(5) Menghindar

3.3K 247 46
                                    

*HAPPY READING*

Waktu menunjukkan pukul 8:00pm malam.Terlihat saat ini kondisi cafe sangat ramai di penuhi oleh para pengunjung yang datang ke cafe tersebut dan semua para pelayan di sibukan untuk melayani dan mengantarkan pesanan pada pengunjung.

"Jeongyeon, antarkan pesanan ke meja nomor 11" Suruh gadis yang memiliki pipi gembul yang merupakan sahabat Jeongyeon dan sudah di anggap seperti kakak sendiri.

"Baik Jihyo Unnie." Jeongyeon segera membawa nampan yang berisi semangkuk sup rumput laut dan segelas air putih.

Ya gadis itu bernama Park Jih Yo yang akrab dipanggil Jihyo, ia memiliki sifat yang dewasa, friendly dan terkadang menyebalkan.

Dari kejauhan Jeongyeon melihat seorang pria berjas sedang duduk di kursi dengan tenang dan menunduk sambil melihat ponselnya.

Ia sampai di meja tersebut. Kemudian meletakkan nampan di atas meja lalu mengambil mangkuk yang berisi sup rumput laut dan meletakkan nya di atas meja bersama dengan minuman nya.

Setelah selesai meletakkan pesanan ia mengucapkan

"Selamat malam dan sela--" Jeongyeon terkejut dan terdiam seketika melihat pria didepan nya. Ya pria itu Jimin, pria yang tadi siang mengatakan ingin mengantar diri nya pulang dan sekarang pria itu sudah disini berarti pria itu tidak main main dengan ucapan nya.

"Hai, Jeongyeon." Sapa Jimin dengan senyuman nya yang membuat Jeongyeon tanpa sadar ikut tersenyum dan merasa panas di pipinya.

"Aigo sungguh gadis di depan nya ini menggemaskan dan jika di lihat dengan seksama ada rona kemerahan di pipi gadis itu." Seru Jimin dalam hati.

Jimin menatap heran ke arah Jeongyeon belum menunjukkan ada tanda tanda sadar dari lamunan nya.

Mulai menepuk pelan pipi Jeongyeon "Hei, manis."

Jeongyeon tersentak kaget saat merasa sentuhan tangan di pipinya. Ia langsung mengeluarkan pertanyaan yang dari tadi berada di pikiran nya.

"Kau! Sedang apa kau di sini?"

Jimin hanya terkekeh pelan mendengar ucapan gadis nya itu.

"Aku kesini untuk makan malam sekaligus ingin mengantarkan mu pulang manis sesuai dengan janji ku siang tadi."

"Apa kau ada pertanyaan yang lebih bermutu manis?" Tanya Jimin dengan nada sinis

"Ahh kenapa aku bisa mengeluarkan pertanyaan seperti itu pada nya? Aaa mau taruh di mana muka ku yang cantik ini sekarang? Semua nya gara gara mulut ini yang langsung bertanya tanpa minta persetujuan dari pemilik." Rutuk Jeongyeon dengan suara pelan sambil menepuk nepuk bibir nya dengan wajah menahan malu.

Jimin yang mendengar perkataan dan melihat kelakuan gadisnya yang menepuk nepuk bibir nya pun merasa ingin tertawa tetapi ia menahan tawanya, sungguh kelakuan gadisnya ini menggemaskan. Dan ia berdehem dengan keras

Jeongyeon yang mendengar suara deheman pun sadar dari merutuki diri nya.

"Yak! Tetapi tadi siang aku tidak mengiyakan ajakan mu Tuan."

"Apa kau tidak ingat dengan kata ku tadi siang? "Aku tidak meneriman penolakan. Jam 10:00pm ku tunggu kau di depan cafe", Apa kau ingat manis?" Tanya Jimin.

"Ingat tapi--" Seru jeongyeon terpotong

"Tidak ada tapi tapian sekarang kau kembali ke bekerja sana." Perintah Jimin.

My Prince Is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang