CHAPTER 3 (kelicikan Tiffany)

1.2K 74 8
                                    

Di pagi hari yang cerah bagi semua orang tapi tidak untuk Salsa karena Salsa tidak tidur selama semalaman justru dia menangis dan meratapi akan nasibnya ini.

Salsa pun memutuskan untuk berdiri dari rebahannya dan mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sekaligus menenangkan pikirannya.

Selama 15 menit Salsa menghabiskan waktunya di kamar mandi akhirnya dia keluar dan berpakaian setelah itu Salsa keluar dari kamar dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi Nyonya," ucap kepala maid

"Pagi," balas Salsa ramah

"Hari ini Nyonya mau sarapan apa?" Tanya kepala maid

"Biarkan aku yang menyiapkan sarapan," jelas Salsa

"Ta-api Nyonya," gugup kepala maid

"Tidak ada tapi-tapian dan juga aku ingin kau membantuku membuat sarapan begitu pun juga dengan maid yang lainnya," ucap Salsa lembut

Para maid membantu Salsa untuk menyiapkan sarapan. Setelah beberapa menit akhirnya sarapan telah siap untuk disantap bersama.

Di saat Salsa dan para maid sedang mengatur makanan tiba-tiba Tiffany datang kemudian membuat keributan pada pagi hari.

"Kampungan," sinis Tiffany sedangkan Salsa diam

"Kau tuli ya? Aku memanggilmu dasar bodoh," ucap Tiffany tajam

"Ada apa?" Tanya Salsa datar

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa kau harus sadar diri lagian Alex itu tipenya yang harus kaya gak kayak situ udah jelek miskin kampungan lagi, orang macam itu lebih baik mati aja," sinis Tiffany

Para maid yang ada di situ sontak kaget dan menatap Tiffany dengan sinis bagaimana pun juga para maid sangat menyanyangi Salsa karena sifat Salsa yang baik dan juga tidak membeda-bedakan derajat atau status.

"Mungkin kau benar lebih baik aku mati tapi sebelum aku mati aku ingin kau yang mati duluan," ucap Salsa dingin

"Cih, dasar," marah Tiffany

Tiffany tersenyum miring lalu mengambil gelas yang berisi air dan menyiram pada dirinya sendiri. Para maid dan Salsa bingung atas apa yang dilakukan Tiffany.

"Sebenarnya apa yang di rencanakan Tiffany?" Batin Salsa

"Ada apa ini?" Tanya Alex yang baru saja datang di ruang makan

"Lex, Salsa menyiramku dengan air padahal aku hanya ingin bicara dengannya dan berdamai tapi dia tidak mau dan menyiramku dengan air ini," ucap Tiffany disertai nada sedih yang di buat-buat

Alex pun melihat wajah dan kaos Tiffany basah dengan air.

Sontak Salsa dan para maid kaget apa yang di katakan Tiffany itu hanyalah kebohongan belaka.

"KAU!" Geram Alex

"Gak Alex jangan percaya apa yang di katakan Tiffany itu gak benar, aku gak mungkin lakuin hal itu pada Tiffany," ucap Salsa sambil menggelengkan kepala

"Cih, kau pikir aku bakal percaya gitu dengan omonganmu? Sepertinya kau butuh hukuman Salsa," ucap Alex dingin

"Sepertinya menyingkirkan Salsa sangat mudah," batin Tiffany sambil tersenyum miring pada Salsa

"Ikut aku," ucap Alex lalu menarik tangan Salsa kasar

"Cantik tapi licik," ucap salah satu maid

"Apa kau bilang? Licik? Denger ya kau itu hanya pelayan seorang pelayan tidak boleh bicara pada majikan," ucap Tiffany tajam

"Memangnya kau majikanku? Majikan kami itu hanya dua yaitu Tuan Alex dan Nyonya Salsa," ucap maid itu tak kalah tajam

"Awas kau. Lihat saja setelah ini kalian semua akan kehilangan pekerjaan kalian," ucap Tiffany dingin

"Itu tidak akan terjadi karena Tuan Alex sudah mempercayai kami justru kau yang akan angkat kaki dari rumah ini," ucap kepala maid dingin

Tiffany pun pergi dari hadapan para maid itu karena kalah beradu mulut dengan maid-maid itu.

I'M OK

Alex membawa Salsa di gudang dan langsung menghempaskan tubuh Salsa di tanah yang kotor itu tidak peduli jika Salsa terluka.

"Akh," rintih Salsa karna Alex menjambak rambutnya dengan kuat sehingga setiap helai rambut Salsa terlepas dari kepalanya

"Seharusnya kau itu berterima kasih karna aku masih bisa memberimu tempat tinggal tapi apa balasannya? Kau menyiram Tiffany? HAH!" Marah Alex

"Lex, ini tidak seperti apa yang kau bayangkan sungguh aku tidak melakukan apapun," lirih Salsa sambil menahan rasa sakit di kepalanya

"Cih, tidak berguna," ucap Alex lalu melepaskan genggamannya dari rambut Salsa

"Denger ya, jika kau lakukan hal itu lagi pada Tiffany, aku tidak akan segan-segan untuk menggugurkan janin ini," ucap Alex dingin sambil menunjuk perut Salsa

DEG!!!

"Kalau begitu bunuh aku," tantang Salsa

Seketika Alex terdiam.

"Kenapa diam? Jika kau ingin menggugurkan janin ini lebih baik kau bunuh aku saja agar hidupmu tentram dan damai," ucap Salsa dingin

"Jawab aku Alex, kenapa diam? CEPAT JAWAB AKU!" Teriak Salsa

PLAKK

Suara tamparan menggema di dalam gudang itu.

"Kau tenang saja, aku akan mengabulkan permintaanmu tapi aku akan melakukannya secara perlahan-lahan," ucap Alex datar

Salsa pun terduduk di lantai dan meringkuk lalu memeluk dirinya sendiri.

Hening.

Itulah yang dirasakan Salsa saat ini. Salsa menangis tapi dia menangis tidak mengeluarkan suaranya.

"Help me," batin Salsa yang selalu berteriak meminta tolong

I'M OK

"Tuan jet-nya sudah siap," ucap orang itu

"Hm," gumam Leon

Leon menggenggam sebuah foto di mana foto itu terdapat dirinya dan seorang gadis yang nampak tersenyum bahagia padanya.

"Salsa aku datang," ucap Leon dan tersenyum lebar

Salsa mempunyai seorang sepupu laki-laki yang bernama Leon Dakotta. Ayah Leon yang bernama Alferd Dakotta merupakan kakak dari Ibu Salsa yang bernama Tori Dakotta, Leon belasteran Indonesia dan Amerika begitu pun juga dengan Salsa yang belasteran Indonesia dan Amerika.

Orangtua Leon meninggal karena kecelakaan pesawat sedangkan orangtua Salsa meninggal karena kecelakaan mobil itulah mengapa Leon memutuskan untuk menjaga Salsa dengan segenap hidupnya bagaimana pun juga keluarga Leon hanya tersisa Salsa saja.

I'M OK

"Tutup semua meeting hari ini aku ada urusan jadi jangan diganggu," ucap Alex pada sekretarisnya

"Tapi tuan para kolega-kolega dan karyawan lainnya sudah berada di ruang meeting," jelas sekretaris

"Kau tuli ya? Kan sudah kubilang tutup semua meeting hari ini dan juga berikan alasan yang masuk akal supaya mereka dapat mempercayainya," ucap Alex dengan dingin dan pergi dari ruangan kerjanya

Tiba-tiba saja Alex memikirkan apa yang di katakan Salsa entah mengapa Alex merasa bersalah atas apa yang di lakukanya selama ini.

"Cih untuk apa aku memikirkannya buang-buang waktu saja," decih Alex

"Lebih baik aku pergi ke apartemen saja," gumam Alex lalu menyalakan mobilnya dan pergi dari parkiran tersebut

TBC

"Aku menyesal telah mencintaimu ternyata kau adalah orang yang kejam"
-Salasa Andriana-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote ⭐and comen yaaa...
See you guys....

Ig: @lyviaemma- @viaaa_chan

I'm OK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang