Sang Pengikat #19

7.3K 739 29
                                    

Vote anda sebagai vitamin saya.
Maaf jika ada adegan tidak pantas

》》》》》》》



...

Aku terbangun oleh suara ketukan pintu yang keras. Kesadaranku mulai pulih oleh rasa nikmat yang menggempur area tubuh bawah. Perlahan pandangan mataku makin terang dan jelas. Ternyata sosok Taehyung sedang sibuk menggenjot tubuhku entah sejak kapan. Dari raut mukanya yang amat bernafsu mengejar pelepasan, sepertinya telah melakukan morning sex sepihak.

Pintu kembali diketuk sehingga aku menggeliat berupaya meronta. Ia menahan bahuku sambil terus menggenjot seperti pembalap sepeda.

"Tunggu chagiya...biarkan orang itu menunggu....aku selesaikan ini dulu...aghh..mmmhh,"

Semakin cepat tusukannya membuat desahanku keluar tanpa sadar. Untuk membantunya lebih cepat keluar, pinggulku bergoyang menyelaraskan irama tusukannya yang mulai tak beraturan.

Tak lama kemudian Taehyung mengerang keras dan berhasil mengeluarkan cairan kehidupannya memenuhi liangku yang sudah banjir entah bagaimana awal mulanya.



Usai mengatur nafas, ia meluncur turun dari tempat tidur untuk membuka pintu.

"Ada apa menggangguku pagi begini? Kau sudah bosan hidup?"

"Shit! Sajangnim terhormat, berhubung ini hari minggu aku bukan bawahanmu yang bisa seenak hati kau maki! Lagipula ini sudah pukul sepuluh! Pagi sudah lewat, siang sudah akan datang!" Terdengar suara GM Park Jimin diluar sangat jengkel.

"Terserah kepalamu! Kau mau apa mencariku?"

"Kau lupa Sohyun pulang hari ini? Dia menunggu jemputan di bandara hampir dua jam! Aku diteleponnya untuk menjemput kesana tapi ternyata dia telah dibawa oleh ayahnya!"

"Mwo? Bukankah tak masalah Bapa Jang sudah biasa mengajaknya jalan-jalan?"

"Ayahnya yang ini maksudku Tuan Kim Taeho, ayah kandungmu. Aishh..rumit sekali menyebut silsilah keluargamu ini. Aku takut salah lidah berakibat hukuman potong gaji,"

"Abeoji? Ah, mereka pasti menghadiri peringatan kematian wanita itu. Sial sekali orang-orang bodoh bertemu dengan orang-orang licik!"

"Masalahnya, Sohyun memintaku untuk menyuruhmu datang kesana. Kami tak tahu harus mengharap pertolongan siapa. Tuan Kim sepertinya serius akan memisahkan kami dengan menjodohkan Sohyun."

"Mwo? Shit! Jadi abeoji benar-benar ingin menjodohkan Sohyun dengan Hanbin?"

Aku tersentak oleh teriakan Taehyung. Sebelum kesadaranku pulih, lelaki itu muncul dengan wajah kesal meraih handuk.

"Chagiya, aku pergi dulu ke rumah keluarga Son Ye Jin."

"Aku ikut! Bukankah kau ingin aku membuktikan kesungguhanku pada ikatan kita?"

"Maksudmu?"

"Tentu saja aku ingin keluarga ayahmu mengenalku sebagai menantu mereka!"

Taehyung tak menjawab namun aku segera melompat ikut masuk kamar mandi. Meskipun kemudian ia sempat menuntaskan nafsu menyetubuhiku lagi sambil bersandar di dinding kamar mandi, aku hanya pasrah tak mau menolak. Toh aku yang tadi berteriak ingin dikenalkan sebagai menantu Kim.

Tapi tetap selalu kuingat jatahnya semalam sudah diambil dipinggir kolam renang. Meslipun aku duluan yang punya keinginan itu. Hehehe.



Sepanjang perjalanan Taehyung hanya menatap luar jendela tanpa banyak bicara. Si tattoo yang menyetir terlihat ikut tegang. Sebenarnya mereka ini sehati hanya saja Taehyung tidak suka selalu dikawal begitu ketat seperti tahanan narkoba. Manusia anti alkohol itu tak mau mencari pusing dengan narkoba. Cukup naik roller coaster 10 kali sudah membuatnya muntah usus.

SANG PENGIKAT  (taekook GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang