PART 33

390 10 0
                                    

Sebelum baca chapter ini, alangkah baiknya kalian kasih vote ⭐, Comment 💬, and share cerita ini ❤️❤️

Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

Sudah lama gue nunggu kesempatan ini—mengobrol dan menghabiskan waktu bersama lo.

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      Pagi ini Rifqi tidak bisa menjemput Dafina karena dia harus mengantar Papahnya ke rumah sakit. Dafina tidak mempersalahkan kalau Rifqi tidak menjemputnya. Dafina mengajarkan kepada Rifqi kalau cowok itu harus mementingkan keluarganya terlebih dahulu dibandingkan dirinya. Justru Rifqi yang sering protes dengan sikap Dafina. Rifqi ingin menunjukkan kepada dunia kalau Dafina adalah miliknya seorang. Tapi rasanya terlalu berlebihan dan itu justru membuat ruang gerak Dafina sempit.

"Ayo Rif, kita makan dulu di kantin," ajak Lisa kepada Rifqi.

      Lisa memang ikut mengantar Papahnya Rifqi ke rumah sakit. Mungkin karena keluarga Rifqi sudah menganggap dirinya sebagai anak sendiri.

      Rifqi mengangguk, kemudian mereka berdua pergi ke kantin untuk sarapan, karena mereka tidak sempat sarapan di rumah.

"Rif, Dafina gak cemburu kalo kamu deket aku?" Tanya Lisa.

      Satu alis Rifqi terangkat ketika Lisa bertanya tentang itu. Belakangan ini Lisa sering mengungkit hubungannya dengan Dafina—entah apa tujuannya.

"Kenapa harus cemburu ama lo?" Tanya Rifqi balik.

"Karna kita deket, biasanya tuh cewek akan cemburu kalo cowoknya deket ama yang lain," jawab Lisa.

"Kalo lo merasa seperti itu, kenapa lo malah deket ama gue?" Tanya Rifqi dengan nada sindiran.

"Loh kok gitu sih?" Lisa merasa tidak terima dengan perkataan Rifqi barusan. Walaupun tidak secara langsung menyatakan untuk Lisa menjauh dari dirinya.

"Kalo lo tau cewek cemburu kalo cowoknya deket ama yang lain, kenapa lo deket-deket ama gue? Lo cewek kan?"

      Jleb!

      SKAKMAT! Lisa tidak bisa menjawab pertanyaan cowok itu.

"Kamu minta aku menjauh dari kamu?" Tanya Lisa.

"Buat apa gue minta lo ngejauh dari gue? Buat apa juga gue minta lo jangan ngejauh dari gue? Apa manfaatnya buat gue, huh?"

"Lu banyak berubah ya, Rif. Asal lu tau gue rindu dengan sikap lu waktu SMP."

"Lu kangen sikap gue yang suka ngejar lo? Merhatiin lo? Suka ama lo? Asal lo tau ya, hati manusia bisa berubah. Dan benar, hati gue udah berubah dan juga pindah ke orang yang menghargai gue."

      Rifqi tidak berniat untuk menyakiti Lisa, tapi dia harus tegas apalagi ia harus menjaga hati Dafina.

Lisa tersenyum miris, "Gue bahagia kalo liat lu bahagia. Teruslah bahagia."

"Dan gue lebih bahagia kalo lu bahagia karna gue," lanjut Lisa di dalam batinnya.







➷➷➷➷

      Dafina sendirian berjalan menuju gerbang sekolah. Di tengah perjalanan, seseorang memanggilnya yang mau gak mau Dafina menghentikan langkahnya.

SMK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang