Dia Kembali

92 11 3
                                    

Pagi cerah menyambut hari Eunbi dan Seongwoo. Keduanya masih tertidur pulas dikasur yang sama. Satu malam telah mereka lewati. Selama semalaman, Eunbi dan Seongwoo menonaktifkan ponsel mereka agar tidak ada yang mengganggu aktivitas mereka tadi malam. Yah, begitulah.

Pagi-pagi, tepat pukul sembilan lewat limabelas, Eunbi terbangun. Tak biasanya ia bangun sangat siang seperti ini. Wajar karena semalam ia tidur sangat larut. Umumnya ia tidur jam 10 pas dan bangun pukul 7 paling lama. Ia terlewat 2 jam. Eunbi bangkit dari tidurnya. Ia melihat Seongwoo yang masih pulas dengan dengkuran kerasnya disamping Eunbi. Ia mengaktifkan ponselnya dan melihat jam.

"Sudah jam 09.15? Yatuhan, aku bangun siang banget." Keluh Eunbi. Ia kembali mengutak-atik ponselnya. Satu hal yang membuat Eunbi salfok. Ada 10 misscall dari nomor yang tidak ia kenal.

"Hm, ini siapa, yah?" Gumam Eunbi.

Eunbi menelfon balik nomor yang tidak ia kenal itu. Siapa tau itu adalah nomor yang penting. Namun, Eunbi tidak menerima jawaban. Nomor yang ia hubungi justru dialihkan.

"Hm, gak jelas." Gumamnya lagi. Eunbi meletakkan ponselnya dan beranjak dari kasur, namun, Seongwoo lagi-lagi menghadangnya. Ia menarik tangan Eunbi sampai ia tergeletak dikasur menghadapnya.

"Kau mau kemana, Eunnie?" Tanya Seongwoo yang masih setengah sadar sambil memeluk Eunbi.

"Ah, Woonie, aku ingin mandi. Ayo bangun, sudah jam sembilan pagi." Jawab Eunbi.

"Jam sembilan? Ah, kita bangun siang sekali." Keluh Seongwoo yang ikutan bangun dari tidurnya.

"Aku mandi dulu, yah, Woonieku." Ucap Eunbi. Lagi-lagi Seongwoo menggenggam tangan Eunbi.

"Tunggu. Ayo, mandi bersama." Tawar Seongwoo. Eunbi memasang wajah terkejut. Kenapa tiba-tiba Seongwoo menginginkan hal seperti itu.

"Ah, Woonie!" Protes Eunbi. Seongwoo tertawa terbahak-bahak.

"Haha, aku hanya bercanda, chagiya. Aku akan menunggumu selesai mandi." Ucap Seongwoo. Eunbi memasang wajah cemberut dan masuk kedalam kamar mandi.

"Huh, ada-ada saja suamiku ini." Gumam Eunbi. Kata-katanya terdengar oleh Seongwoo. Itu membuatnya sedikit terngakak.

***

Eunbi dan Seongwoo turun kebawah untuk sarapan bersama. Disana, orangtua dan para maids sudah menunggu mereka. Saat mereka lewat, Eunbi dan Seongwoo disambut tepuk tangan yang sangat meriah dari seluruh orang yang menunggunya disana termasuk para pelayan. Mengetahui kalau Seongwoo termasuk bos besar di Seoul sekarang, mereka dapat pelayanan yang sangat baik.

"Ingin makan apa, Pak?" Tanya salah satu pelayannya.

"Hm, aku ingin salad saja. Makanan semalam membuatku cukup kenyang. Dan aku harus tetap menjaga postur tubuhku." Pesan Seongwoo sambil melirik Eunbi.

"Aku juga." Jawab Eunbi. Pelayan itu mencatat pesanan mereka berdua.

"Akan kami masakkan paket salad terenak untuk kalian." Ujar pelayan itu. Ia meninggalkan mereka berdua dan pergi kedapur.

"Lama sekali kalian datang." Sahut Daniel.

"Kami ketiduran. Lelah sekali tadi malam." Jawab Seongwoo.

"Seongwoo-ah, bagaimana malammu?" Tanya Yeojoong.

"Sangat baik, Appa." Jawab Seongwoo. Ia tersenyum manis pada Eunbi.

"Ah, aku senang mendengarnya. Aku tak sabar punya cucu." Jelas Yeojoong. Ucapan Yeojoong membuat Eunbi sedikit kaget.

"Ah, Aboji, kami akan segera membuatnya." Ledek Eunbi. Seongwoo yang mendengar perkataan Eunbi langsung memasang wajah sedikit bingung. Ia memberi kode pada Eunbi. Namun Eunbi hanya tersenyum padanya. Changsee yang mendengar Eunbi langsung ikut merespon.

I'M HERE FOR YOU || Kwon Eunbi X Ong Seongwoo || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang