Bab 6

1.1K 62 0
                                    

Ariana melemparkan  tubuhnya ke atas ranjang. Tubuhnya sangat lelah dan ingin bermanja-manja  di ranjang empuknya. Ariana menutup mata sejenak, lalu menghela  nafasnya lembut. Pertemuannya dengan dua lelaki tampan di Nagoya Cafe  tadi masih membekas di kepalanya. Ia masih ingat betul semua pembicaraan  mereka.

Jadi sekarang aku memiliki kekasih?

Batin Ariana berkicau  sendiri. Sekarang ia merupakan kekasih dari Justin Orion -walaupun hanya  pura-pura. Lagi-lagi Ariana mendesah. Kenapa ia jadi sial begini?  Padahal menurut ramalan bintang yang dibacanya, minggu ini merupakan  minggu keberuntungan Ariana, bukan malas sebaliknya. Ariana jadi kesal  pada ramalan itu dan bertekad tidak akan pernah lagi mempercayainya.

Justin Orion. Nama itu  terlintas begitu saja di kepalanya. Mulai saat ini, ia harus  berpura-pura menjadi kekasih Justin. Ini semua karena kemarin ia tak  sengaja menabrak bagian belakang mobil Justin yang membuat mobil itu  menderita kerusakan yang lumayan parah. Ia dalam keadaan kesal kemarin  dan tentu saja tak berkonsentrasi pada jalanan. Ariana baru saja dihukum  oleh ayahnya. Semua barang berharga miliknya disita dan ia hanya di  beri ponsel dan mobil karena ia sangat membutuhkannya untuk pergi  kuliah. Ia mengomel sepanjang jalan. Dan tanpa ia sadari, ia telah  menabrak mobil Justin Orion. Justin memakinya dan ia berakhir di dalam  rencana Justin dan sahabat tampannya, Ryan Rutherford.

"Andaikan Ryan yang akan  menjadi kekasih gadunganku," gumam Ariana. Ariana memang sudah tertarik  pada Ryan saat pertama kali Ryan menampilkan senyum menawannya pada  Ariana. Hati Ariana mendadak damai saat melihat senyum malaikat itu.

"Ah, sial!" Ariana  menghempaskan tangannya kesal sehingga melenting dengan ranjang.  Wajahnya berbuah kusut jika mengingat sebulan ini ia akan menghabiskan  waktu bersama dengan Justin Orion. Walaupun Ariana tidak begitu mengenal  Justin, namun Ariana yakin Justin bukanlah orang yang menyenangkan. Ia  bisa saja dibentak tiba-tiba oleh cowok itu atau bahkan lebih. Ariana  tidak bisa membayangkan betapa buruknya hidupnya saat bersama Justin  Orion -walau hanya untuk satu bulan saja.

Suara ponselnya  menyadarkan Ariana dari pemikirannya tentang Justin. Ariana dengan cepat  menyambar tasnya, mencari keberadaan ponselnya. Di LCD ponselnya,  terpampang nama Mia disana.

"Ari!" sapa Mia saat Ariana baru saja mengangkat teleponnya.

"Hai Mi. Ada apa?" jawab Ariana santai. Mia merupakan sahabat dekat Ariana.

"Jadi bagaimana  pertemuanmu dengan dua lelaki itu? Apa yang mereka inginkan darimu?" Mia  memang sudah mengetahui masalah Ariana dengan Justin kemarin malam,  Ariana menceritakannya.

"Parah, kau tahu. Ia memintaku menjadi kekasih gadungannya," kata Ariana.

"APA?!" Mia hampir saja tersedak saat mendengar kalimat itu. Kekasih gadungan?

"Iya Mi. Mereka menginginkanku untuk menjadi kekasih gadungan Justin Orion."

"JUSTIN ORION?" kali ini  Mia benar-benar tersedak saat mendengar nama Justin disebutkan.  Bagaimana mungkin Ariana bisa seberuntung itu?

"Kau kenapa?" Ariana bertanya heran. Kenapa Mia harus seheboh itu saat ia menyebutkan nama Justin Orion?

"Kau tahu siapa Justin Orion?"

"Teman sekelas kita di kelas manajemen pemasaran. Aku baru menyadarinya tadi," jawab Ariana polos.

"Ari, Justin merupakan The Most Wanted Male di universitas kita. Dan dia adalah pewaris tunggal dari Orion Corporation,"  jelas Mia. Mulut Ariana membulat saat mendengar penjelasan Mia. Pantas  saja, nama Justin Orion tidak lagi terdengar asing baginya.

(Fake) GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang