Menjadi seseorang yang terus saja mendengar rengekan serta isakan tangisan seakan siksaan baginya
Dunia terlalu kejam untuk di tempatinya sangat kejam dia laki-laki lemah yang hanya bisa menangis untuk menahan rasa sakit, dan dia juga yang telah den...
Bosan, itu yang altha rasakan saat ini rasa kantuk sudah mulai menghinggapinya tetapi ellinanya masih sibuk dengan tumpukan kertasnya itu.
Altha pun hanya bisa menghela napasnya dengan kasar sembari memperhatikan setiap gerik ellina. merasa di acuhkan dan merasa di hindari altha sudah mulai meneteskan air matanya tanpa suara bibirnya bergetar menahan suara isakan yang akan keluar nantinya.
"Hiks hiks huaaaaaaaa" mendengar itu ellina menjadi gelagapan hampir saja file yang sedang dia buat tidak di save yang akan menjadi masalah nantinya.ellina pun segera bergegas menuju althanya itu yang sudah menangis bak bayi.
"Cup cup cup kenapa sayang? Bosan? Atau kamu ngantuk?" tanya ellina bertubi-tubi dan hanya dibalas dengan anggukan oleh althanya dengan segera ellinapun merengkuh tubuh bergetar altha ke dekapannya.
"Maaf sayang, bosen ya?" dan hanya di balas anggukan oleh altha di sertai dengan suara tangisannya.
"Ngantuk?" tanya ellina lagi dan lagi altha menjawab dengan anggukan kepala, ellina pun semakin menenggelamkan kepala altha di bahunya dan memberikan kata penenang di sertai dengan usapan sayangnya.
Tak lama kemudian ellina mendengar suara dengkuran halus di sertai dengan berat dibahunya yang bertambah.
Dilihatnya altha yang sudah memejamkan matanya dengan hidung memerah dan pipi sembab, di kecupnya seluruh bagian wajah althanya itu.
"Maaf sudah membuatmu bosan sayang dan membuatmu menangis untuk kesekian kalinya" lirih ellina sembari mengecup pucuk kepala althanya.
Ellina pun membaringkan altha ke sofa panjang yang di dudukinya dan meletakan kepalanya di bantal sofa yang sudah tersedia dan menyelimuti tubuh altha dengan kain tipis putih panjang.
"Nice dream baby al" sembari mengecup kening altha cukup lama lalu kembali pokus pada pekerjaannya yang sangat menumpuk itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
