𝐕𝐢𝐫𝐮𝐬 𝐗『√』

{11}

"Permainan telah berakhir~"

"Maksudnya?" mereka semua pun terheran-heran. Maksud dari perkataan orang di speaker tersebut.

"Kita udah bebas kali ya?" tanya renjun dengan senyuman yang mulai terbit dari ujung bibirnya.

"Gak mungkin" sahut guanlin, mereka menatap guanlin intens.

"Maksud lo apa? Oh.. Apa jangan-jangan lo juga termasuk pelakunya? Iya?" perkataan hangyul langsung di balas pukulan oleh guanlin.

"LO KALAU GA SUKA GUA BILANG!!! GA USAH NUDUH".

"Lin, udah dong. Jangan kayak gini" lirih somi seraya menarik lengan guanlin menjauh.

"Tuh kan kalian liat aja. Dia takut ketauan"

"Lo ada masalah apa sama gua?" tanya guanlin dengan penekanan di setiap katanya.

"Lo kan yang mancing setiap zombie datang. Gua tau karena setiap lo naburin sesuatu, pasti setelah itu zombie sama kanibal tau keberadaan kita"

"Lo gak tau. Gak usah ngarang deh lo"

"Hahahaha" hanyul pun tertawa kencang sembari mengeluarkan pistol dari sakunya.

DORR!!

"Som... Somi..." guanlin pun menatap somi yang berada di pekukannya saat ini. Somi rela mengorbankan nyawanya.

"Lin, i love you" lirih somi, sebelum ia benar benar pergi untuk selamanya.

"Gua cuma di suruh, ini" guanlin pun menyerahkan selembar kertas yang ia temukan.

Hai Guanlin,
Kalau lo nemuin surat ini, itu artinya haechan udah gak ada.
Alright?
Haechan memang menemukan virus itu bersama gua.
Yups, gua dalang di balik ini semua
And yeah, orang yang di speaker itu juga suruhan
Apa lo pikir itu beneran ngomong secara langsung?
Big NO. Itu adalah putaran audio yang udah gue rekam dari lama
Lo harus ikuti kata-kata gue, atau gak salah satu teman lo bakalan mati dengan tidak wajar:)

Taburin ramuan ini,

Thanks≧∇≦

"Gua cuma ingin kita semua selamat. Itu aja. Gua kaget dengar “permainan selesai” itu karena kita belum benar-benar selesai. Pelakunya itu pengen ngebunuh salah satu di antara kita. Sampai dia mati dan pelaku itu puas balesin dendamnya" ucap guanlin tanpa mengubah posisinya dan terus menatap ke arah wajah somi.

"Jujur, gue juga di suruh buat nembak lo, lin" hangyul pun jatuh terduduk.

"Gua harusnya jujur dari awal, walaupun itu harus mengorbankan nyawa gua. And thanks. Makasih udah berjuang bareng-bareng"

DUARRR!!

Pandangan mereka mulai mengabur, mengikhlaskan jika memang ajal sudah menjeput. Harusnya mereka sadar dari awal, kalau di badan hanyul sudah terpasang bom yang dapat meledak kapan pun.

End

Thanks udah baca sejauh ini:)

×+×

Cieee yang kena prank
Belum end kok
Ya kali mati gitu aja
Masih banyak yang harus di jelasin
Please, jangan ada sinder ya:"

If you like this story, you can vote + coment💛✨⚡〽️🌠🌙