Part 6

813 28 0
                                    

Jangan lupa kasih vote ⭐, Comment, and share 🌚🌝🌜🌛🌞

Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

"Tidak semua bisa diselesaikan dengan otot."

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      Tidak kerasa waktu berjalan begitu cepat. Padahal baru kemarin Dafina menjadi murid kelas 10 dan sekarang dirinya sudah menjadi murid kelas 11. Seperti biasa Dafina berjalan kaki ke sekolahnya karena jarak rumahnya dengan sekolah lumayan dekat hanya memperoleh sekitar 10 menit.
      Sesampai di kelas, Dafina langsung menjatuhkan tubuhnya di kursinya. Lalu dia mengeluarkan novel dari dalam tasnya dan mulai membacanya.

"Halo Fin!" Sapa Michelle.

"Halo juga Cly," balas Dafina tanpa mengalihkan pandangannya dari buku novel yang sedang dibaca.

"Lo baca apaan dah sampe serius bener?" Tanya Cleo penasaran.

"Baca novel," jawab Dafina singkat.

Cleo memutar bola matanya jengah, "Gw tau lu lagi baca novel. Maksudnya ceritanya itu tentang apa?"

      Dafina dan Cleo melihat murid-murid berbondong menuju balkon. Ah palingan juga lagi neriakin adkel ayo kakel dari atas. Pikir Dafina.

"Fin, Cly cepetan ke luar!" Teriak Bunga.

"Ada apaan?" Tanya Cleo.

"Ikut gw aja dulu jangan banyak cingcong," ketus Bunga.

      Bunga menarik tangan Cleo dan Dafina menuju ke arah balkon.

"Ada apaan sih Bunga?" Tanya Dafina.

"Tuh liat."

      Bugh

      Dafina menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Ia melihat ada orang yang sedang adu jotos di lapangan, matanya tak berkedip sama sekali melihat kejadian itu. Wajah dua orang itu seperti familiar.

"Rifqi... Kak Rayn...??" Ucap Dafina terkejut saat mengetahui yang berantem itu Rifqi dan Rayn.

      Dafina benci yang berhubungan dengan keributan, berkelahi, kekerasan, dan semacamnya.

"Fin, lo mau kemana?" Teriak Michelle saat melihat Dafina pergi.

"Ada urusan gw," jawab Dafina.

      Dafina sangat kesal melihat tidak ada satu pun yang melerai atau melaporkan mereka ke guru dengan alasan takut jadi salah sasaran mereka.

"STOPPPPP!!!"






➷➷➷➷

"Eh lo." Rifqi menarik kerah baju Rayn. "Mulai sekarang jangan dekat-dekat Dafina!"

Rayn menarik kerahnya dari genggaman Rifqi, "Apa maksud lo? Datang-datang nyuruh gue ngejauh dari Dafina."

"Dafina itu milik gue! Lebih baik lo ngejauh dari apa yang sudah milik gw," ucap Rifqi.

"Kalo gue gak mau?"

"Kalo lu gak mau, lu bakal berurusan sama seorang Rifqi Pratama Bramasta," jawab Rifqi.

Rayn memutar bola matanya kesal, "Rif Rif, lu itu ganteng tajir pula, lu bisa tinggal nunjuk cewek untuk jadi pasangan lu. Kecuali Dafina!"

"Dan satu lagi, kalo lu hanya memainkan perasaan Dafina, lebih baik jangan deh Rif! Dia itu bukan barang," tegas Rayn menepuk pundak Rifqi.

SMK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang