keesokan harinya, chendia bangun lebih awal dari biasanya. entah kenapa, mungkin karena tidurnya tidak pulas kaya biasa. saat melihat kesebelah kirinya, ada aira yang masih nyenyak di alam mimpinya.
"ra, bangun. sholat subuh ga lo?"
"engh! gue lagi halangan chen, lo sholat sendiri gapapa ya? ajak fhadli sama yang lain juga biar jamaah"
"hmm.. oke" aku langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap sholat subuh bersama yang lain.
setelah selesai cuci muka dan ambil wudhu, aku langsung turun ke bawah dan membangunkan para anak laki yang masih tertidur nyenyak.
tok!tok!tok!
"fhad, lo sholat ga? udah subuh "
ceklek..
" fhadli masih tidur, lo sholat sama gue."
" engga deh makasih, gue sholat sendiri aja dikamar" setelahnya aku mulai melangkah menjauh dari kamar tamu tersebut.
sret..
" IH LO MAH! GUE UDAH WUDHU! JADI BATAL GARA-GARA LO KAI!"
"eits sorry... gue gatau. yaudah kalo gitu lo wudhu lagi sambil nungguin gue cuci muka, oke?"
" gue tunggu di mushola belakang, cepetan jangan lama" akhirnya aku memutuskan untuk mengalah, karena hari yang semakin siang.
selesai sholat aku langsung pergi ke tukang sayur di dekat rumah. setelah selesai belanja sayur aku langsung memulai kegiatan masak sarapan untuk kami berlima.
akhirnya, pada siang hari jovien , fhadli dan aira memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. dan sekarang hanya tersisa aku dan kai di ruang tengah sedang duduk bersebrangan. aku menatap kai dengan tajam tapi kai hanya tersenyum sambil menatap dengan tatapan yang entah maksudnya apa.
"sana balik kerumah!" akhirnya setelah berdiam-diaman cukup lama, aku memberanikan diri untuk membuka suara.
" ga akan, nih liat" kata kai sambil menyodorkan layar hp nya.
"dih, ga mungkin lah"
"buktinya? itu nomor bunda lo kan yang kirim pesan nyuruh gue buat nginep dirumah lo" kekehnya
" yaudah terserah, lo tinggal disini aja sendiri gue mau kerumah aira aja numpang disana. gue gamau serumah sama orang kaya lo"
"mau sampe kapan? lo ga cocok buat jadi orang jahat chen"
" sampe bunda setuju buat batalin perjodohan gue sama lo"
"gue gayakin lo bakal bertahan selama itu, oke kalau emang mau lo gitu, gue bakal buktiin kalau emang gue gasalah. gue bukan cowo yang suka menebar benih sembarangan asal lo tau."
"hm.. terserah lo aja mau bilang apa, yang jelas gue yakin kalau bunda tau lo udah nge hamilin anak orang, pasti bunda bakal langsung batalin perjodohan sialan ini"
"sialan kata lo? jaga bahasa lo chen, lo gapantes jadi anak kasar kaya gitu."
akhirnya, karena udah gatahan sama kondisi di ruang tengah, aku langsung pergi kembali kekamar, tapi lagi-lagi ucapan kaikal berhasil mengganggu fokusku untuk hari ini.
saat ini, aku sudah siap untuk pergi kekampus, karena ada kelas di jam4 nanti. saat sampai di lantai bawah, aku ga mendapati keberadaan kaikal dan menurutku pasti dia udah pulang kerumahnya. tapii ternyata salah, sekarang dia lagi duduk anteng diatas motor nya sambil mainin hp.
"lo mau kampus kan? ayo gue anter"
"gausah gue mau bawa motor sendiri aja"
"eits, gaboleh nolak ajakan calon suami, dosa nanti."
"apansi lo gajelas" tapi kondisi muka ku saat ini sangat kebalikan dengan tindakan ku, entah kenapa bisa sekarang muka ku sudah merah karena ucapan kai.
"nah kan, malu juga lo. yaudah ayo naik keburu telat masuk kelasnya. nih pake, apa mau dipakein?" katanya sambil menyodorkan helm yang aku rasa akan sangat kebesaran di kepala ku ini.
selama perjalanan hanya ada suara kaikal yang terus membahas hal-hal yang menurutku ga terlalu penting. sampai di kampus aku segera turun dan memberikan helm yang membuat kepala ku sakit karena selalu terpentok dengan helm yang dipakai kai.
"belajar yang rajin ya sayang.. kai sayang chendia" katanya
" belajar gombal dari mana lo? garing banget"
"oiya, mulai sekarang kita gaboleh panggil lo-gue lagi ya. tapi harus aku-kamu, paham sayang?" sumpah nyebelin banget.
"ga!" ucap ku dengan ketus dan segera meninggalkan parkiran.
sampai didepan kelas ternyata sudah ada dosen yang mulai kegiatan mengajarnya, kalau keadaan seperti ini berarti dosen tersebut mengajar secara mendadak. karena dilihat dari jumlah murid yang hadir didalam kelas sangatlan sedikit.
akuu segera men-dial nomor aira dan menanyakan keberadaanya, dan jawabannya sungguh tepat sasaran. dia lagi di kantin bersama jovien dan fhadli.
saat dikantin, aku melihat aira melambaikan tangannya dengan maksud memberitahu ku tentang keberadaan mereka, dan akupun segera ke meja tersebut.
suasanya dikantin lumayan sepi, karena memang di jam segini ga terlalu banyak mahasiswa.
"nih buat kalian, jangan lupa dateng tanggal 9 nanti ya, oiya lo berdua nanti jadi groomsmens buat gue ya, dan lo aira nanti jadi bridesmaid nya chendia ya. buat baju seragam nanti gue kabarin lagi." kata kai dan tak lupa dia menyerahkan 3 lembar undangan berwarna merah maroon kepada teman-teman.
brak!
"serius chen? ko lu mau si? kan katanya dia ngehamilin anak orang! lo juga! jangan serakah dong jadi orang, udah mau punya anak masih aja mau nge gaet temen gue" sudah ketebak, pasti aira yang akan maju menentang hubugan kami.
aku tidak terlalu kaget dengan tindakan kaikal barusan, karena memang tadi siang dirumah dia sudah bilang seperti itu.
" mau lo nolak kaya gimana pun, papa dan bunda lo udah setuju buat tetep ngelaksanain pernikahan kita nanti tanggal 9, bahkan oma yang paling setuju kalau pernikahan itu harus dipercepat. untuk urusan si lyona mah gampang sayang, dia bentar lagi juga kebuka topengnya"
----------
vote dan komen jangan lupa ya!
YOU ARE READING
nikah? YES/YES? (ON GOING)
Romansa" tunggu, kamu yang namanya kaikal kan? kalo iya aku minta tolong banget sama kamu, kamu bilang dong ke orang tua kamu biar perjodohan ini batal." -chendia " Lo chendia? iya gua kaikal, gua bakal bilang ke orang tua gua, karna gua juga ga mau di j...