Sang Pengikat #22

7.4K 780 52
                                    

Vote for my spirit 💪
No vote you're pelit 😒

Makasih buat komen-komen sebelumnya, saya tertegun haru 😶😢

》》》》》》》





Tak sampai satu hari sejak kebocoran dari mulutku sendiri, saat masuk kelas malam Profesor Lee semua mata langsung menatapku tajam. Setelah aku duduk, menyusul pula kasak kusuk menggaruk-garuk telinga.

"Dia itu yang disukai Hanbin sunbae?"

"Ternyata dia sudah menikah."

"Dengan CEO tampan itu ya? Sialan, dia beruntung sekali,"

"Kupikir itu bodoh, dia akan kesulitan memperoleh tempat magang nantinya,"

"Psst. Magang masih lama, kurasa saat itu dia sudah menjanda."

"Kkk..kkk..kkk,"

"Apa kabar Hanbin sunbae? Jangan-jangan Jihyo hanya pelarian saja. Kasihan yaa,"

"Mau beli underwear? Aku salah beli ukuran XL. Itu tidak muat kupakai,"

Woh, ternyata aku terkenal juga. Kalimat yang sudah keluar seperti air yang tumpah sulit diambil kembali. Satu kampus langsung heboh oleh berita status pernikahanku yang dikaitkan dengan nama besar Kim Hanbin. Tak terkecuali Jihoon dan Jin Go. Mereka pasti marah besar telah dibohongi setengah matang. Sepertinya aku harus kembali sendirian dalam pengucilan.

Lagi.

Tapi masa bodohlah. Aku sudah dijahit dalam karung. Diletakkan dimanapun tetap terkurung mengendus bau goni.


Profesor Lee memberikan materi kuliahnya dengan santai. Mungkin ia mengerti jam 10 malam seharusnya waktu istirahat yang nyaman. Tapi mahasiswi yang terdesak nilai tetap bersemangat memenuhi kelasnya termasuk aku.

Seperti de ja vu, aku kembali duduk di barisan yang kosong sementara baris depan dan belakangku penuh berdesakan seperti ikan sarden kalengan. Keabsurdan yang menggelikan.

Dan aku berhasil fokus pada laptop sepanjang pembelajaran tanpa keinginan untuk menoleh pada mahluk sekitar. Takut tertawa ngakak kembali teringat sarden kaleng.


Akhirnya kelas selesai tepat saat seorang mahasiswa menguap lebar dipenuhi kuman.

Mahasiswi keluar secara berkelompok. Mereka pasti takut pada rumor gadis pingsan di trotoar penuh kissmark. Aku terpaksa keluar paling akhir karena laptop kesayangan sedang error sementara aku belum menyimpan materi yang dicatat. Usai berhasil mematikan laptop tersebut cepat-cepat aku membereskan buku-buku.

"Kau tidak takut pulang sendiri? Ini sudah jam sebelas malam," tegur seorang gadis yang berdiri di pintu kelas. Ternyata dia Jihyo, pacar baru Kim Hanbin. Aku tak tahu sejak awal dia mungkin duduk di kursi depanku.

"Aku dijemput,"

"Oh. Naik mobil atau motor?"

Aku tak menyahut, bergegas menyandang ransel.

"Tak keberatan jika kita berjalan ke gerbang bersama?" ia mengiringiku. Mungkin lebih baik tidak sendirian karena lampu-lampu taman kampus tak begitu terang.

"Memangnya ada larangan?"

"Yah, kupikir kau akan menjaga jarak setelah tahu siapa aku,"

"Sunbae, aku tidak punya urusan apapun dengan Kim Hanbin apalagi denganmu. Jadi tolong jangan ikut terpengaruh oleh kasak kusuk tadi,"

"Aku tidak peduli pada mereka. Sebenarnya aku hanya butuh teman,"

"Apa sunbae tidak benar-benar menyukai Hanbin? Tapi kalian tinggal bersama? Ah, maksudku...tentu saja ini bukan ikut campur. Tapi aku sudah menikah jadi kau tak perlu mencemburuiku,"

SANG PENGIKAT  (taekook GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang