"Astaga..."
Kamu mengerjapkan mata memperhatikan sekitar kamarmu yang masih gelap, jam menunjukkan pukul 3 kurang.
"Aduhh..." dengan pelan kamu mendudukan dirimu dan mengatur nafasmu agar kembali stabil.
"kok gue mimpiin itu lagi sih..." kamu mengacak rambutmu frustasi.
"Awas itu, ehh anjing...lah...lah"
"Astaga gue udah ngantuk dan nih pemain noob banget, bikin susah cuk"
Kamu menggelengkan kepala saat mendengar suara yang berisik dari kamar sebelahmu, tepatnya kamar kakakmu, untung orang tua mu sedang keluar kota.
Kamu terdiam dan mimpi tadi terlintas dibenakmu, setiap adegan kamu ingat jelas, seketika mukamu memerah.
"Arghhh...apaan sih" kamu meredam teriakanmu dengan selimut.
"Kok bisa sih gue mimpi itu terus?" kamu meracau dan sekarang kamu merasa haus.
Ranjangmu berderit saat kamu berdiri, berusaha menyeimbangkan badanmu kamu mulai berjalan dan keluar kamar.
Kamu sempat melirik pintu kamar kakakmu yang setengah terbuka, ada Seungwoo yang sedang tiduran, disebelahnya ada kakakmu yang sudah molor, Junho duduk menyender dikaki ranjang memegang ponsel dengan mata menahan kantuk, kamu bisa lihat ada seorang lagi yang duduk di kursi belajar tapi dia membelakangimu, sehingga kamu tidak bisa melihat wajahnya, kamu nggak ambil pusing dan segera ke dapur.
Kamu merasa lega saat merasakan air mengalir di tenggorokanmu, ahh dahagamu akhirnya terobati.
Tanganmu meletakkan gelas kosong itu di meja makan, kamu duduk disalah satu kursi, terdiam tanpa ada niat untuk balik ke kamarmu.
"Setan..." pekikmu melihat bayangan hitam berada di pintu dapur saat kamu menoleh.
"Lebay banget..." bayangan itu mendekatimu, ternyata Yohan, yah bisa juga dibilang satu spesies sama setan, iblis dan semacamnya sih.
"Bangsat ngagetin aja lo nyet" kesalmu sambil memegang dadamu.
Yohan terkekeh dan mengambil kembali gelasmu dan mengisinya kembali dengan air.
"Bukannya lo ada pertandingan di luar kota?" tanyamu heran.
"Udah selesai kali, gue juara 1 dong" akunya dengan nada sombong.
"Yah...Selamat..." katamu dengan ogah-ogahan, walau dalam hati kamu cukup bangga dengannya.
"Ngapain di sini?"
"Diajak mabar sama kakak lo, disini kan wifinya lancar jaya" kamu cuma meng oh kan jawabannya.
Kamu melihatnya yang sedang minum, bisa kamu lihat adam apple nya yang bergerak naik turun, dan bibirnya yang menyentuh pinggir gelas, mukamu seketika memerah, jadi indirect kiss dong, ehh tapi gak tau juga sih siapa tau dia minumnya dari sisi yang beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
17+ Wanna Read? ; Produce 101 Season 2 & Produce X 101
Hayran KurguCuma kumpulan cerita oneshot member PD101 S2 dan PDX101 yang unfaedah & ber-rate 17++ ? . . . . . . . . . . monggo dibaca atuh :)