"Ngapain dah disini sendirian, kelihatan banget jomblonya"
Plak
"Bangsat, gak usah pakai acara tepuk punggung dong" kata gue sinis sambil mengusap punggung gue yang ditepuk dengan tak berperikemanusiaan.
"Sensi amat dah" Seungyeon mengambil kentang goreng terakhir gue tanpa ijin.
"Seungyoun bangsat emang ya" amuk gue sambil mencubit tubuhnya random, dia balas dengan ketawa kencang, membuat beberapa orang dikantin melihat kami heran.
"Tumben bawa botol" kata gue sambil melirik botol yang berada ditangannya, Seungyoun mengatur nafasnya setelah tertawa seperti orang gila tadi.
"Lo mau?" Seungyoun tersenyum miring dan meletakan botol minum biru miliknya disebelah botol minum gue, kedua botol itu sama hanya saja dibedakan dengan stiker anpaman kecil yang ada dibotol Seungyoun, kami mendapatkannya saat mengikuti seminar beberapa bulan lalu.
"Emang itu apaan?"
Seungyoun mengisyaratkan buat gue mendekatkan diri kearahnya, gue yang penasaran akhirnya mengikuti perintahnya.
"Jus jeruk yang dicampur obat perangsang" mata gue terbelalak setelah mendengar bisikannya.
"Gila lo, ngapain sih bawa-bawa kayak gini?" gue menjewer telinga Seungyeon sampai si empunya berteriak kesakitan, dan sekali lagi menarik perhatian orang-orang.
"Kejamnya dirimu padaku, ini si Seungwoo yang minta elah, makanya gue bawain" Seungyoun mengusap telinga merahnya dengan cemberut.
"Lagian kalau mau ngelakuin itu harusnya atas dasar kemauan kedua belah pihak, ini sih namanya lo maksa pihak cewek goblok"
"Lo mana ngerti, jomblo sih" gue mengangkat tangan hampir memukul Seungyeon, cowok itu menghidar, membuat badannya menyenggol meja hingga botol minum milik gue dan dia jatuh.
"Seungyoun mana barangnya?" Seungwoo datang dan membuat gue menatapnya tajam, Seungyeon memilih mengambil botol dan memberikannya ke Seungwoo yang menatap gue bingung.
"Nih, ayo pergi sebelum diamuk sama macan betina" gue ancang-ancang melempar kursi kantin pada mereka.
"Takut...." Seungyoun berlari diikuti Seungwoo.
"Dasar nafsuan" gue ambil botol minum gue diatas lantai dan memasukkannya ke tas.
"Huhhh, udah jam dua aja, harus berangkat sekarang, kalau ngga Jinu bisa nangis"
🌚🌚🌚
Mobil yang gue kendarain sampai di depan sekolah swasta terkenal. Gue turunin kaca mobil dan menengok.
"Jinu mana dah, biasanya nunggu didepan gerbang" mata gue jelalatan melihat kesana-kemari, mencari keberadaan adik manis gue itu.
"Ehhh....Dongpyo sini" gue memanggil adik kesayangan Seungwoo itu, dia baru saja keluar dari gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
17+ Wanna Read? ; Produce 101 Season 2 & Produce X 101
FanfictionCuma kumpulan cerita oneshot member PD101 S2 dan PDX101 yang unfaedah & ber-rate 17++ ? . . . . . . . . . . monggo dibaca atuh :)