{5}

224 52 15
                                    

Bagaikan luka yang
membusuk dan berubah
menjadi hitam pekat















Sekarang mereka bersebelas lagi pada ngumpul di aula sambil makanin cemilan yang dibawa sama yohan.

Mereka ngumpul di aula, ya karena di kasih tau sama orang yang muncul suara di speaker.

Awal yohan sama hangyul kaget banget, soalnya masih lumayan yang selamat. Bahkan yohan binggung, gimana kasih tau mereka kalau helikopter maximal penumpang nya delapan orang dan harus ada dua orang yang ditinggal, belum lagi kalau nanti masih ada yang selamat.

Dan sekarang mereka lagi diskusi, apa maksud dari clue orang tersebut.

Awal dia bilang
“Kalau dia manusia biasa”
Udah pastilah dia bukan kanibal.

Kedua,
“Salah satu diantara yang selamat ada yang kenal dia”
Ini yang binggung, masalahnya suara dia aja di bedain gitu jadi kayak suara anak ayam:v

Ketiga,
“Dia ngebunuh karena pengen ngebunuh satu orang yang dia kenal itu”
Dia ngebunuh dengan cara ini biar orang gak ada yang tau. Terus kenapa sekarang dia kasih tau, kalau dia pelakunya:D

Dan terakhir,
“Bagaikan luka yang membusuk dan berubah menjadi hitam pekat”
Bisa jadi darah nya kering terus jadi korengan gitu. Atau...
Orang baik terluka lalu jadi busuk?















"Salah satu diantara kalian ada yang kepikiran sebuah nama. Dan tebakan itu pas sekali" lalu muncul lagi suara dari speaker.

"Gini, kenapa orang itu kasih tau kita kalau dia yang sengaja buat virus gak jelas itu?" tanya shuhua.

"Nah kan. Dan lagi pula, ngapain juga dia harus jadiin murid disini kanibal? Kan bisa aja gitu dia langsung bunuh orang yang dia benci itu" unjar somi.

"Bisa juga dia bom satu sekolahan kan" pendapat guanlin.

"Atau dia bakar sekolah juga bisa. Tapi bisa aja orang yang dia benci itu selamat sih" ucap jihoon.

"Bahkan sekarang banyak santet online. Kenapa gak disantet aja, biar orangnya itu bunuh diri" kata haechan menimpali.

"Dia kan bisa buat virus kanibal. Kenapa gak buat virus yang bisa merusak sel otak juga? Kan nanti orang itu langsung mati" sahut sunwoo.

"Iya kan. Kenapa gak di racunin aja" woojin pun setuju dengan pendapat sunwoo.

"Iya ya. Dia juga kenapa pengen banget ngebunuh orang itu?" tanya hangyul.

"Biasanya dendam pribadi" balas yohan.

"Biswa jadwi orwang ywang dwia bwenci lewbih dwari swatu" minkyu pun bersuara sambil memakan roti.

"Telen dulu" ucap junho yang sedari tadi diam dan tanpa ekspresi.

"Lo kenapa sih, jun?" tanya woojin, ia tidak bisa menghilangkan rasa penasarannya terhadap junho, karena semenjak muncul suara dari speaker itu. Junho seperti dengan sengaja membisu dari tadi, dan ketika ia berbicara juga hanya sedikit mengeluarkan kata kata.

"Gpp" balas junho cuek.

"Ini kan udah mau larut, lebih baik sekarang pada tidur. Biar gua yang jaga. Nanti kalau gua ngantuk, baru gantian jaga ya" ucap yohan, setelah itu dia mengunci pintu aula dan menutup semua jendela.

***

Jam menunjukan pukul 23.53, yohan pun masih terjaga dan berusaha menahan kantuknya. Sesekali ia bersenandung kecil, sembari memikirkan keadaan di rumahnya saat ini.

Tidak ada orang yang tau. Bahwa yohan, ketua osis yang selalu di puja, yang sangat ramah dan murah senyum. Selalu membuat lelucon dan tertawa manis.

Ialah orang yang sangat rapuh. Memang iya, ibu nya sangat menyayangi yohan. Ayahnya pun begitu.

Yang orang lain tak tau itu, bahwa yohan adalah anak indigo.

Bahkan saat ini, ia bisa melihat arwah arwah murid yang sudah meninggal dimakan oleh kanibal lain.

Di antara salah satu hantu yang ia lihat. Ada sesosok yang yohan rindukan.

Seorang gadis yang selalu menghiasi hari harinya.

Dia bukan pacar yohan. Ia hanyalah orang yang disukai yohan. Kalau saja ia tidak ikut organisasi osis itu. Mungkin saja sekarang yohan dan gadis itu sudah melepas status single nya.
















"Bang yo" ucapan junho seketika membuyarkan lamunan yohan.

"Iya?" tanya yohan lalu terfokus ke adik kelasnya itu.

"Bisa liat hantu ya, bang?" pertanyaan junho sukses membuat yohan kebinggungan. Darimana junho tau?

"Kok tau?" cicit yohan, takut temannya yang lain mengetahuinya juga.

"Teman gua juga ada yang sama kayak bang yohan. Bisa liat hantu. Bahkan dia bisa baca pikiran orang lain. Gua jadi keinget dia setiap liat bang yo" jelas junho masih tanpa ekspesi.

"Sekolah disini juga? Seangkatan?"

"Iya. Dia itu suka banget senyum, kayak bang yohan. Kalian punya kepribadian yang mirip. Bedanya kalau bang yohan tuh rada gesrek" ucap junho terang terangan dengan wajah polosnya.

Yohan hanya bisa beristigfar dalam hati. Kenapa adik kelasnya yang satu ini, kelewat jujur:D

"Bang yohan tidur aja. Biar junho yang jaga"

"Serius nih gapapa? Mending gua temenin deh, kalau gak bangunin diantara mereka tuh" yohan pun menunjuk sekumpulan kebo,
eh ralat,
Sekumpulan orang yang tertidur pulas sambil berpelukan layaknya teletubies.

"Gak usah, bang. Mereka nyenyak gitu"

"Ya udah. Gua tidur ya". Yohan pun megambil posisi yang nyaman. Merebahkan diri, lalu memejamkan matanya.























"Sang, gua kangen lo" lirih junho sendu.

𝐕𝐢𝐫𝐮𝐬 𝐗『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang