Sang Pengikat #6

7.7K 819 27
                                    

Vomment sangat ditunggu meskipun satu kata 'ew'

Kalo ceritanya mulai ngaco, tolong ketok kepala saya dengan gagang celurit

》》》》》》





Taehyung pulang sesuai jadwal. Hari jumat sore dia menelepon minta dijemput ke bandara. Sohyun sudah kembali ke rumahnya berpura-pura selama 5 hari akulah yang menginap disana.

Usai kejadian di kolam renang itu aku memang memilih untuk menghindari Kim Hanbin. Jika dia terlihat mataku, maka kakiku segera kabur melesat entah kemana. Kerja sama organ tubuh terbina dengan baik.

Pulang kuliah akulah yang ditunggu taksi yang sudah dipesan setengah jam sebelum bubar kelas. Untuk menyempurnakan pelarianku itu, ponsel juga tak pernah kuaktifkan. Biar saja si kerbaupun kebingungan jika mau menelepon.

"Kau malah terlihat pengecut kalau menghindar terus," omel Jin Go.

"Aku hanya menjaga keselamatan dirinya dari amukan kerbau liar,"

"Mwo? Kerbau apa yang berkeliaran di kota?"

"Kau masih kecil, belum mengerti kerbau liar suka menyusu," ketusku makin tak jelas.

Inilah hebatnya Jeon Jungkook. Seumur hidup baru pertama kali ditembak seorang idola kampus namun terbirit-birit kocar kacir ketakutan. Hidupku mungkin tidak sama seperti di FF. Benar kata ibuku, hati-hati dengan hati. Jika kau membiarkannya bermain maka organ lain akan terseret.



"Chagiya?" Sosok Kim Taehyung melangkah dalam balutan jas mahal dengan kacamata hitam. Di belakangnya diikuti sang sekretaris nona Jennie yang selalu menggerutu dan seorang staff lelaki bertubuh gempal berkacamata tebal.

"Aku kemari diantar GM Park Jimin. Dia menunggu diluar bersama Sohyun," aku segera menghampiri dan refleks melingkari pinggangnya dalam pelukan.

"Jennie-ssi, kau pulanglah dengan taksi! Jangan sampai ketiduran lagi seperti kemarin! Sia-sia kau cantik tapi berliur busuk!"

"Aku mengerti, Sajangnim."

"Kau mengerti bahwa kau jorok?"

Muka Jennie sudah seperti ingin meletus saking kesalnya. Kudengar gajinya lumayan besar karena itu ia bertahan oleh sifat atasannya yang amazing.

"Jangan lupa hari senin siapkan berkas yang kau catat! Aku ingin yang rapi! Aku tak butuh penampilan rapi tapi ketikanmu seperti huruf bangsa Timbuktu! Menyakitkan mata! Apa ijasah sarjanamu abal-abal?"

"Iya, aku mengerti sajangnim. Aku permisi,"

Jennie mengangguk padaku kemudian berjalan sangat cepat takut kembali dipanggil dan di kritik lagi. Meninggalkan si kacamata tebal yang berusaha menyusul tak kalah cepatnya. Kurasa mereka bisa tidur nyenyak dua malam kedepan jauh dari aura mempesona sang direktur.

Beberapa wanita yang tadinya mengagumi kenampakan Taehyung langsung berlalu tanpa menoleh lagi. Mungkin nilai 100 di papan Taehyung hancur jadi 10.

"Kau rindu padaku?" Taehyung mengusap pipi chubbyku dengan telapak tangan besarnya.

"Cih, percaya diri sekali,"

"Mengakui rindu tidak membuatmu kurus kering,"

Aku hanya mencebik namun tetap melangkah dalam rangkulannya.




"Bagaimana kalau kita rayakan dulu keberhasilanmu mendapat proyek real estate di London?" Park Jimin menawari sambil terus menyetir. Sohyun yang duduk disampingnya ikut antusias.

"Iya oppa! Kita rayakan makan steak dan minum jus lemon!"

"Segelas es krim buah juga nikmat!"

Aneh.

SANG PENGIKAT  (taekook GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang