~27~

16.4K 1.3K 12
                                    

Jangan ditanya zelo seperti apa sekarang. Yang pasti dia lebih hidup. Bahagia? Tentu saja.
Siapapun akan merasa bahagia jika di perlakukan bak pangeran. Zelo mengalaminya. Dimana mana di ikuti oleh beberapa pengawal dan kasih sayang yang membludak hingga zelo tak mampu lagi menahan senyum lebarnya.

Daddy yang mencintainya✅

Kakek yang memanjakannya✅

Dan para pengawal yang menyayanginya✅

Serta semua sahabatnya yang kembali bersamanya✅

Zelo amat menikmati alur kehidupannya sekarang. Dia tak tau pasti masa lalu nya seperti apa, hingga daddy dan kakeknya menutupi sampai sejauh ini. Zelo menyimpulkan bahwa itu semua untuk kebaikannya.

Dia juga berpikir mungkin masa lalunya adalah kenangan buruk yang harus dia buang sejauh mungkin. Jika tidak buruk, mana mungkin orang terkasihnya akan menutupi rapat rapat.

Keputusan yang zelo ambil memang yang terbaik. Mulai sekarang dia tidak akan menyembunyikan sakitnya seorang diri. Dia sudah ada orang yang bisa memeluknya kapan pun, tanpa pandang bulu, dan tanpa rasa jijik.

Dari lubuk hati zelo yang paling dalam, sebenarnya dia merasa kurang.
Mama?
Batinnya menjerit nama itu. Tapi, pikirannya menolaknya. Zelo bimbang.

Mau seburuk apapun seorang ibu pada anaknya, dia tetaplah seseorang yang melahirkan zelo. Yang merawatnya sampai sebesar ini.

Jiwa dan raganya sekarang sudah sepenuhnya berada di genggaman daddy nya. Tergenggam erat dalam telapak tangan besar dan hangat daddy nya.

Zelo tersenyum tulus.
Menghadap hamparan laut di depannya, surai indahnya bergelayut mengikuti arah mata angin.
Senyum manis tergantikan senyum getirnya. Masih ada yang mengganjal dalam hatinya, tapi dia tak tau apa itu.

Rasa rindu yang menyeruak tiba tiba. Rasa sesak dan sakit datang jika dia mengingat satu kata yaitu 'mama'

"Dad, tolong bawa aku kemanapun daddy pergi. Aku sayang daddy"ucapnya.

Pipinya basah akan air mata. Zelo mengusapnya dengan kaos panjang hitamnya. Dia berjalan menjauh menuju mobil sport yang baru dibelikan oleh kakeknya minggu lalu.


Drrt drrt

Bunyi ponsel bergetar di nakas. Zelo mengambilnya dan mengangkat dengan antusias.

"Tuan muda dimana?"

Zelo cemberut.

"Halo? Tuan muda? Masih di sana?"

Semakin menekuk wajahnya. Menarik napas dan menghembuskan perlahan.

"Berapa kali sudah kukatakan jangan memanggilku tuan muda. Aku bukan tuan mu!!"sinis zelo.

Di seberang sana orang itu tertawa keras. Semakin membuat zelo jengkel.

"Ya ya terserah kau saja! tuan besar akan kembali ke indonesia anda ikut?"

Zelo berpikir keras.

"Tidak! Aku akan di sini. Dengan kak mark dan kak john"

"Yakin?"

"3000% yakin kak simon!!"

Masih kesal rupanya-batin simon
"Oke. Kalo gitu akan kusiapkan keperluannya"

Zelo hendak menjawab tapi panggilan telah terputus sepihak. Zelo berdecak kesal, dia memilih melanjutkan tidurnya.


_______

"Bagaimana? Cucuku ikut?"

"Tidak, dia kekeh tidak mau"

"Baguslah, cepatlah kembali zico. Ayah dan zelo menunggumu di sini"

"Iya. Aku juga tak bisa lama lama jauh dari zelo"zico berbicara sambil melihat lihat potret zelo di mansion ayahnya.


_________

"Hah, brengsek kau zico! Akan kubalas kau lihat saja nanti!"geramnya.

"Pak tua, cepat selesaikan berkasnya. Atau kalau tidak akan ku pecat kau"ancamnya

Alex memicing menatap pemuda di hadapannya yang selalu menyuruh ini itu semaunya. Tidak tau saja siapa yang dia suruh suruh!

"Kau! Kau tidak tau siapa aku?!"

"Memang apa peduliku? Mau kau orang terpandang, seorang raja. Aku.tidak.peduli."ucap pemuda tadi. Dia menekankan setiap kata yang dia lontarkan untuk alex.

Tbc-

ZELO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang