MCB #6

25.4K 831 6
                                    

"Eeungh" peluh membajirinya, bergerak dengan gelisah.

"Tidak bukan aku" semakin gelisah dengan mata masih menutup

"Hiks bukan hiks hiks" mendengar isakan tersebut seorang wanita bangun dari tidurnya lalu melihat kasur yang ada di sampingnya.

"Altha bangun sayang" sembari menguncangkan tubuh altha yang sudah penuh dengan keringat sambil menangis sesegukan dalam tidur.

"Itu hanya mimpi buruk altha bangun" masih dengan hasil yang sama

"ALTHAAAAA" karena kesal ellina pun berteriak memanggil nama kekasihnya, si pria pun tersentak dan lansung duduk sembari mengatur napasnya.

"Itu hanya mimpi buruk sayang" ellina pun membawa altha kedalam pelukannya dan tangisan altha pun pecah.

"Bukan aku hiks bukan hiks hiks" ucapnya bergetar ellina pun memeluk altha dengan erat sembari memberikan kata penenang untuk altha, dirasa altha sudah mulai tenang ellinapun melepaskan pelukannya.

"Itu hanya mimpi sayang" ujarnya dengan lembut

"Aku takut" cicitnya membuat hati ellina sakit melihat air mafa yang sedari tadi terus keluar dari pelupuk mata altha.

Ellina pun mengangkat tubuh althanya ke arah balkon dan mendudukan altha di kursi yang sudah tersedia di balkon kamarnya.

"Sudah sayang, kamu lihat bintang itu dia bersinar paling terang disana" altha pun mendongak melihat kearah yang di tunjukan oleh ellina

"Kata orang, orang yang meninggal nantinya akan menjdi bintang" ujar altha yang sudah menyelesaikan tangisannya.

"Berarti ayah dan mamah udah jadi bintang" tuturan polosnya membuat ellina merasa bahagia karena berhasil mengalihkan mimpi buruknya.

"Iya, dan jika kau terus bersedih bintang itu akan bersedih dan akan kehilangan cahayanya secara perlahan" ucap ellina lembut sembari mengelus rambut altha.

"Berarti mamah dan ayah akan sedih ya kalau altha sedih terus" ellina pun mengangguk sembari tersenyum

"Apa mertuaku juga ada disana bersama mamah dan ayah" ujarnya lagi membuat ellina terkekeh.

"Hmm iya kau benar dan mereka pasti bangga mendapatkan Menantu setampan dirimu" altha pun tersenyum dengan mata berbinar mendegar pujian itu. Tapi binaran itu meredup dengan perlahan.

"Kenapa?" tanya ellina melihat wajah sendu milik kekasihnya itu.

"Tapi aku cacat" ucapnya lirih sembari menunduk.

"Sayang dengarkan aku, kamu pasti sembuh al, kita akan berusaha kamu jangan pesimis sayang" ujarnya dengan lembut sembari mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh altha.

"Tapi bagaimana kalau aku tidak bisa sembuh?" tanyanya dengan air mata yang mulai menetes.

"Kamu pasti akan jijik sama altha" tambahnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tidak altha, aku akan selalu memcintaimu dulu,sekarang dan selamanya" ucapnya dengan senyuman lembut yang mematikan melihat itu altha tak kuasa lagi untuk tidak membalas semyuman maut milik ellina.

Altha pun langsung beringsut memeluk perut ellina dan membenamkan wajahnya disana.

"I LOVE YOU PRINCESS" ucap altha dengan masih menyembunyikan wajahnya di perut ellina.

"Me too love you prince" jawab ellina sembari membalas pelukan altha yang hangat sembari menyaksikan ribuan bintang di atas langit.

Ellinapun duduk di samping altha tanpa melepaskan pelukannya.

"Masuk yu al badan kamu udah dingin, udara malam gak bagus buat kamu" bujuk ellina yang mendapati altha masih dalam posisi yang sama.

"Aku mau tidur disini" pinta altha sembari menatap ellina dengan tatapan memohon.

" baiklah" karena tak tahan melihat wajah menggemaskan milik altha ellina pun menyetujuinya membuat altha bahagia.

Ellina pun membawa tiang berbentuk kubus yang sudah di lengkapi dengan tirai anti nyamuk transparan, menganti kursi pendek menjadi kursi panjang yang cukup untuk mereka tempati.

Setelah meletakan satu bantal besar dan selimut tebal ellina mengangkat tubuh altha yang tadi ia letakan di meja kecil.

"Al" altha pun berdehem sebagai jawabannya.

"Kenapa gak mau pake kursi roda?" tanya ellina penasaran pasalnya semenjak dokter mengatakan bahwa althanya tidak bisa berjalan lagi dokter menyaran kan memakai kursi roda dan terapi tapi altha menolak memakai kursi roda entah kenapa.

"Karena aku mau nana yang terus menggendongku kan nana waktu altha di rumah sakit nana janji akan menjadi kaki altha untuk sementara bukan kursi roda itu" jelasnya dengan polosnya.

Ellina hanya tersenyum kaku mendengar itu memang benar ia pernah mengatakannya tapikan maksudnya bukan begitu . ternyata altha nya itu masih sangat polos.

Altha pun memeluk tubuh ellina dan membiarkan kepalanya di pundak ellina karena masih belum.bosan melihat bintang yang bersinar di langit.

Ellina pun menyelimuti tubuhnya dan tubuh altha dengan selimut tebal yang tadi dibawanya.

"Al tidur ya ini masih tengah malam" ucap ellina sembari mengusap lembut rambut althanya itu.

"Hem" jawab altha sembari memejamkan mata.

Ellina pov.

Aku melihat althaku bersender dengan tangan yang memeluk pinggangku tak lama aku mendengar deru napas teratur milik altha.

Aku pun melepaskan lilitan tangannya yang sudah lemas di pinggangku aku tak mau tangannya keram karena tertindih oleh tubuhku.

Aku pun membaringkan altha dengan perlahan takut membangunkannya dengan tanganku masih berada di kepala altha.

Aku pun ikut berbaring dengannya dengan tanganku yang di jadikannya bantal aku rela tanganku akan sakit nantinya karena aku ingin althaku nyaman.

Ku benarkan selimutnya yang sedikir melorot sehingga hanya menyisakan kepalanya saja.

Ku rengkuh tubuhnya yang lemah ini sembari mengusap kepalanya dngan lembut, sesekali aku mengecup pelipisnya dengan sayang.

Sungguh aku sangat menyanyanginya bahkan aku telah mencintainya sangat dalam, aku tak memyangka musuh ku dan musuhnya sama.

Aku akan melindunginya dan menjadikan dia raja di hatiku dan hanya satu satunya.

"Nice dream baby al" gumamku pelan lalu mencium pipinya yang kini sudah agak lumayan berisi.

"Aku mencintaimu al dan aku menyanyagimu melebihi apapun, aku akan menjaga dirimu dengan nyawaku sebagai jaminannya" ucapku pelan aku tak mau althaku terbangun.

Kupeluk tubuhnya dan ikut memejamkan mataku lalu hanya gelap yang kurasakan.

Kami tertidur di bawah sinar ribuan bintang yang telah menyaksikan kita.





TBC

Terimakasih

My Childish Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang