~23~

14.8K 1.3K 15
                                    

Bulir keringat membasahi pakaian nya hingga wajahnya kian memucat. Sesuatu yang selama ini di konsumsinya habis tak tersisa dan dia tak punya tenaga hanya untuk keluar kamar usang itu. Tubuhnya menyender pada kursi belajarnya, kepalanya pusing. Semuanya seakan berputar hebat,

Zelo hanya bisa memijit pelan area kepalanya dan menarik hingga rontok beberapa helai. Rasa sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya, dia butuh seseorang untuk membuatnya bisa tenang.

Dia berjalan sempoyongan menuju ruang tengah, dia butuh seseorang. Ingatannya kabur entah kemana, dia sudah tak bisa mengingat sepercik memori. Dan rasa sakit itu menghunus ulu hatinya ketika melihat seorang wanita mengelus pelan rambut seorang pemuda di depan tv.

'Apa ini akhir dari semua, aku tak bisa mengingat mereka. Mama...'

Zelo merapat pada tembok ketika tubuhnya akan limbung kedepan. Dia bersitatap dengan manik seorang kakek tua tetapi orang itu acuh. Zelo memaksakan tubuhnya yang sakit, dia amat butuh obat pereda sakit dan dia butuh pelukan.
Ketika dia akan menduduki sofa tubuhnya tersungkur hingga terantuk pinggiran meja. Tidak ada yang membantunya, mereka hanya menatap tak suka pada zelo.

Resa yang menatap lurus kedepan dan tangan terus mengelus rambut dean. Alex yang masih berkutat pada dokumennya dan Luna (oma) yang masih santai meminum tehnya. Seakan zelo itu tak kasat mata.

Dia meringis sakit pada pelipisnya yang mengeluarkan darah dan kepalanya yang tambah berputar. Dia memegang pergelangan kaki resa, namun ditepis hingga zelo terjungkal ke belakang.

"T...tolonghh...hah....hah....sakithh...p..pelukh..."ringis zelo kesakitan

Mereka acuh pada zelo yang kesakitan.

"Sakit? Ayo ikut saya, biar anak tak tau diri seperti kamu bisa merasakan sakit yang sebenarnya"ujar resa menyeret paksa lengan ringkih zelo menuju sebuah gudang belakang yang didalamnya sudah disetting sebagian rupa

Alex hanya bisa memandang datar. Axel memilih ke kamarnya dan dean yang masih asik bercanda dengan oma nya.

BRUK

BRAK

Pintu tertutup kasar. Zelo terjerembab ke depan dengan kepala yang lagi lagi terantuk, darah mengalir deras. Resa acuh, dia menatap zelo datar. Dan zelo yang menatap sayu, semuanya berputar.

"Berdiri dan tanggalkan baju lusuhmu itu!"datarnya

Resa berjalan kesamping membawa sebuah ikat pinggang panjang yang terbuat dari kukit dan mengayunkannya pada punggung zelo. Jangan ditanya betapa sakitnya itu. Zelo bahkan meringis dan meneteskan airmatanya karena tak sanggup dengan rasa sakit itu.

CTAS

CTAS

BRUK

CTAS

Meski zelo sudah tak bisa menyangga tubuhnya lagi, resa masih gentar mencambuknya. Zelo tak sadarkan diri, resa puas akan hasil karyanya dia pergi keluar tak lupa mengunci pintu gudang.

"Apa kau tak keterlaluan padanya? Kau melukai fisiknya juga"

"Aku tak peduli. Jangan ikut campur!, kau hanyalah ayah tiri disini"

"Keras kepala....

***


"Kami sudah menyelesaikan segala urusan disini. Jadi, kami akan langsung terbang ke korea"

"Apa kalian tak bisa menundanya sampai zelo bertemu denganku"

"Jangan egois sialan!!! Aku menyampingkan urusanku disana demi kau bodoh!!!"desis yoongi

"Ya ya ya, pulanglah dan jangan kembali lagi"cibir zico

"Jangan lupa juga bayaran!!! Enak saja gratisan"ucap namjoon

Mereka langsung melaju tepat saat zico akan melempar sebuah gelas ditangannya. Dia kembali masuk ke kediamannya saat itu juga edward berlari dan menyerahkan sebuah rekaman. Yang mana membuatnya emosi dan langsung memanggil dua bawahannya yang ditugaskan untuk menjaga zelo.

Mark dan John.
Mereka terduduk lemas dilantai. Keadaannya mengenaskan, dengan luka disekujur tubuh.

"Kenapa kau malah membelaku? Kenapa?"ujar mark. Dia menyender disebuah sofa tak jauh darinya.

John?
Dia tak sadarkan diri dengan luka yang lebih parah dari mark.

Yixing murka melihat keadaan zelo dirumah itu. Zico yang tak bisa mengontrol emosi lebih memilih pergi dengan perasaan marah yabg meletup

"Kalian berdua mengecewakan kami"ujar yixing dingin

Bisa saja yixing itu melenyapkan mark dan john, tapi itu tak mungkin. Karena dua orang itu yang telah bersamanya, menemaninya ketika dia terpuruk. Ini satu kesalahan yang baru mereka perbuat, tapi juga fatal bagi mereka.

Simon, key, dan edward bungkam melihat kejadian barusan
Mereka tak bisa berbuat apa apa. Yang salah disini juga mark dan john, kenapa mereka bisa lalai menjaga tuan muda. Mereka memilih pergi setelah menelpon ambulance untuk membawa john.

Mark lebih memilih berjalan jalan guna menenangkan pikirannya. Dia tak bisa berpikir jika pikiran sedang kalut. Dia berjalan kaki tanpa arah dan tujuan. Dari kejauhan dia melihat punggung seseorang yang selama ini di jaganya, dia tersenyum sendu dan menghampiri pemuda itu.

"Tuan muda____



Tbc.....

ZELO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang