Setelah memeriksa keadaan allarick ellina bergegas kekamarnya memeriksa bayi besar kesayangannya itu dan ternyata sedang menonton televisi sambil menahan kantuk.
"Sayang bobo yuk" ajak ellina sembari memangku tubuh altha menyamping di kedua pahanya.
"Bentar flmnya lagi rame" ucapnya pelan sembari menguap ellina pun menutup mulut altha yang terbuka lebar karena menguap dengan tangannya.
"Yaudah nana temenin" ucapnya sembari memperhatikan tv yang sedang menayangkan salah satu flm kesukaan altha sembari menahan tubuh altha yang sudah tumbang tidur di pangkuannya.
Setelah flmnya selesai ellina pun mematikan tvnya dan mengangkat tubuh altha yang sudah tertidur nyenyak itu dan merebahkannya di kingsize miliknya dan ikut berbaring di samping altha dan memeluknnya agar althanya lebih nyaman dan hangat.
Setelah menarik selimut sampai menutupi pundak altha ellina pun ikut memejamkan matanya dan menjelajah ke alam mimpi
****
"Al sayang baby bangun dong aku udah telat ada meeting penting" kesal ellina sembari mengguncangkan tubuh altha agar cepat bangun tapi kekeasihnya ini hanya melenguh lalu kembali tidur dengan terpaksa ellina mengangkat paksa kepala altha hingga posisinya menjadi duduk."Al bangun atau aku tinggal dan gk mau lagi ketemu sMa kamu" dan yess berhasil altha membuka matanya kaget lalu langsung berlari terbirit birit ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Sembari menunggu ellina menyiapkan pakaian yang akan di pake oleh altha lalu setelahnya menunggunya sambil menonton tv.
Tok tok tok
Perhatian ellina teralihkan dengan suara ketukan pintu
"Masuk" teriak ellina sembari memasukan biskuit kedalam mulutnya
Lalu pintu tsb terbuka menampilkan allarick yang berdiri disana. Ellina pun menghampiri allarick lalu mempersilahkan duduk di sofa yang memang sengaja sudah di sediakan semenjak.altha tinggal di mansion miliknya.
"Kau sudah baikan?" tanya ellina lebih awal
"Hn ya lebih baik" jawab allarick pelan sembari menunduk
"Kenapa anda menunduk tuan allarick? Biasanya juga anda selalu mengangkat kepala anda" allarickpun malah menunduk lebih dalam merasa sakit hati dimana kakaknya sendiri bersikal formal padanya.
"Saya.."
"NANA AL UDAH SELESAI" teriak altha di kamar mandi memotong ucapan allarick
"Saya permisi dulu" pamit ellina lalu berjalan ke arah kamar mandi lalu terlihat altha yang sedang merentangkan kedua tanganya dengan handuk kimono putih yang ia pakai, sangat menggemaskan pikirnya.
Ellina pun mengangkat tubuh altha dan di keletakan di kursi meja rias dan bersiap tempur mendandani altha yang sudah tak bisa diam.
"Diam sayang tangannya jangan mainin lipstik aku nanti rusak lagi" peringat ellina lembut sembari memakaikan celana pendek selutut, dengan terpaksa altha kembali meletakan lipstik ellina yang sedari tadi ia mainkan
Cup
Ellina mengecup kening altha dan kemudia tersenyum
"Tampan" puji ellina setelah selesai mendandani altha, altha yang mendengar pujian tersenyum menunduk malu alias tersipu
Tanpa mereka sadari yang mereka lakukan di lihat oleh seseorang dengan senyuman getir dan penuh kesakitan matanya terus tertuju pada sang kakak yang begitu memanjakan kekasihnya.
"Oh dia pria yang kemarin kehujanan kan?" tunjuk altha seakan baru sadar ellina pun melihat kearah yang di tunjuk oleh altha
"Kamu bisa tunggu di ruang makan sebentar, kamu sarapan lebih dulu nanti aku nyusul" altha pun mengangguk lalu bergegas pergi meninggalkan allarick dan ellina disana.
"Apa kau membenciku?" tanyanya lirih setelah tak ada altha di ruangan
"Apa kau tak pernah menginginkan kehadiranku?hingga kau membuangku dan membiarkan aku tumbuh dengan penuh siksaan" ellina membiarkan allarick mengungkapkan isi hatinya
"Membiarkan aku dalam gemgaman orang lain, tanpa tahu siapa aku sebenarnya, tanpa tahu keluarga kandungku siapa, jujur itu sungguh melukain batinku aku tak bisa sekuat dirimu, aku bisa membentengi diriku agar terlihat lebih kuat tapi aku tak bisa fisik dan batinku keduanya terluka" tanpa sadar allarick meneteskan air matanya ellina pun mendekat dan kina hanya tingga beberapa langkah lagi ia akan bisa lebih dekat dengan adiknya itu.
"Tapi kenapa sekarang kau membenciku? Disaat aku berharap kau hiks.." allarick tak bisa meneruskan perkataannya dadanya terasa sesak dan isakanpun yang sedari tadi ia tahan keluar.
"Apa aku pernah mengatakan aku membencimu?" allarick pun mendongak dan menatap kearah bola mata milik ellina yang berhasil mengunci pergerakannya.
"Apa alasanku untuk membencimu?" ellina pun mendudukan bokongnya di sofa sembari menatap allarick yang mematung sembari melihatnya.
"Seberapapun aku berusaha untuk mengambilmu dari si tua bangka itu aku tak pernah berhasil ia begitu licik dan cerdik hingga saat itu aku mengaku kalah, dia yang membunuh orang tuaku, dan menculikmu, apa kau tahu rasanya hidup sebatang kara? Heh" allarick diam
"Tapi kenapa kau bersikap seolah kau tak pernah menganggapku ada disaat kau tahu aku adalah adikmu kenapa?" bentak allarick
"Kemarilah" perintah ellina dengan ragu allarick mendekat
Ellina pun berdiri dan kni ia berhadapan langsung dengan allarick"Aku hanya melakukan peranku, dan mengikuti setiap alur sandiwara yang ayah angkatmu mainkan dan see kau kembali lebih cepat dari perkiraanku, aku tak pernah membencimu, tapi aku hanya mengikuti permainannya" ellina pun menepuk bahu kana allarick lalu tersenyum tulus padanya
"Selamat datang maaf telat adik" allarick diam mencerna perkataan ellina "adik" jadi dia salah paham dengan perlakuan ellina
"Butuh pelukan adikku tersayang" allarickpun dengan ragu mendekat melihat keraguan allarick ellina inisiatif menarik allarick kepelukannya lebih awal
"Maaf sudah membiarkanmu tersiksa" bisik ellina dia samping telinga allarick sembari mempererat pelukannya ia merindukan adiknya ini sungguh sangat merindukannya
Allarick pun membalas pelukan ellina tak kalah erat dan tersenyum bahagia di pelukan sang kakak perempuannya itu.
TBC...
sorry KALAU KURANG MEMUASKAN SOALNYA LAGI RUWETTT SAMA TUGAS HEHE
MAAF BARU BISA NEXT SEKRANG MUNGKIN BAKAL AGAK LAMA AKU GK UPDATE TAPI GIMANA NANTI AJA SIH
JANGAN LUPA TEKAN BINTANG
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boy (COMPLETE)
RomanceMenjadi seseorang yang terus saja mendengar rengekan serta isakan tangisan seakan siksaan baginya Dunia terlalu kejam untuk di tempatinya sangat kejam dia laki-laki lemah yang hanya bisa menangis untuk menahan rasa sakit, dan dia juga yang telah den...