"Den Dodo ini guru privatnya udah datang...silahkan diminum mbak"
"Iya makasih bi" gue tersenyum dan mengambil cangkir teh di atas meja dan mulai meminumnya pelan-pelan, masih panas bor, bisa lecet nih bibir sama lidah kalau langsung tegak.
"SURUH KE KAMAR BI, DODO MAGER"
Haduh, pasti bakalan susah ngajarin nih anak deh, padahal gue maunya dapat anak yang manis, kalem, pinter, kayak anak didik sebelumnya, Kim Minkyu yang lagi pertukaran pelajar ke Amerika.
"Ya udah bi, saya ke kamarnya aja, dimana ya?" gue beranjak dari sofa.
"Di lantai dua, belok kanan mbak, pintu kamarnya yang warna biru" gue ngangguk dan segera berjalan ke arah tangga.
Setelah menemukan pintu berwarna biru itu, nggak mau ngulur-ngulur waktu lagi gue ketuk tuh pintu.
"Masuk aja, gak dikunci"
"Halo..." gue menyapa saat melihat cowok bongsor yang sedang tiduran di ranjang, kedua tangannya memegang ponsel, keadaan kamarnya pun udah kayak Tempat Pembuangan Akhir, cuma ranjang yang bersih.
"Saya masuk ya..." gue melangkah masuk dan cuma berdiri diam sambil melihat betapa mengenaskannya nih kamar.
"Duduk aja kak, belajarnya ditunda dulu ya, aku mau chicken dinner nih"
Gue menghela nafas dan mulai membantu membersihkan kamarnya, ini gue malah kayak pembantu dibandingkan guru privat.
Setengah jam berlalu, dan si Dodo itu meletakan ponselnya ke sisi ranjang yang lain, dia natap kamarnya.
"Wah, makasih loh kak udah bantuin beresin kamar aku" dia bangun dan duduk di ranjangnya.
"Udah selesai mainnya kan, ayo belajar" kata gue dan mengangkat meja kecil disudut kamar untuk ditaruh di karpet, supaya lebih enak belajarnya, dia mendudukkan dirinya di karpet.
"Nama kakak (Y/n)" gue mengulurkan tangan, butuh beberapa saat dia membalas uluran gue.
"Nam Dohyun, terserah kakak mau manggil apa"
"Oke, ayo kita mulai, belajar matematika ya, materi mana yang belum kamu pahami?" tanya gue sambil buka buku paket matematika.
"Aku udah ngerti semua kok" gue menatap dia bingung, perasaan kata orang tuanya, dia gak pernah serius belajar kerjanya main game mulu, setiap ulangan nilainya dibawah kkm.
"Ya udah kalau udah ngerti, kerjain ini ya" gue sodorin kumpulan soal matematika kelas 2 SMA, mau mengetes dia.
"Gak mau ahh, bosen, gimana kalau kita main aja, 'main' yang seru" dia natap gue misterius.
"Saya dibayar sama orang tua kamu untuk mengajari kamu, bukan buat main-main" kata gue kesel.
"Gak mau belajar, ngebosenin, lagipula aku udah ngerti kok materinya" Dohyun menyilangkan tangannya didada dan menatap gue dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
17+ Wanna Read? ; Produce 101 Season 2 & Produce X 101
FanficCuma kumpulan cerita oneshot member PD101 S2 dan PDX101 yang unfaedah & ber-rate 17++ ? . . . . . . . . . . monggo dibaca atuh :)