01

6.5K 352 6
                                    

Happy Reading

"Jennie-ya, kenapa nilai ulangan matematika kamu kecil? Nilai kamu yang paling kecil di kelas lho. Ranking yang dibawah kamu aja bisa dapet nilai pas KKM"

Jennie tertunduk, ia merasakan malu yang luar biasa karena nilai ulangannya anjlok.

"Ah mianhae bu, saya akan berusaha lebih giat belajar. Saya janji, nilai ulangan berikutnya nggak akan mengecewakan ibu lagi" Janji Jennie.

Bu Taeyoen menghela nafas mendengar perkataan anak muridnya itu, ia sungguh kecewa pada murid perwalian kelasnya. Dan merasa gagal telah mendidik Jennie.

"Yasudah kalau begitu, kamu boleh pergi ke kelas sekarang. Jangan lupa belajar yang rajin ya" Ucap bu Taeyoen lembut, dan diangguki oleh Jennie.

Jennie keluar dari ruang guru dengan perasaan malu, kesal dan kecewa. Bisa-bisanya ia mendapat nilai paling kecil di kelas. Sebagai ranking 1 di kelas, tentu saja itu membuat harga diri Jennie turun.

Jennie menghentak hentakkan kakinya di koridor yang sepi karena semua muridnya sudah masuk ke kelas masing-masing.

Dalam perjalanan menuju kelas, Jennie hanya melamun memikirkan omongan Bu Taeyoen tadi. Tanpa ia sadari, ia menabrak seseorang yang ada di depannya.

Tapi, Jennie hanya melewati orang itu dan menghiraukan nya tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

Karena Jennie masih dalam mode on melamun.

"Woey Jennie!" Teriak orang itu dari belakang dengan keras, yang sukses membuat Jennie tersadar dari lamunannya dan berbalik badan ke belakang.

Jennie menatap orang itu malas dan menunjuk dirinya sendiri seperti menanyakan "gue?"

Pria itu membalas dengan memutar bola matanya malas sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Mau tak mau Jennie harus menghampiri pria itu, dengan langkah malas Jennie berjalan menuju pria itu.

"Hm?" Ucap Jennie pada pria yang ada di hadapannya.

"Tadi itu lo nabrak gue, seharusnya lo minta maaf" Ketus Pria itu.

Jennie mengangkat bahunya tak peduli dan membuat raut wajah seperti tampak berfikir.

"Ga usah so pura-pura ga tau! Cepet minta maaf!" Kesal Pria itu.

"Sorry" Singkat Jennie dan terdengar tidak ikhlas.

"Udah kan? Puas sekarang!" Jennie pergi dari hadapan pria itu dengan langkah kaki cepat.

Tapi, Pria itu menarik tangan Jennie dengan cepat. Yang membuat Jennie terkejut dan hampir terjatuh, untung saja pria itu reflek dan dengan segera menangkap tubuh Jennie ke dalam pelukannya.

Jennie terkejut, hingga membuat jantung nya berdetak dengan kencang. Matanya tak sengaja bertatapan dengan mata pria itu, dan sekarang posisinya ia tengah berada dalam pelukan pria itu. Kepala nya tersandar di dada bidang pria itu.

Selama 3 detik lamanya, posisi itu terjadi sebelum keduanya melepaskan pelukan itu secara bersamaan. Jennie kemudian menoleh kanan dan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihat kejadian tersebut.

"Untung aja gue gak jatoh! Lo sih pake narik narik gue segala" Cerocos Jennie marah.

"Cih! Makanya kalo belom selesai jangan pergi dulu. Makasih kek udah gue tolongin" Balas Pria itu.

"Ya makasih. Kan tadi gue udah minta maaf, trus apalagi?"

"Udahlah mending lupain, seratus kali pun gue ngomong lo bakal tetep keras kepala!" Ucapan pria itu berhasil memancing emosi Jennie.

Pria itu pergi dari hadapan Jennie dengan langkah santainya.

"Tunggu dulu" ucap Jennie, pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Jennie lagi.

Pria itu mengangkat satu alisnya dengan wajah nya yang cool tapi terlihat angkuh.

"Lo tau nama gue darimana? Gue aja gak kenal sama lo" Tanya Jennie.

"Tuh" Ucap pria itu dengan menunjuk nametag Jennie, seketika Jennie malu dibuatnya.

"Percuma pinter, tapi gak ada harga diri" Ucapan pria itu berhasil membuat Jennie kesal, tapi untung saja Jennie sempat melihat namanya di nametag.

"Kim Jisoo" gumam Jennie sambil tersenyum licik.

LOVE OF MATHEMATICS

"Oke anak-anak, sekarang kumpulkan tugas yang ibu berikan kepada kalian kemarin. Bagi yang tidak mengerjakan, akan ibu hukum!" Tegas Bu Taeyeon yang merupakan guru Matematika.

Semua murid pun mengumpulkan tugasnya di meja guru. Tapi, ada satu orang yang duduk di belakang dengan mengatakan "Saya gak buat bu, saya gak tau kalo ada pr" ucapnya dari belakang.

Sontak semua murid di kelas termasuk Bu Taeyeon menoleh ke sumber suara.

"Kim Jisoo?" Batin Jennie melihat murid tersebut.

Bu Taeyeon kemudian menyuruh semua murid untuk kembali ke tempat duduk nya masing-masing.

Lalu, ia berdiri dari duduknya dan mengambil spidol lalu menulis soal matematikan di papan tulis. Dan berjalan menuju meja salah satu murid di belakang.

"Sebagai gantinya, kamu harus kerjain soal di depan" ucap Bu Taeyeon sambil memberikan spidol pada murid itu.

Murid itu mengambil spidolnya lalu berjalan menuju papan tulis, semua murid di kelas melihat ia mengerjakannya dengan mudah dan cepat. Bu Taeyeon juga memperhatikan dari belakang sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Murid itu selesai mengerjakan soal di papan tulis dan menaruh spidolnya di meja guru. Kemudian ia kembali ke tempat duduknya.

Bu Taeyeon memeriksa jawaban dari murid itu dan langsung menepukkan tangannya berkali-kali ketika melihat jawabannya benar.

"Semuanya! Beri applause pada Jisoo" suruh Bu Taeyeon, semua murid pun dengan senang hati menerimanya.

Jennie terpelongo tak percaya dengan murid yang bernama Kim Jisoo itu. Bagaimana bisa ia tak pernah melihat murid itu di kelas sebelumnya.

3 jam kemudian, pelajaran Bu Taeyeon telah selesai. Sekarang waktunya istirahat, semua murid berhamburan keluar kelas tak terkecuali Jennie dan teman sebangkunya Rose.

"Ros, gue mau nanya nih" ucap Jennie sesampainya mereka di kantin.

"Apaan?"

"Lo kenal gak murid yang namanya Kim Jisoo yang ada di kelas kita?" Tanya Jennie.

"Kenal lah. Masa temen sekelas tapi gak kenal" Jawab Rose acuh.

"Buktinya, gue gak kenal tuh" Balas Jennie.

"Lo kan orangnya kurang bersosialisasi. Kerjaannya belajar mulu" Jawab Rose, Jennie merasa tersinggung.

"Udah ah, nanti aja ngebahasnya. Sekarang mending kita pesen makan dulu. Keburu laper nih gue"

To be continue.....



Love Of MathematicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang