13

567 14 2
                                    

keesokan harinya, kaikal bangun lebih dulu dari pada chendia. setelahnya, kaikal bergegas masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. selesai dengan ritual mandinya yang memakan waktu 30 menit, kaikal langsung bergegas menuju dapur. niatnya dia akan membuat sarapan untuk dirinya dan chendia.

dingdong.. dingdong..dingdong..

"iya sabar!" jawab kaikal. namun sedetik kemudian dia tertawa, karena ingat bahwa sekarang dia berada di negara orang. sedangkan tadi dia malah menjawab menggunakan bahasa indonesia.

ceklek

"nuguseyo?" tanya kaikal, dia ingat kemarin chendia berbicara seperti itu ketika menerima tamu.

"anjir gaya lo pake bahasa orang! bahasa indonesia lo aja masih jelek bro!" sahut sang tamu, ternyata yang datang fhadli,aira, dan jovien.

"ko udah sampe?"

"gausah nanya deh lo! dari kemaren lo sama chendia kemana aja, telponnya gaada yang aktif! kita sampe numpang di apart jisung sama yeri tau ga si lo!"

" iya anjir kai, gue sampe bingung harus komunikasi sama si jisung-jisung itu pake bahasa apaan!" sewot jovien.

"ahaha iya iya sorry, yaudah ayo masuk. chendia masih tidur, jangan di ganggu kasian dia kecapean."

"tumben, lo kemaren kemana aja sampe chendia kecapean hah?" tanya aira, karena heran seorang chendia belum bangun, padahal sekarang sudah jam 12 siang.

"siapa sih berisik banget?" tanya suara yang berasal dari dalam kamar.

chendia sudah bangun ketika merasakan pergerakan di kasur yang dia tempati tadi, namun rasa sakit dan pegal yang luar biasa membuat chendia malas untuk bangun.

"HEI DARL! aseli lo baru bangun jam segini? gimana bisa?" serbu aira.

"hmm.. gue cape banget ra" jawab chendia dengan nada lirih. setelahnya, chendia pergi ke dapur untuk makan.

"tunggu! kamu sakit ya? ko jalannya aneh banget?"

"chendia, itu di leher kamu? apart kamu jadi banyak kutunya ya karena udah lama ga dipake? aduh aturan kamu tidur di hotel dulu"

seketika chendia tersadar dengan maksud ucapan aira, tidak bisa di pungkiri permainan mereka kemarin membawa dampak yang sangat hebat bagi keduanya.

akhirnya, mereka makan setelah kaikal memutuskan untuk memesan makanan dari luar.

"jadi, kapan kita bisa ke smtown? " tanya aira.

"besok-besok aja ra, kasian istri gue masih cape banget kayanya." bukan chendia yang menjawab, melainkan kaikal.

setelah tadi dijelaskan dengan perlahan oleh fhadli, akhirnya aira paham makna di balik bercah merah yang ada di sekitar leher dan pundak chendia.

ya tuhan! temen gue udah ga polos lagi, jadi pengen. itulah yang dikatakan oleh aira ketika memahami semuanya.

"no! kita ke sm hari ini, tenang aja aku udah mendingan. izinin ya bauat hari ini kesananya." bujuk chendia.

"yaudah si kai, kita ikut ini. nanti kalo chendia udah cape juga kita kan pasti istirahat." akhirnya jovien membuka suara.

"lo gatau segimana gilanya chendia sama aira kalo udah bahas kpop jov! ya kan fhad?" 

"iya, sumpah lo kalo bisa cari cewe yang biasa aja sama dunia begituan. nanti tuh statusnya lo jadi selingkuhan pacar lo, karena yang jadi pacarnya ya si oppa-oppa." eluh fhadli sambil melirik aira.

nikah? YES/YES? (ON GOING)Where stories live. Discover now