PART 14

515 18 0
                                    

Jangan lupa kasih vote ⭐, Comment, and share 🌚🌝🌜🌛🌞

Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

Apa salahnya memperbaiki diri menjadi lebih baik?

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      Keadaan Rifqi sudah membaik, ia pun memutuskan untuk berangkat sekolah. Sesampai di sekolah, cowok itu langsung melangkah ke kelasnya.

"Ga!" Panggil Rifqi saat sudah duduk di bangkunya. Angga pun menoleh ke arah Rifqi.

"Kenapa gua gak boleh pacaran ama Dafina? Emangnya gue gak cocok apa ama dia?" tanya Rifqi.

"Lu mau tau jawabannya?" tanya Angga balik.

Rifqi mengangguk.

"Lo nanya emangnya lo cocok ama Dafina bukan? Lo gak cocok buat Dafina, Rif. Dafina itu anaknya baik, polos, luguh. Sementara lo? Lo tau lah, gue gak usah deskripsikan." Angga menarik nafas ya lalu melanjutkan kalimatnya, "Dan lo nanya kenapa lo gak boleh pacaran ama Dafina bukan? Karna gue gak mau liat dia sedih dan sakit hati atas perilaku lo, Rif. Gue tau lo cuma mempermainkan Dafina."

"Ya gue akui, gue itu gak baik dan gue itu bad boy and playboy. Tapi apa salahnya gue mau memperbaiki diri?"

Angga terkejut sekaligus tidak percaya. Rifqi tobat? Sejak kapan? Apa dia habis kebentur atau mengalami kecelakaan?

"Gue disini sebagai ketos dan gue berjalan seiringnya waktu, gue bakal dewasa. Gue gak mau sifat gue yang bad boy, playboy, nakal bakal nempel terus di diri gue untuk selamanya. Lagian apa salahnya sih berubah?"





➷➷➷➷

"Rifqi!" Panggil Bima dan Carissa ketika mereka berada di taman belakang sekolah. Rifqi menatap kedua temannya itu.

"Rif, gue denger dari Angga, katanya lo mau tobat? Bener gak?" tanya Carissa.

"Seperti yang lo denger," Jawab Rifqi.

"Lu kesambet apaan, Rif? Kesambet cintanya Dafina?" Goda Bima.

      Pletak!

"Awww~~ sakit bego. Lu kira pala gue apaan," gerutu Bima saat kepalanya di jitak oleh Carissa.

"Habisan gue kesel ama lo. Udah tau temen kita mau tobat, bukannya dukung ini malah digodain," omel Carissa.

"Lo sayang ama Dafina?" tanya Carissa ke Rifqi.

      Rifqi tidak menjawab. Entahlah, ia sendiri juga bingung dengan perasaannya sendiri.

"Kalo lo sayang dan kalo lo yakin, lo punya perasaan lebih dari kata suka, dan lo yakin dia cinta terakhir Lo. Perjuangin dia, Rif! Jangan gantungin dia, cewek itu gak suka kalo digantung apalagi tanpa kepastian yang jelas. Jangan lukai dia sedikit pun." ucap Carissa.

      Rifqi tertidur di kelasnya saat jam pelajaran matematika karena semalaman ia memikirkan perkataan Carissa.

"Permisi, saya mau manggil Rifqi," ucap Pak Harry–Guru BK–yang tiba-tiba masuk ke kelas.

"Rifqi!" suara guru matematika menggema di kelas sehingga membuat Rifqi terbangun dari tidurnya.

"Ya ada apa, Pak?" sahut Rifqi.

SMK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang