"Anda sudah mengatakan kalimat itu lebih dari 6 kali nona"
Gue gak perduli dah, mau sepuluh kali kek seratus kali kek, gue masih ngantuk, gue bergelung didalam selimut gak perduliin bodyguard suruhan ayah yang udah ngebangunin gue dari tadi.
"Ehhhh...apa-apaan ini" gue refleks ngalungin tangan gue ke leher Jungjung, saat tuh bodyguard gendong gue ala-ala pengantin baru.
"Anda harus bangun dan mandi nona, orang tua anda sudah menunggu dibawah" kata Jungjung sambil bawa gue ke kamar mandi.
Tanpa di duga dia langsung nurunin gue ke bak mandi yang udah keisi air otomatis baju tidur gue basah.
"Gila lo, kalau gini kenapa ngga sekalian aja lo mandiin gue" sarkas gue kesel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungjung kaget tapi sedetik kemudian dia nunduk nyetarain wajahnya sama wajah gue.
"Kalau itu keinginan anda, maka akan saya kerjakan" jawab Jungjung sambil senyum, gue langsung merinding.
"NGGA, SANA KELUAR" gue dorong badan Jungjung buat pakaiannya basah.
Dia langsung balik jalan keluar dari kamar mandi dan nutup pintunya.
"Kampret, untung ganteng lo" gue baru mau buka baju tidur, tiba-tiba melotod
Syid
Baju tidur gue tipis, mana gue gak pakai BH, otomatis waktu kena air tadi gunung gue kecetak goblok.
Siyal . . . . .
Setelah mandi gue dengan memantapkan hati jalan kearah meja makan, disana udah ada ayah, bunda sama Jungjung yang lagi makan.
Iya majikan lagi makan sama bodyguard.
Gue ngelirik Jungjung, dia balas ngelirik gue sambil senyum, argghh tai lo.
Gue duduk di deket Jungjung sama ayah yang lagi baca koran, ayah taruh korannya terus ngelihat gue.
"Gimana? Udah ngga ada yang ngutit adek lagi kan?" Gue ngangguk sambil makan roti selai coklat buatan bibi
"Hari ini kamu ke kampus?" tanya bunda sambil ngasih gelas susu ke gue.
"Ngga lagi libur bun, kan hari sabtu" jawab gue sambil ngambil gelas dari bunda.
"Ayah sama bunda hari ini pergi, lusa baru pulang, kamu gak apa-apa kan ya?"
"Ngga, kan ada bibi sama Jungjung" bunda sama ayah senyum.
"Jungjung jaga anak bunda terus ya, bunda percaya sama kamu" kata bunda.
"Iya, akan saya jaga" gak lupa sama senyum tebar pesonanya dia, yang sialnya emang buat dia makin mempesona.
