"maaf chendia, aku harap kamu percaya sama aku kalau anak itu bukan anak ku"
tes! runtuh juga pertahananku, akhirnya keluar juga air mata yang aku tahan dari kemarin. tanpa memperdulikan kaikal yang masih ada di depan pintu, aku langsung pergi meninggalkan koper dan kaikal didepan pintu.
----
setelah kejadian didepan rumah, sifat chendia sedikit berubah. chendia jadi pendiam dan tidak seceria biasanya, bahkan saat di kampus pun dia tidak banyak merespon cerita aira dengan baik.
" chen sumpah, lo tuh kenapa si, dari kemarin ga asik banget tau ga!"
"gapapa ra, udah lo tenang aja, gue cuma lagi kangen sama mama"
" ha? tunggu dulu, sejak kapan lo panggil bunda jadi mama?"
" hmm... gatau gue juga, seneng aja ganti-ganti panggilan buat bunda semau gue aja panggil apa ke bunda"
"nah kan, sekarang ganti lagi."
saat malam hari, chendia sendirian dirumah dan sedang memasak untuk makan malam. setelah masaan tersebut matang, chendia duduk sendiri di meja makan dan mulai menikmati makanan tersebut dalam diam, hingga sebuah telpon masuk ke hpnya mengganggu aktifitas makan chendia.
"halo assalamualaikum anak bunda"
"iya waalaikumsalam bunda, bunda chendia kangen."
"eh? anak bunda kenapa? lagi banyak tugas kuliah nak? kamu sudah makan?"
"iya bunda, tugas aku banyak banget, nih aku lagi makan sendiri bunda dirumah."
" sayang.. tadi kai telpon bunda, katanya kamu ngehindarin dia ya?"
"ha? engga bun, aku aja belum ketemu sama kai dari kemarin" bohong. maaf bunda.
"oh gitu ya, yaudah kamu istirahat ya sayang, selamat malam anak bunda"
"iya bunda selamat malam, chendia sayang bunda"
tut..
panggilan berakhir bersamaan dengan terdengarnya ketukan pintu dari luar.
tok..tok..tok...
"sebentar!" kata ku sambil teriak dari ruang makan
ceklek.
"sia--" pertanyaan chendia terhenti ketika mendapati kai sedang di bopong oleh fhadli dan jovien.
"ngapain?" tanya ku dengan dingin.
" dia mabok, dan terus panggil nama lo" kata fhadli, terus hubungannya sama gue?
"masalahnya sama gue apa? gue gaada hubungan apa-apa sama dia?" sumpah aku udah males banget berurusan sama kai.
"plis chen, malem ini aja. izinin kita buat nginep dirumah lo" kata jovien
" lo gila? ga! gaada kata nginep dirumah gue. udah sana kalian balik aja."
kai yang posisinya sedang mabuk, mulai mengangkat kepalanya dan menemukan wajah chendia.
" lo disini? maaf! maafin gue" kata kai tiba-tiba sambil langsung memeluk ku.
"ih sumpah lo bau! yaudah masuk ke dalem, tapi inget ya malam ini aja kalian nginep"
"iya chen gue paham, nanti gue telpon bunda lo ya buat minta izin"
"hmm. terserah. kalian pake kamar tamu bawah ya, gue siapin air sama baju gantinya dulu buat kai."
akhirnya, dengan terpaksa aku mengizinkan mereka untung masuk kedalam dan menginap satu malam saja dirumah ku
setelah selesai menyiapkan se baskom air dan se setel baju yang menurutku akan muat jika dipakai oleh kai, aku langsung kekamar tamu yang tadi ditempatin sama mereka bertiga.
"niih, kalian aja ya yang urusin"
"loh? gamau gue chen, lo aja. lagian lo kan calonnya" fix fhadli gila.
" terus maksud lo, gue harus zina sebelum halal? gila kali lo, lagian kan kalian temennya. udah ya kalian aja, gue mau keatas"
"tapi kan lo calonnya chen!" teriak jovien setelah aku keluar dari kamar tamu.
"bukan urusan gue!" balas ku sambil teriak juga.
sekarang baru jam 10 malem dan aku rasa aira bakal mau aja kalo diajak nginep dirumah. alasan terpenting aku ajak aira nginep ya karena aku takut serumah sama 3 laki-laki. sekitar 15 menit setelah aku hubungin aira buat datang, akhirnya dia sampai juga. dan sekarang kita berdua lagi didapur bikin makan buat jovien dan fhadli, aira sih yang masak buat mereka berdua, kalau aku mah cuma bikin teh hangat buat kai.
"nih, lo minum deh tu sampe abis, kalo udah enakan langsung cabut ya dari rumah gue." kata ku saat memberikan teh hangat tersebut ke kai.
"lo tega?" kata dia
"menurut lo? dah lah gue cape." kuputuskan untuk pergi dari kamar tersebut dan menuju ruang makan.
"udah selesai belom? ayo ra kalau udah, langsung tidur."
"iya sabar sayangkuu.. ga seneng banget si liat gue mesra-mesraan sama fhadli"
"dirumah gue gaboleh jadi tempat zina."
dan akhirnya aku naik keatas sendiri, karena emang udah cape banget dan badan ku pada sakit semua. aku tinggalkan si aira bareng doinya itu.
"huft! gila! kesialan apa lagi yang bakal chen rasain bundaa..." jerit ku putus asa
-----------
okey! jadi juga.
guys aku mohon doanya ya, soalnya hari selasa nanti jadwal UTBK ku. sumpah sejujurnya belum siap + masih takut banget :(
vote dan komen jangan lupaa!!
YOU ARE READING
nikah? YES/YES? (ON GOING)
Romance" tunggu, kamu yang namanya kaikal kan? kalo iya aku minta tolong banget sama kamu, kamu bilang dong ke orang tua kamu biar perjodohan ini batal." -chendia " Lo chendia? iya gua kaikal, gua bakal bilang ke orang tua gua, karna gua juga ga mau di j...