CH-14

3K 252 2
                                    


"Terima kasih" Ujar Kiran setelah Aiden membuka kaca mobilnya.

"Sama-sama, besok main ke rumah lagi ya" Ujar Aiden dengan senyum di wajahnya.

Entah hanya perasaan nya, jantung Kiran sedari tadi berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya.

"Mmm,Kiran!" Panggil Aiden sebelum Kiran benar-benar pergi.

"Boleh minta nomer mu?" Tanya Aiden sembari menggaruk tengkuknya malu.

"Boleh, kenapa nggak" Jawab Kiran lalu mengambil ponsel di tas kecilnya.

SI OM DAN ALICE

"Alice, belum tidur?" Tanya Sevan sembari berjalan ke arah Alice yang sedang melamun di ruang tengah.

"Alice?" Panggil Sevan sembari menyentuh pundak Alice, membuat sang empu sedikit terkejut.

"Eh, kenapa om?" Tanya Alice yang masih terkejut.

"Kamu kenapa? Kamu lagi ada masalah ya" Ujar Sevan khawatir.

"Bukan masalah om, aku cuma mikirin Dad sama Atlan, sebenarnya aku kangen sama mereka, tapi cuma nggak siap aja" Ujar Alice dengan nada yang sedikit bergetar karena ia mulai menangis.

"Alice,jangan nangis,Saya tau kamu pasti sangat merindukan Ayah dan Kakak mu, mereka juga begitu Lice, mereka juga kangen, tapi kamu selalu menghindar" Ujar Sevan sembari merangkul Alice.

"Emang gitu ya Om?" Tanya Alice yang masih dengan nada bergetar.

"Percayalah, sejahat-jahat apa pun seorang ayah kepada putrinya , ia akan tetap merindukan dan menyayangi putrinya" Ujar Sevan sembari menatap Alice dalam.

Ekhem!

Deheman Aiden merusak suasana.

Sevan langsung menjauhkan tangannya dari pundak Alice.

"Kaget astaga" Ujar Alice sembari mengelus dadanya.

"Lu mulai ketularan Joshua" Ujar Sevan kesal.

"Yeeee, gua gini biar kaga kebablasan kali" Ujar Aiden lalu terkekeh geli.

"Keliatan seneng banget Den, ada sesuatu nih" Ujar Alice.

"Ng-Nggak, sapa bilang" Ujar Aiden mengelak perkataan Alice.

"Kayaknya ya Lice, ada yang lagi berbunga-bunga" Goda Sevan membuat kedua pipi Aiden bersemu merah.

"Eh,jangan-jangan sama Kiran" Sentak Alice membuat Aiden membulatkan matanya.

"Dih,nggak! Sapa coba" Elak Aiden membuat Alice dan Sevan tertawa.

"Kaga bisa boong lu mah" Ujar Sevan mengejek Aiden.

"Udah, gua mau tidur" Cetus Aiden lalu berlari ke lantai atas menuju kamarnya.

"Beneran jatuh cinta" Ujar Alice yang diangguki oleh Sevan.

"Jelas"

SI OM DAN ALICE

"Good Morning Mom" Sapa Jane yang baru saja tiba di dapur bersama kedua anaknya dan suami nya.

Om Sevan dan Alice {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang