ᴇᴘɪʟᴏɢ

238 38 15
                                    

Epilognya panjang nih. Maaf kalau kurang memuaskan.
Jangan lupa votmen
Happy reading~


















"Lo simpen mayat ini di gudang ya" perintah Minhee lalu mulai memindahkan mayat yang lainnya.

"Oke. Periksa dulu lah. Mana yang masih hidup sama yang udah MATI" sahut Dongpyo.

"Asiap santuyyyy"






























Hidup itu hanya sementara, tujuan kita hidup juga untuk mati kan? Karena ini bukanlah kehidupan sebenarnya. Ku harap, kalian dapat menikmati kehidupan di dunia ini, selagi masih di beri waktu.

Manusia itu ibarat batu yang terus-menerus di hantam air. Batu itu manusia, air adalah kebiasaan yang bisa buruk ataupun baik.

Contohnya, jika air itu adalah amarah. Manusia itu akan kebal, setiap dimarahi ia tidak akan merasa sakit dibatinnya. Tapi apa kau tau? Jika batu sudah terkikis, bekasnya akan terus ada. Tak dapat balik seperti semula.

Intinya, jagalah mulut dan perilaku kalian. Sebelum hal kecil itu membuat orang berubah.










Minkyu pun menutup notebook milik Dongpyo, yang ia dapatkan dari Renjun. Sebelum bom itu merengut nyawa Renjun.

"Kita harus selesain ini" ucap Minkyu pasrah, ia bisa selamat karena di tarik menjauh oleh Junho. Disinilah mereka, rooftop.

"Gue nyerah" Junho bersandar pada dinding, menghembuskan nafasnya yang terasa berat.

"Semudah itu lo bilang nyerah?"

"Menurut gue, gak adil kalau mereka semua mati. Sedangkan gue masih hidup"

"Jun.."

"Gue udah tau dari awal siapa pelakunya dan yang bersangkutan. Tapi gue terlalu pengecut karena pelakunya memantau kita lewat cctv"

"Jun... Deng-"

"Gua gak pantes hidup, kyu!!"

"Dengerin gue dulu!!! Lo bukan pengecut, Junho. Semua orang punya pemikiran yang berbeda-beda. Lo inget kan kejadian tadi? Kak Hangyul baru mengakui setelah somi tertembak. Guanlin pun begitu. Lo juga bisa kasih tau ke gue sekarang, saat mereka semua udah gak ada. Masih ada kesempatan. Disini gak ada cctv"

"Setelah gua kasih tau, gua pengen minta tolong sama lo. Boleh?" pinta Junho sambil tersenyum. Ini adalah kali pertama Minkyu melihat seorang Cha Junho tersenyum tulus.

"Iya boleh"

Junho menarik nafas dalam-dalam. Lalu mulai membeberkan kebenarannya.

"Pelaku sebenarnya itu pak Doyoung dan Eunsang. Mereka saudara. Selama ini eunsang pura-pura baik di depan kita semua. Surat itu Eunsang yang buat. Hangyul juga di ancam sama Eunsang. Gue tau karena gue taruh sebuah alat gitu ke baju kalian masing-masing. Dongpyo dan minhee juga. Selama ini, Dongpyo dikasih makanan dari pak Doyoung sebagai bayaran. Minhee dikasih uang buat kesenangan di sisa-sisa hidupnya" Junho menarik nafas sejenak.

"Gue minta tolong. Lo tutup mata sekarang juga"

"Ha?"

"Resapi omongan gua saat lo menutup mata. Yang penting tutup mata dulu"

Minkyu pun menutup matanya. Ia meresapi perkataan Junho. Serumit itu masalahnya. Kata orang masa sma adalah masa-masa paling indah. Tapi nyatanya sma adalah masa yang berliku-liku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐕𝐢𝐫𝐮𝐬 𝐗『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang