Tunanganku

102 12 3
                                    

Hati Seongwoo tak dapat berhenti berdebar. Malam ini ia akan segera melamar Eunbi. Ia pulang kerumah tadi siang setelah perbincangannya dengan orang tua Eunbi selesai. Kini, mereka berdua sedang bersiap-siap untuk menghadapi malam tunangan. Seongwoo berjalan bolak-balik tak tentu arah. Ia sangat gugup.

"Ah, Seongwoo-ah. Apa yang kau pikirkan? Menjadi pria yang berkelas? Pria sejati? Apa aku cukup sejati untuk Eunbi?" Ucap Seongwoo kebingungan. Ia mencoba berlatih untuk melamar Eunbi.

"Kwon Eunbi. Maukah kau menjadi istriku? Ah, itu terlalu sederhana. Cobalah yang lebih bagus." Gumam Seongwoo. Ia berpikir lagi.

"Ah, Kwon Eunbi, maukah kau hidup denganku selamanya? Ah, sangat biasa. Apa yang lebih hebat?" Gumam Seongwoo lagi. Ia berpikir lagi. Apa yang lebih baik. Ditengah kesibukan Seongwoo dalam memikirkan ucapan lamarannya, Yeojoong, ayahnya menemuinya dikamar.

"Seongwoo-ah." Panggil Yeojoong. Seongwoo melirik kearah Yeojoong.

"Ah, Appa." Balas Seongwoo.

"Sedang apa kau?" Tanya Yeojoong. Seongwoo yang awalnya berdiri tegap langsung merengek pada Yeojoong.

"Appa! Aku tak tau harus bicara apa pada Eunbi nanti. Aku terlalu gugup." Jelas Seongwoo.

"Nah. Jangan khawatir. Kau sudah mendapat restu dari mereka bukan?" Tanya Yeojoong. Seongwoo mengangguk.

"Apa yang kau takuti kalau begitu?" Tanya Yeojoong.

"Aku hanya takut salah bicara, Appa." Ucap Seongwoo. Yeojoong menepuk bahu Seongwoo.

"Ah, jangan khawatir. Aku mengenalmu sebagai pria yang sangat tegar. Kau pasti bisa melamarnya dengan sempurna. Dulu, saat aku ingin melamar ibumu, aku juga gugup. Tapi aku berusaha untuk melakukan yang terbaik." Jelas Yeojoong.

"Apa yang appa katakan saat melamar eomma?" Tanya Seongwoo.

"Aku hanya bilang, ayo menikah denganku." Jawab Yeojoong.

"Ah, itu sangat singkat." Ucap Seongwoo.

"Memang. Ibumu sangat tidak suka basa-basi, jadi aku langsung ketitiknya saja." Jelas Yeojoong. Seongwoo mengangguk mengerti.

"Appa, disaat pernikahanku nanti, apakah Sunghyun nanti akan datang?" Tanya Seongwoo mengingat adiknya yang sudah lama berpisah dengannya.

"Kau pasti merindukan Sunghyun bukan?" Tanya Yeojoong yang juga merindukan anak keduanya. Seongwoo mengangguk. Ia mengingat masa-masa dimana Sunghyun yang masuk penjara akibat melakukan kekerasan pada siswi disekolahnya.

[On Flashback]

"Kembali kau dasar pengecut!" Ejek Sunghyun sambil menjabak rambut Wonyoung adik kelasnya.

"Ah, Appo!" Teriak Wonyoung. Wonyoung adalah siswi kelas 9 SMP yang sering disakiti Sunghyun. Sunghyun terus menjambak rambut dan sesekali mencekek leher gadis manis itu. Sampai pada akhirnya, Seongwoo melihat adiknya itu.

"Ong Sunghyun!" Panggil Seongwoo. Seongwoo menghampiri Sunghyun yang melirik Seongwoo.

"Lepaskan gadis itu! Sudah berapa kali aku berkata padamu untuk berhenti menyakiti gadis manapun!" Ujar Seongwoo. Sunghyun melepas jambakannya dan mendorong Wonyoung. Wonyoung kabur sejauh mungkin dari Sunghyun.

"Kenapa kau mengacaukan rencanaku lagi, hyung?" Tanya Sunghyun.

"Aku tak akan membiarkan sikapmu terus seperti ini." Jelas Seongwoo. Sunghyun berjalan mendekati Seongwoo, mencoba menantangnya.

"Kau menantangku, Hyung?" Tanya Sunghyun tegas.

"Aku tidak menantangmu, Sunghyun-ah. Aku hanya ingin kau berubah." Ujar Seongwoo. Sunghyun mendorong Seongwoo hingga jatuh.

I'M HERE FOR YOU || Kwon Eunbi X Ong Seongwoo || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang