"BUANG DIA KE KANDANG ANJING LIAR DAN BERESKAN SEMUANYA" ucapnya tegas dan tajam membuat siapa saja takut mendengar suara nya.
Para pria memakai setelan formal serba hitam itupun mengikuti arahan tuannya yang terkenal dengan kekejaman dan tak pernah kenal ampun.
"Jer, aku mau semuanya beres dalam waktu 10 menit" perintahnya kepada pria yang senantiasa berdiri di samping kanannya.
"Akan saya laksanakan nona" lalu menunduk pamit undur diri meninggalkan dia seorang diri dalam remangnya cahaya.
Dia Ellina Morgan seorang mafia kelas atas memiliki wajah yang sempurna dengan tatapan tajam tanpa senyuman auranya yang menakutkan membuat siapa saja akan merinding berada di dekatnya hanya orang tertentu yang dapat mendekatinya.
"Semuanya sudah beres nona" lapor jeremy sang kaki kanan kepercayaan ellina pria bertubuh profosonal dengan ketampanan yang ia miliki dapat mengecoh umur yang dia miliki pria yang lebih tua 10 tahun dari ellina itu sudah di anggap kakak oleh ellina.
"Hm, kita pergi sekarang" sautnya dengan nada datar, lalu mereka pun melangkah keluar ruangan dan dapat dilihatnya banyak pohon menjulang tinggi di sekitarnya.
Ellina memasuki mobil mewahnya setelah jeremy membukakan pintu untuknya.
Di perjalanan menuju mansion tak sengaja ellina melihat seseorang yang di seret oleh pria paruh baya dengan penampilan yang emm sedikit urakan dan si pria yang di seret hanya pasrah dengan pakaian yang sudah compang camping dan kotor layaknya gembel.
Ellian POV
Saat di perjalanan pulang aku melihat seorang pria paruh baya yang sangat urakan dan wajah yang seperti menahan amarah menyeret seorang pria bertubuh kurus dengan penampilan yang engh menjijikan.
Aku tidak peduli tapi entah kenapa mataku tidak bisa lepas melihat ke arah lain mataku terus melihat kearahnya.
Sepertinya ada yang aneh siapa pria tua yang menyeret pria itu menuju hutan yang terlarang di pijaki ini berani sekali dia menginjakan kaki kotornya di tempat ini.
"Berhenti" ucapku dan tak lama kemudian mobil yang ku tumpangipun berhenti di ikuti oleh mobil para bawahanku yang sedari tadi mengawalku.
"Kalian tetap disini" perintahku mutlak aku pun melangkah mengikuti pria paruh baya itu bisa ku dengar dengan jelas bahwa si pria yang di seret itu memohon agar di lepaskan kenapa dia tidak minta tolong? dasar bodoh. tunggu! kenapa kaki kirinya di seret apa dia cacat ah aku tidak peduli.
"Paman aku mohon berhenti ini sakit paman aku mohon hikss ini sangat menyakitkan hikss" ucap si pria itu dengan lirih entah kenapa dadaku sesak melihat dia mengeluarkan air matanya dengan raut yang kesakitan aku terus melihat dan mengikuti tujuan mereka
"TIDAK AKAN AKU LEPASKAN, KAU INI HANYA ANAK LEMAH, YANG HANYA BISA MEMOHON PADA IBUMU YANG SUDAH MATI ITU DENGAN URAIAN AIR MATA UNGHHH MENJIJIKAN KAU HARUS MATI DAN BERTEMU DENGAN IBUMU ITU HAHAHAAH" dia tertawa jahat dengan mata yang berkilat amarah 'menarik' pikirku ini akan menjadi drama yang cukup menarik.
Tak lama aku pun melihat mereka berhenti di danau yang ada di hutan ini dan...
Plak
Plak
Si pria tua itu menamparnya dengan keras hingga aku bisa mendengar suara tamparannya kasihan pria itu hanya bisa pasrah haahhah menyedihkan desis ku. Aku suka ini.
"Bagaimana hm rasanya sakit?"
ya pasti sakit lah dasar bego dia nampar keras ampe mimisan tu cowo
"Sakitkan" si pria tua itu mendekat kearah si pria yang sudah terkapar di tanah lalu menarik rambut nya.
" awh ssst paman sakit hiks, sakit paman lepaskan hiks" aku menjadi tak tega melihatnya apa aku tadi bilang apa? sejak kapan aku menjadi baik begini? dan sejak kapan pula aku peduli pada manusia sampah seperti mereka?.
Authour POV.
"Paman aku mohon lepaskan hiksss ini sangat menyakitkan paman hiksss" ucapnya kesakitan si pria itu pun tak juga melapaskan jambakannya malah menarik nya semakin kuat membuat pandangan si pria itu berkunang-kunang terlalu kuat menariknya.
"Dengar nathan kau harus mati tidak peduli dengan cara apapun kau harus menyusul ibumu ke NERAKA" ujarnya menekankan kata 'NERAKA'.
"Ampun paman hiksss ampunnn" lirih si pria itu ketakutan
"Apa AMPUN, kau bilang AMPUN, tak akan dan TAK AKAN PERNAH" ucap si pria paruh baya itu.
Bugh
Bugh
Bugh
"Kau pantas mati anak cacat"... Desisnya kejam.
Wajah nathan sudah penuh dengan memar darah mengalir dari kedua lubang hidungnya, sudut bibirnya sudah sobek dan berdarah.
NATHAN POV
Ini sungguh menyakitkan, aku tak bisa melakukan apapun, aku hanya bisa pasrah dengan perlakuan paman ben padaku, aku tau aku cacat dan tidak berguna, tapi selama ini aku sudah berjuang untuk menjadi orang yang berguna tapi itu semua masih saja sia-sia perjuanganku tak pernah terlihat olehnya...
Bugh
Bugh
Bugh
Paman ben kembali memukulku pandanganku sudah memburam tapi aku masih mencoba bertahan, kata ibu ku aku adalah jagoannya berarti aku kuat. aku tidak boleh lemah, aku mencoba berdiri tapi aku kembali terjatuh dan mendengar tawa keras pamanku..
" HAHAHA mau coba berdiri hem? Gk kuat? Kacian cepat panggil ibumu yang sudah mati itu untuk menyelamatkanmu, hahahaah BODOH, LEMAH, MENJIJIKAN" makian itu kembali terdengar
'ibu kumohon maafkan aku, aku tidak bisa hidup bahagia seperti amanah yang engkau berikan padaku, aku sudah tidak kuat ibu, jika ini akhir dari hidupku aku rela tuhan'. Batinku
Kututup mataku saat merasakan kembali tendangan yang di lakukan pamanku pada kakiku yang sudah tak berfungsi sebelah karena aku cacat itu sungguh menyakitiku....
Bugh
Aku membuka mataku saat aku mendengar debuman keras dan ternyata itu tubuh pamanku yang terkapar di tanah.
Aku melihat seorang wanita yang membelakangiku memukul pamanku, aku mencoba menghentikannya ku seret tubuhku mendekat ke arahnya.
"Kumohon berhenti" ucapku lemah kurasa dia tidak.
mendengarku kusentuh kakinya yang sudah mengudara siap untuk menendang tubuh lemah pamanku yang sudah tua
"Berhenti" lirihku
Ia pun berhenti dan berputar berbalik arah kepadaku, dengan wajah datarnya ia mengulurkan tangannya kepadaku.
'ibu apa ia yang kau kirim untuk menyelamatkan aku?' batinku
Aku pun menggapai tangannya aku berdiri dengan sedikit oleng mataku kembali memburam, kepalaku semakin sakitt arghhh sangat sakit... Dan sedetik kemudian aku ambruk tak sadarkan diri di pelukannya..
TBC
Hanya ingin menyalurkan hobby saja kalau suka lanjut baca kalau tidak juga gpp gak dibaca ini hanya untuk mengisi waktu luang saja
Terimakasih💓💓💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boy (COMPLETE)
RomanceMenjadi seseorang yang terus saja mendengar rengekan serta isakan tangisan seakan siksaan baginya Dunia terlalu kejam untuk di tempatinya sangat kejam dia laki-laki lemah yang hanya bisa menangis untuk menahan rasa sakit, dan dia juga yang telah den...