chendia pov
setelah semalam, aku berhasil menyusun rencana dengan aira. aku dan aira memutuskan untuk melaksanakannya hari ini. lebih tepatnya sore ini setelah jam mata kuliah ku selesai.
"chen, kata doi kaikal selesai jam matkul 30 menitan lagi. gimana nih? kita tungguin aja kali yaaa" kata aira
"yaudah kita tunggu, jangan lupa kamu tetep kontak doi ya buat mastiin kapan kaikal selesai"
"okidoki"
hampir 30 menit aku dan aira menunggu, akhirnya orang yang kami tunggu pun keluar dari kelasnya. aku pun segera menghampirinya.
"kaikal! tunggu sebentar!" aku memanggil dengan nada berteriak. karena jarak antara aku dan dia lumayan jauh.
ku lihat dia berhenti berjalan dan langsung membalikkan badannya menghadap ke aku, tapi raut wajahnya menandakan bahwa ia kesal di panggil oleh ku, tak mau membuang waktu yang lama akhirnya aku datang menghampirinya.
" kai, gini ada yang mau aku omongin ke kamu. sore ini sekarang juga kamu ada waktu ga? sebentar aja habis maghrib aku janji kita udah selesai ngomong." tanya ku
" kalau gua ga mau gimana? lo juga tetep maksa kan?"
kaikal pov
setelah selesai jam matkul, aku segera pergi ke luar kelas. ingin rasanya aku cepat sampai rumah, rasanya tulang punggung ku akan patah jika aku duduk lebih lama lagi didalam kelas tadi. namun baru beberapa langkah aku keluar kelas, ada saja orang yang memanggil diriku.
"kaikal! tunggu sebentar!" aku tau suara siapa itu, suara chendia perempuan yang kata ayah ku akan di jodohkan dengan ku
dengan muka kesal akhirnya aku terpaksa berhenti berjalan dan memutar tubuh ku menghadap ke arahnya, aku melihat dia sedikit berlari ke arah ku.
" kai, gini ada yang mau aku omongin ke kamu. sore ini sekarang juga kamu ada waktu ga? sebentar aja habis maghrib aku janji kita udah selesai ngomong." tanya nya
" kalau gua ga mau gimana? lo juga tetep maksa kan?" jawab ku dengan malas
dia ga jawab lagi dan langsung narik tangan ku, aku dibawa ke dalam mobilnya dan ga tau tujuannya ke mana.
chendia pov
wah parah, nyebelin banget jawabannya. yaudah lah gapapa dia ngerespon kaya gitu. sekarang yang penting bawa dia ke tempat tujuan dan buat dia mau ngebatalin perjodohan ini. jangan tanya kenapa, setengah hati ku memang sudah menerima permintaan terakhir papa, tapi setengah nya lagi masih ragu untuk menerima. dan salah satu cara untuk meyakinkannya adalah mendengar jawaban kaikal, bagaimana dan kenapa dia bisa menerima perjodohan ini dengan gampangnya. tanpa terkecuali embel-embel perusahaan dari ayahnya.
aku langsung menarik tangan kaikal dan membawanya ke dalam mobil, lalu aku menjalankan mobil ku ke tempat tujuan awal. aku dengar dari aira, dan aira tau dari fhadli. katanya kaikal itu takut sama pohon beringin dan badut IT.
author pov
selama perjalanan, di dalam mobil chendia anya suasana canggung yan mendominasi, sedangkan kaikal sibuk dengan handphone nya. setelah 25 menit perjalanan chendia meminta kaikal untuk menutup matanya dengan kain hitam yang sudah di siapkan oleh aira.
" kai, kamu pake ini dulu ya. plis banget kita perjalanan masih 5 menit lagi. dan ini aku lakuin karena aku mau kasih kamu ucapan terima kasih." alibi ku
" yaelah gausah dah gini gini an. kalo mau bilang makasih gampang bilang aja sekarang" jawab kaikal dengan nada jutek
tapi chendia ga nyerah gitu aja, dia terus minta kaikal buat tetap pakai penutup matanya, dan anehnya kaikal tetap memakai penutup mata itu, walau awalnya dia menolak.
YOU ARE READING
nikah? YES/YES? (ON GOING)
Romance" tunggu, kamu yang namanya kaikal kan? kalo iya aku minta tolong banget sama kamu, kamu bilang dong ke orang tua kamu biar perjodohan ini batal." -chendia " Lo chendia? iya gua kaikal, gua bakal bilang ke orang tua gua, karna gua juga ga mau di j...