Lagi-lagi handphoneku menerima panggilan masuk "Irzal" begitu nama yang tertera, aku menolak panggilannya dan langsung memasukkan ponselku ke tas.
Pedagang somai tadi menyugukan makanan yang telah kupesan, aku menyambutnya dengan tersenyum sedikit dan tanpa basa-basi mulai menyantapnya.
"Pak satu ya" Ucap seorang pria yang baru datang memesan lalu duduk di sebelahku, aku yang melihatnya dia duduk tersenyum kecil."Loh Dela" Ucapnya yang membuatku agak terkejut.
"Siapa ya?" Tanyaku agak antusias pada pria disamping yang sepertinya seumuran denganku.
"Aku Bobi, kita satu sekolah"
"Oh ya?"
"Iya, seneng banget sih bisa ketemu kamu disini"
"Kenapa?"
"Yah seneng aja bisa ketemu sama idola di sekolah"
Aku tertawa pelan menanggapinya "Kok mau makan di tempat kayak gini" Tanyannya lagi.
"Gak papa sih" Aku kembali menyendok makanan, tak lama pedagang tadi memberikan makanan seperti yang ku makan pada pria yang baru aku ketahui bernama Bobi.
Kami makan sembari mengobrol, tentang sekolah bahkan beberapa kali tentang kehidupanku yang ternyata ia ketahui.
"Aku denger kamu udah putus sama Arya ya"
"Sepertinya begitu"
"Memang ada masalah apa?"
"Gak ada masalah apa-apa sih, mungkin gak cocok aja"
"Ohh" Ia mengangguk-angguk. "Aku gak percaya deh, kamu mau makan di tempat kayak gini, aku fikir kamu itu sombong kayak yang lain"
"Yaampun makan di mana-mana juga sama kok" padahal karna aku gak punya uang. "Yaudah aku duluan ya, salam kenal Bobi" Ucapku pada pria tadi sembari mengangkat sebelah tanganku. Aku segera membayar makanan dan berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Inikan masih jauh banget, mau naik apa ya" Batinku melihat keadaan sekitar "Kalau aku naik taxi gak mungkin, uang aku aja kurang. Belum untuk makan besok, atau aku telfn Bima aja ya. Tapi jam segini dia lagi ngapain" Aku meraih ponselku dan lagi panggilan masuk dari Izal.
"Apaan sih" Aku mengangkat tlfn darinya yang sedari tadi ku abaikan.
"Kamu dimana del?"
"Kamu fikir aku dimana"
"Aku di mall tadi kita nonton nih, kamu dimana"
"Aku bisa jalan sendiri kerumah" Tegasku menutup telfon, aku sampai lupa dengan niat awalku karna kesal dengan pria yang menelfonku tadi.
"Tiiiiiin" Suara klakson mengejutkanku. Hampir saja aku maki kalau ia tak langsung tersenyum.
"Del kamu mau pulang" Tanya orang tadi yang tak lain adalah Bobi.
"Iya" Jawabku singkat dengan muka Iba.
"Malem-malem gini mau naik apa?"
"Gak tau" jawabku kembali mengiba, berharap ia akan berbaik hati menawarkanku tumpangan.
"Aku anter aja mau" Dan seperti yang aku inginkan ia benar-benar menawariku tumpangan.
"Boleh, tapi gak nyusahin kamu nih. Soalnya aku mau ke apartemen aku, jauh dari sini"
"Ya enggak sama sekali lah, yuk naik"
Aku menaiki motor ninja miliknya, sesekali ia mengajakku berbicara namun karna suaranya tak jelas terbawa angin membuat kami akhirnya tertawa karna terjadi pembicaraan dua arah.

KAMU SEDANG MEMBACA
cintakan saja
Roman d'amourDela menarik pinggang Arya dan berkata "nunduk dong" "jangan pendek banget" sentilnya menundukkan wajah sehingga wajah mereka saling beradu. Arya adalah lelaki idaman di sekolahnya, Dela sang kekasih dinilai sangat beruntung memilikinya. Namun perc...