(12) Rindu

3.7K 253 207
                                    

Holaaa guys!

Sesuai janji cece update hari ini walaupun cece masih PAS tapi gapapa deh buat kalian yang sudah setia nungguin cerita ini update hehe.

Happy reading guys! Hope you like this part 😊

Ting tong.

Terdengar bunyi bel dari luar, seorang pelayan yang sedang menyiapkan makan malam pun segera berlari menuju pintu.

Ckleck.

"Oh tuan park, silahkan masuk." Ucap pelayan itu dengan hormat dan sedikit membungkukkan badan nya.

Jimin tidak menjawab pelayan tadi, ia hanya melihat nya sekilas dan berlenggang masuk sambil bersiul ria.

Pelayan itu merasa lega, akhirnya tuan nya itu telah berlalu dalam penglihatan nya. Namun tak lama, suara penuh interupsi kembali membuat pelayan itu terkejut.

"Bibi, apa jeongyeon sudah makan dan meminum obat nya?"

"E-eh saya sudah memberikan nya pagi dan siang tadi tuan." Pelayan itu tampak ketakutan saat menjawab pertanyaan dari jimin. Entahlah, setiap tuannya itu berada disini, aura menyeramkan terasa begitu kuat.

Jimin kembali tidak menjawab ucapan dari pelayan tadi, ia lantas meninggalkan tempat nya berdiri dan langsung berjalan menuju kamar.

Jimin sudah sampai didepan pintu kamar nya, saat ia membuka pintu itu hal pertama kali yang ia lihat adalah gelap. Jimin mencari saklar lampu di kamar nya, ia berjalan agak lambat karena kondisi kamar ini sangat gelap. Sebenar nya kenapa gadis itu senang sekali tidur dalam keadaan gelap gulita seperti ini? Apa dia bernapas? Dasar Jimin bodoh, bagaimana mungkin wanita itu tidak bernapas. Sementara bunyi dengkuran yang terdengar sangat jelas itu sudah membuktikan bahwa gadis itu masih bernapas.

Saat jimin berhasil menemukan saklar lampu ia dengan segera menghidupkan nya. Netra nya menangkap sosok gadis yang tertidur dengan pulas, jimin mendekati jeongyeon. Ia memperhatikan wajah gadis itu dari dekat. Gadis ini sungguh sangat cantik. Dari pertemuan pertama kali hingga sekarang. Jimin tiada henti memuji kecantikan makhluk Tuhan yang satu ini.

"Kau cantik sekali sayang."

Setelah aksi pujian yang ia berikan kepada jeongyeon, jimin merasa tubuhnya sangat lengket. Belum lagi bau anyir darah yang menusuk indra penciuman nya membuat ia sangat risih. jimin pun memutuskan untuk mandi dan membersihkan dirinya.

Sekitar 20 menit jimin mandi, dan sudah mengenakan pakaian nya ia merasa sangat lelah. Hari ini adalah hari yang melelahkan baginya. Banyak yang ia pikirkan akhir-akhir ini. Belum lagi masalah di kantor dan karyawan yang korupsi. Tapi tenang, si brengsek itu sudah jimin habiskan, jadi tidak ada lagi orang yang akan menganggu perusahaan dan hidup nya. Jimin pun memutuskan untuk baring di sebelah jeongyeon. Semenjak kehadiran jeongyeon di rumah ini, Jimin merasa lebih semangat. Hidupnya yang dulu kelam perlahan bangkit penuh warna. Wanita ini benar-benar membawa dampak baik untuk jimin walaupun tidak 100 persen.

Jimin memiringkan tubuhnya menghadap punggung jeongyeon. Wanita ini benar-benar cantik. Bahkan dilihat dari belakang seperti ini, kecantikan nya bisa di rasakan oleh jimin. Ia memajukan sedikit tubuhnya dan memeluk tubuh jeongyeon dari belakang. Pelukan ini sangat memabukkan. Aroma mawar yang menyeruak dari rambut jeongyeon membuat jimin semakin tenang. Tak lama ia pun terlelap masuk ke alam mimpi nya.

My Prince Is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang