak sengaja bawa adikmu ke tempat nongkrong saya. Saya kira dopyo adik sahabat saya ternyata bukan. Tolong maafkan saya"tulus zelo

"Tidak apa. Makasih telah menjaga dopyo"ucap lelaki itu tersenyum ramah

Kemudian zelo pamit karena tak enak berlama lama dirumah orang, sedangkan dia bukan siapa siapa orang itu.
Rasanya pengen punya adik-batinnya

Lalu zelo keluar dari halaman rumah itu dan melaju kearah tempat yang bisa membuatnya tenang,  yang bisa mengistirahatkan sejenak hati dan pikirannya.

POV~END

"Leganya karena sudah mengganti marga menjadi Xing"

"Oh ya bu, besok resa mau pergi arisan dengan yang lainnya"

"Pergilah"

"Alex akan menjalin kerja sama dengan kolega luar negeri juga, kemungkinan besar alex tidak pulang 2 hari"ujar alex pada orangtuanya.

"Kalian berhati hatilah. dan hubungi dean atau ibu jika kalian butuh bantuan"resa tersenyum mendengar tuturan ibu mertuanya

"Begini ya rasanya jadi nyonya besar, tidak sia sia dulu aku menikahi mas alex"pongah resa

Manik hitam dan teduh zelo bertubrukan pada ibunda yang sangat dia sayangi, tak sampai 4 detik tatapan itu diputus sepihak oleh resa. Zelo tersenyum kecut sedangkan dean? kakaknya dipeluk dan dikecup tepat dikeningnya.

"Mimpi zel, mana mungkin mama mau meluk anak haram kayak elo. Natap lo aja jijik"


Sampai jumpa lagi~~

ZELO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang