MCB# 18

10.8K 372 6
                                    

"Apa dia sudah pergi?" tanya ellina sembari memainkan rambut altha

"Sudah queen" jawabnya sembari menunduk tak berani melihat tuannya

"Tolong antarkan altha kekamar aku masih ada urusan" pintanya dengan wajah datar

"Baik queen" jeremy pun mendekat dan mengambil alih altha yang masih setia di alam mimpinya.

"Jaga dia selama aku pergi" perintahnya lagi jeremy pun mengangguk mengerti lalu pergi meninggalkan ellina sendiri.

Setelah jeremy pergi dari hadapannya ellina langsung bersiap mengambil jaketnya lalu mengambil kunci motornya.

"Sialan" umpat ellina kesal pasalnya waktu nya dengan altha berkurang untuk hari ini ia sungguh sangat sibuk.

"Ronal siapkan semuanya" ucapnya pada sambungan teleponnya setelah mendengar jawaban siap ellinapun pergi dari ruangannya.

"Jaga setiap ruangan dan tempat disini jangan sampai altha kenapa-napa" ucapnya pada setiap penjaga di rumahnya dan juga kepada para maid yang bertugas

"Baik queen" jawab mereka serempak ellina pun pergi dari mansionnya menggunakan motor sport tanpa tahu ada yang memperhatikannya di jendela balkon

"Semoga anda baik-baik saja queen" gumamnya lirih sembari melihat kepergian ellina.
.
.
.

.
.
.

.
.
.

"Bagaimana?" tanyanya dengan kdua tangan di lipat di depan dada

"Aman queen, tapi kita tetap harus hati- hati takut kita sedang di jebak" jelas ronal

"Hm, kalau begitu biar aku yang maju" ujarnya dengan wajah datar

"Sebaiknya saya dulu yang maju queen" sela ronal entah kenapa perasaannya tidak enak dengan keadaan queennya

"Kalau begitu lakukan yang terbaik" ujarnya datar ronal yang mendengarnya bernapas lega dang queen mau mendengar pendpatnya.

Tak selang berapa lama terdengar beberapa ledakan di tempat membuat ellina menyeringai

"It's time to start" gumam ellina dengan senyuman miringnya.

"Ronal serang bagian selatan, kau benar kita di jebak" perintah ellina

"Baik queen" jawab ronal lalu pergi dengan beberapa anteknya mengikuti

"Dan kalian ikuti aku" perintah ellina kembali.

Penyerangan terus berlangsung baku hantam dan tembak menembak menjadi soundtrack menakutkan bagi yang mendengarnya, ellina berhadapan langsung dengan si ketua pasukan yang menjebaknya.

"Kekuatan mu boleh juga" sembari menyusut darah di ujung bibir dengan jari jempolnya dengan menyeringai ellina kembali menyerang dengan brutal dan berhasil melumpuhkan sang lawan.

"Kau akan menyesal telah menjebakku seperti ini allarick" sinisnya menyeringai sedangkan allarick yang kini tengah memegangi perutnya yang terkena pukulan keras dari si queen

"Jadi cuman segitu kemampuanmu queen? Cihh" ucapnya berdecih sembari berdiri tegak berhadapan dengan ellina

"Itu hanya sebagian dari kekuatanku" kilah ellina

Tiba-tiba allarick menyerang ellina dengan brutal untung refleks yang di miliki ellina sangat bagus sehingga dapat membaca serangan apa yang akan di lakukan oleh musuh.

Dorr

Yup ellina berhasil menembak kaki kanan si lawan yang kini sudah terjatuh ke tanah

"Apa kau mau tetap menyerangku allarick?" tanya ellina meremehkan

"Kau.." ucapnya tertahan dengan rahang yang sudah mengeras allarick mengangkat pistolnya siap untuk menembak si lawan melihat itu ellina tersenyum miring dan mengikuti permainan sang lawan.

"Ku kira kau ingin mati allarick" seringainya tercetak selalu di bibirnya.

"Bailah" ellina pun mengangkat pistolnya siap.untuk menembak kini.mereka berdua saling berhadapan dengan pistol di tangan mereka

Dorrr

Dorr

"QUEEN".....

.

.
.
.

.
.
.




.
.
.

At mansion

" kak jeremy kapan nana pulang?" entah sudah berapa kali altha menanyakan hal yang sama dan membuat jeremy panik dengan keadaan queen nya tak seperti biasanya sang queen lama dengan urusannya perasaannya menjadi tak enak.

"Mungkin sebentar lagi prince, anda tunggu saja sebentar lagi pasti queen akan kembali" jawab jeremy mencoba tenang

"Dari tadi kakak terus aja jawabnya gitu, altha di suruh nunggu mulu tapi nana gk pulanh dari tadi perasaan altha gk enak ini" kesal altha dengan raut khawatir.

"Anda harus tenang prince, queen pasti baik- baik saja" saran jeremy tak ayal ia pun ikut merasakan apa yang di rasakan oleh kekasih dari majikannya ini, perasaan takut, khawatir, dan panik menjadi satu.

"Semoga saja" gumamnya lirih sembari menghembuskan napasnya dengan berat althapun kembali duduk di teras luar mansion menunggu nana nya pulang.

Hari pun kini sudah mulai beranjak sore tapi orang yang di tunggu belum juga menunjukan batang hidungnya membuat altha semakin cemas.

"Prince sebaiknya anda makan dulu" pinta jeremy dengan hati-hati menyimpan nampan yang sengaja ia bawa

"Aku tidak lapar" jawab altha, dia sungguh tidak lapar sama sekali karena perasaannya tentang ellina sedang buruk.

"Tapi prince anda sudah melewati sarapan dan makan siang anda" ucap jeremy khawatir dengan keadaan altha

"Aku tidak mau makan sebelum nana pulang" bantahnya tegas

Hari pun sudah beranjak malam alrha masih dalam posisi nya masih duduk di depan teras berharap orang yang di tunggu telah kembali dengan keadaan baik baik saja.

"Prince ini sudah malam sebaiknya anda masuk kedalam, udara malam tidak baik untuk kesehatan anda" bujuk jeremy dengan sabar dan telaten ia menjaga apa yang di amanahkan oleh queenya itu

Huft altha pun membuang napasnya dengan kasar "aku akan tetap menunggu disini kak" bantah nya kembali altha sungguh keras kepala membuat jeremy khawatir dengan keadaannya.

"Tapi prince" huft baiklah tak ada gunanya untuk berkilah setelah melihat tatapan memohon altha membuatnya tak bisa berkilah dan memaksanya.
"Kalau begitu anda makanlah terlebih dahulu saya tidak mau anda sakit dan membuat queen khawatir" bujuknya altha pun mendengus kesal ia sungguh tak lapar entah kenapa dengan hari ini perutnya seakan kebal.

"Aku tidak lapar kak aku akan menunggu nana disini sampai nana pulang, dan aku akan makan setelah nana pulang" bantahnya lagi menbuat jeremy kesal mendengar "semoga queen cepat pulang" doa jeremy dalam hati.






















TBC
TERIMAKASIH

My Childish Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang