PART 18

439 14 0
                                    

Jangan lupa kasih vote ⭐, Comment, and share 🌚🌝🌜🌛🌞

Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

Bersikap baik kepada orang tidak semuanya menimbulkan kebaikan.

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      Suasana lapangan sangat ramai, karena seluruh murid sedang menonton pertandingan basket. Sebenarnya Dafina tidak berniat menonton pertandingan basket, tapi karna teman-temannya yang memaksa, jadi mau gak mau ia menuruti permintaan teman-temannya.

"Fin, kok lu di sini? Sendirian? Teman-teman lu pada kemana?"

      Dafina menoleh ke belakang dan melihat Rayn yang berdiri.

"Mereka lagi pada beli minum di kantin. Emang seharusnya gue dimana?"

"Gue kira lu di belakang, ngebantu Rifqi untuk bersiap-siap."

"Gak ada urusannya ama gue."

"Hubungan ama lu ama Rifqi belum membaik juga?" Tanya Rayn.

Dafina hanya diam, malas menjawab pertanyaan Rayn yang jelas-jelas ia tau jawabannya.

"Lu suka ama Rifqi?" Tanya Rayn lagi.

"Kenapa nanya gitu?"

"Gak papa sih sebenarnya, gue cuma nanya aja."

"Gak bermutu pertanyaan lu," kata Dafina.

"Wajar sih lu suka ama Rifqi. Hampir semua siswi-siswi di sini juga suka ama dia."

      Obrolan mereka semakin lama tidak disukai oleh Dafina. Dafina harus segera mengakhiri pembicaraan ini.

"Eh ya Kak, saya ke kantin ya, mau nyusul teman." Pamit Dafina sebelum pergi meninggalkan lapangan.

      Dafina tidak punya tempat tujuan lagi selain ke kantin menemui teman-temannya. Jika ia tidak bersama teman-temannya akan terlihat kalau dirinya membohongi Rayn dengan alasan ke kantin untuk menemui teman-temannya.

"Lo kenapa? Awas nabrak orang."

"Astaghfirullah." Dafina mengucapkan spontan sambil memegang dadanya yang kaget karna orang yang bertanya kepadanya muncul tiba-tiba.

"Tadi lo sama Rayn?" Tanyanya.

"Ya. Kenapa?"

"Gue gak ngelarang lo deket ama siapapun. Tapi jangan kaya cewek murahan dong, yang suka gonta-ganti cowok. Kadang ama Rifqi, kadang ama Rayn, terus ama siapa lagi?" Ejek Irish.

"Jaga ucapan lo!"

"Kalo lo suka ama Rayn, jauhin Rifqi. Kalo lo suka ama Rifqi, maka jauhin Rayn. Jangan ngebuat mereka berdua sakit hati atas sifat lo!" Tegas Irish.

"Kalo gua gak suka dua-duanya?"

"Jauhin mereka berdua, jangan beri harapan apapun ke mereka."

"Tapi gue cuma bermaksud menjalin pertemanan ke mereka, gak ada niat lain," ucap Dafina.

      Irish berdiam. Dulu dia juga merasakan apa yang dirasakan oleh Dafina. Dia hanya bermaksud berteman kepada Rifqi, tapi nyata apa, dia malah memiliki perasaan ke cowok itu. Tidak selamanya, perasaan seorang teman akan selamanya menganggap sebagai teman. Biasanya, jika cewek cowok menjalin hubungan walaupun cuma pertemanan, tidak lama dari sana antara mereka akan memiliki rasa suka.

      Tidak masalah jika Dafina hanya berteman dengan Rifqi dan Rayn. Tapi jika sudah melibatkan dua perasaan, biasanya salah satu dari mereka akan terluka.

"Lo cemburu gue ama Rifqi dan Rayn?" Tanya Dafina.

"Menurut lo?"

"Gua gak memiliki perasaan apapun ke Kak Rayn," ucap Dafina.

"Tapi lo punya perasaan bukan ke Rifqi?" Tebak Irish.

Dafina terdiam. Ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

"Gini aja deh. Kalo lo memiliki perasaan untuk Rifqi, tunjukkan dan yakinin dia. Rifqi itu berbeda dari cowok lain. Jangan mengambil keputusan terburu-buru. Memang Rifqi suka gonta-ganti pasangan alias playboy, tapi jika dia sudah menemukan seseorang yang bisa ngebuat dirinya nyaman maka dia tidak bakal melukai orang itu."

      Irish jelas-jelas mengerti sifat dan kelakuan Rifqi karna mereka berdua sudah berteman dari kecil. Sebenarnya Irish memiliki sikap baik dan dewasa, tapi jika ada seseorang yang melukai orang yang dia sayang, dia tidak bakal diam.

"Gua gak suka ama Rifqi." Tegas Dafina.

"Cepat atau lambat, pasti lo bakal tau perasaan lo sendiri. Gue nasehati lo, jangan ngelukain mereka berdua! Karena gue sayang ama mereka berdua. Kalo lo ngelakuin itu, berarti lo berurusan ama gue!"





➷➷➷➷

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian untuk chapter ini


Bentar lagi tamat wkwkwk


See u next time 😚😚

SMK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang