If i met you today, i'm sure that there will be a time for us to meet again.
Lya telah menginjakkan kaki dirumahnya lagi. Rasanya lega, tetapi juga sepi. Itu hanyalah alasannya mengatakan bahwa mungkin keluarganya pulang lebih cepat.
Saat mengatakan 3 hari, maka mereka akan pulang 4 hari kemudian. Seperti itulah biasanya.Yah Lya tak bisa meminta banyak apalagi Orangtuanya itu sudah memberinya uang saku yang cukup banyak pula. Mereka bahkan tak melarang jika Lya ingin pergi berlibur bersama temannya yang lain.
Namun hanya saja, Lya tak ingin pergi kemanapun disuasana hatinya kini. Dan lagi, dia sudah merasa cukup dengan liburan mendadaknya dengan Felix.
Dia bisa saja mengajak Citra untuk pergi berlibur kesuatu tempat. Tapi tidak bisa, Lya adalah sosok yang pasif, Diajak ikut, ga diajak ga masalah. Karenanya dia kesulitan untuk mengajak orang lain.
Mereka memang dekat, tapi Lya merasa itu belum cukup untuk mengajak Citra pergi kemanapun dia ingin. Ia baru saja meminta Citra menjemputnya tiba-tiba tanpa menanyakan apakah Citra keberatan atau tidak. Lya merasa bersalah pada Citra.
"Apa Aku buatin cake ya? Buat ongkos, sama ucapan terimakasih. Bikin 2 sekalian sama Kak Alvin. Eh 3 deh, aku juga mau!!"
Salah satu kesamaan antara Lya dan Citra adalah mereka sama-sama memfavoritkan Red Velvet.
Ya, Lya akan membuat Red Velvet.
Tau kan Red Velvet? Bukan Red Velvet Girl Group asal Korsel ya tapi makanan atau kue yang berwarna merah yang biasa dipadukan dengan Cream Cheese.Makanan itulah yang akan dibuat Lya sebagai ucapan terimakasih untuk sobat karibnya, Citra.
Tangan koki Lya pun dengan cepat membuat kue itu. Dia sudah biasa membantu sang Bibi, Bunga istri Mas Yohan di waktu senggangnya. Lumayan, tambahan uang jajan.
Berbeda dengan gambar diatas, Red Velvet yang Lya buat berbentuk Cupcake dengan ukuran lebih besar dari biasanya. Alasannya karena dia ingin mencoba menggunakan cup yang baru dibelinya.
Setelah bermain-main di dapur selama berjam-jam, Cupcake Red Velvet itu pun selesai dibuat~~
"Hahh akhirnyaa. Besok aku kasih ke mereka. Oh! Udah jam segini? Ga kerasa..."
Dilain tempat, ada Citra yang menghunuskan pisaunya. Ia menghentakkan benda tajam itu hingga menancap di talenan. Citra terlihat garang kini. Membuat Alvin yang menyaksikannya terheran.
'Citra kenapa si?'
"Vin, aneh ga si?" Ungkap Citra dengan pandangan lurus.
"Aneh apanya?" Sahut Alvin.
"Emang bisa orang berubah sedrastis itu? Kalo ada maksud sih... oke bisa dipahami"
"Soal cowoknya Alyana--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth
Teen FictionZelda Alyana hanya ingin segera lulus SMP dan memulai kehidupan barunya. Ia ingin terlepas dari masa SMP nya yang penuh dengan derita akibat kejahilan teman-teman sekelasnya. Terutama terhadap Felix Aras Mikaela, pelopor Gerakan Mengganggu Alyana. S...