Ariana melemparkan tubuhnya ke atas ranjang. Tubuhnya sangat lelah dan ingin bermanja-manja di ranjang empuknya. Ariana menutup mata sejenak, lalu menghela nafasnya lembut. Pertemuannya dengan dua lelaki tampan di Nagoya Cafe tadi masih membekas di kepalanya. Ia masih ingat betul semua pembicaraan mereka.
Jadi sekarang aku memiliki kekasih?
Batin Ariana berkicau sendiri. Sekarang ia merupakan kekasih dari Justin Orion -walaupun hanya pura-pura. Lagi-lagi Ariana mendesah. Kenapa ia jadi sial begini? Padahal menurut ramalan bintang yang dibacanya, minggu ini merupakan minggu keberuntungan Ariana, bukan malas sebaliknya. Ariana jadi kesal pada ramalan itu dan bertekad tidak akan pernah lagi mempercayainya.
Justin Orion. Nama itu terlintas begitu saja di kepalanya. Mulai saat ini, ia harus berpura-pura menjadi kekasih Justin. Ini semua karena kemarin ia tak sengaja menabrak bagian belakang mobil Justin yang membuat mobil itu menderita kerusakan yang lumayan parah. Ia dalam keadaan kesal kemarin dan tentu saja tak berkonsentrasi pada jalanan. Ariana baru saja dihukum oleh ayahnya. Semua barang berharga miliknya disita dan ia hanya di beri ponsel dan mobil karena ia sangat membutuhkannya untuk pergi kuliah. Ia mengomel sepanjang jalan. Dan tanpa ia sadari, ia telah menabrak mobil Justin Orion. Justin memakinya dan ia berakhir di dalam rencana Justin dan sahabat tampannya, Ryan Rutherford.
"Andaikan Ryan yang akan menjadi kekasih gadunganku," gumam Ariana. Ariana memang sudah tertarik pada Ryan saat pertama kali Ryan menampilkan senyum menawannya pada Ariana. Hati Ariana mendadak damai saat melihat senyum malaikat itu.
"Ah, sial!" Ariana menghempaskan tangannya kesal sehingga melenting dengan ranjang. Wajahnya berbuah kusut jika mengingat sebulan ini ia akan menghabiskan waktu bersama dengan Justin Orion. Walaupun Ariana tidak begitu mengenal Justin, namun Ariana yakin Justin bukanlah orang yang menyenangkan. Ia bisa saja dibentak tiba-tiba oleh cowok itu atau bahkan lebih. Ariana tidak bisa membayangkan betapa buruknya hidupnya saat bersama Justin Orion -walau hanya untuk satu bulan saja.
Suara ponselnya menyadarkan Ariana dari pemikirannya tentang Justin. Ariana dengan cepat menyambar tasnya, mencari keberadaan ponselnya. Di LCD ponselnya, terpampang nama Mia disana.
"Ari!" sapa Mia saat Ariana baru saja mengangkat teleponnya.
"Hai Mi. Ada apa?" jawab Ariana santai. Mia merupakan sahabat dekat Ariana.
"Jadi bagaimana pertemuanmu dengan dua lelaki itu? Apa yang mereka inginkan darimu?" Mia memang sudah mengetahui masalah Ariana dengan Justin kemarin malam, Ariana menceritakannya.
"Parah, kau tahu. Ia memintaku menjadi kekasih gadungannya," kata Ariana.
"APA?!" Mia hampir saja tersedak saat mendengar kalimat itu. Kekasih gadungan?
"Iya Mi. Mereka menginginkanku untuk menjadi kekasih gadungan Justin Orion."
"JUSTIN ORION?" kali ini Mia benar-benar tersedak saat mendengar nama Justin disebutkan. Bagaimana mungkin Ariana bisa seberuntung itu?
"Kau kenapa?" Ariana bertanya heran. Kenapa Mia harus seheboh itu saat ia menyebutkan nama Justin Orion?
"Kau tahu siapa Justin Orion?"
"Teman sekelas kita di kelas manajemen pemasaran. Aku baru menyadarinya tadi," jawab Ariana polos.
"Ari, Justin merupakan The Most Wanted Male di universitas kita. Dan dia adalah pewaris tunggal dari Orion Corporation," jelas Mia. Mulut Ariana membulat saat mendengar penjelasan Mia. Pantas saja, nama Justin Orion tidak lagi terdengar asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Fake) Girlfriend
RomanceSebuah insiden kecil membuat Ariana William terpaksa harus terlibat dengan perjanjian konyol yang dibuat oleh Justin Orion. ©️2015 Vandesca