Aula ballroom salah satu hotel bintang lima di New York terdengar begitu riuh oleh tepukan tangan saat pasangan pengantin Orion memasuki ballrom secara bersamaan. Justin Orion dan Ariana Orion. Mereka memasuki ballrom dengan tangan saling terkait dan senyum yang tak pernah lepas dari wajah bahagia mereka. Ya, malam ini adalah malam resepsi pernikahan Justin dan Ariana setelah tadi pagi mereka meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang suami-istri.
"Pengantin kita, Justin Orion dan Ariana Orion," seru sang pembawa acara yang tak lain adalah Amia Clark, sahabat Ariana. Tepuk tangan dan sorakan masih mengiringi pasangan pengantin baru itu hingga mereka duduk di singgasana mereka.
"Justin, it's so wonderful," bisik Ariana pada lelaki yang telah resmi menjadi suaminya itu. Justin tersenyum seraya meremas pelan tangan Ariana yang berada di genggamannya.
"Hanya untukmu, my wife," kerling Justin jahil. Ariana terkekeh lalu matanya kembali menyapu pandangannya pada tamu-tamu yang datang.
"Selamat atas pernikahan kalian." Ryan dan Mia berdiri di depan pasangan pengantin itu.
"Mia!" Ariana terlonjak senang lalu memeluk sahabat tersayangnya itu. Mia balas memeluk Ariana erat. Ia bahagia dengan hari istimewa sahabatnya itu.
"Akhirnya kalian menikah juga," ledek Ryan yang dihadiahi jitakan keras dari Justin. "Aw Orion! Itu sakit."
"Kau jangan asal bicara," ketus Justin datar.
"Just, jangan seperti itu. Tanpa Ryan, kita tidak mungkin berdiri disini." Ariana mendelik tidak suka melihat suaminya yang begitu kasar pada Ryan.
"Tapi Say..."
"Aaa dengarkan istrimu itu, Orion. Harusnya kau berterima kasih padaku." Ryan tersenyum miring atas pembelaan Ariana terhadapnya.
"Diam Rutherford. Kau terlalu banyak bicara." Justin memutar kesal matanya lalu menarik Ariana agar lebih dekat padanya.
"Aw, sepertinya ada yang tidak sabar untuk malam pertama mereka," ledek Mia seraya matanya melihat lengan Justin yang begitu erat memeluk pinggang Ariana.
"Kau benar, Mi. Lihatlah perilaku Justin." Ryan ikut meledek hingga membuat Ariana dan Justin memerah malu. Malam pertama? Oh, itu urusan nanti.
"Berhentilah menggoda kami. Sebenarnya kalian irikan pada kami? Kami sudah menikah sedangkan kalian berdua punya pasangan saja tidak." Justin yang tidak tahan dengan ledekan Ryan dan Mia kini berusaha membalikkan keadaan.
"Tidak punya pasangan? Maaf saja. Kami adalah pasangan." Tanpa segan Ryan menarik Mia kepelukannya hingga gadis itu menubruk dada bidang Ryan.
"Kalian pasangan? APA?!" pekik Ariana tak tertahankan mendapati sahabatnya dan sahabat Justin sudah saling mengikat tanpa sepengetahuannya.
"Sayang, kecilkan suaramu," peringat Justin karena pekikan Ariana. Untungnya bunyi musik dari band yang sedang tampil mampu menutupi pekikan gadis itu. Bukan, wanita itu. Ariana bukanlah gadis lagi sejak ia menyandang nama Orion di belakang namanya.
"Mi, kenapa kau tidak bercerita?" Ariana menatap sahabatnya penuh intimidasi.
"Maafkan aku, Ari. Tapi Rutherford bodoh ini yang menyuruhku untuk tutup mulut. Ia ingin hubungan ini menjadi kado pernikahan kalian," balas Mia. Sesungguhnya Mia ingin bercerita pada Ariana saat itu juga. Selama ini ia tidak pernah menyembunyikan apapun dari Ariana. Begitu pula sebaliknya. Namun, ide bodoh kekasihnya memaksanya untuk merahasiakan hubungan mereka sementara waktu dari Justin dan Ariana.
"Baby, kau tega memanggilku seperti itu di hadapan pengantin baru ini?" rajuk Ryan. Mia hanya memutar matanya jengah. Ryan dan segala kemanjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Fake) Girlfriend
Roman d'amourSebuah insiden kecil membuat Ariana William terpaksa harus terlibat dengan perjanjian konyol yang dibuat oleh Justin Orion. ©️2015 Vandesca