CH-10

3.7K 324 9
                                    


Semua terdiam bergelut dengan pikiran nya sendiri,tapi tiba-tiba Jane bersuara,membuat semua tatapan mengarah padanya.

"Mmm,Lice,kamu nginep di rumah aku aja, biar kamu nya nggak capek bolak-balik" Ujar Jane membuat Alice sedikit berfikir.

"Boleh juga, kamu nginep aja di rumah saya lice" Ujar Zeyn setuju atas pendapat istrinya.

"Iya tu lice, nanti kamu capek bolak-balik dari apartemen ke rumahnya kakak saya" Ujar Sevan yang juga setuju atas pendapat Jane.

"Apa masih ada kamar untuk saya Kak?" Tanya Alice ragu.

"Masih, banyak banget, nginep aja ya?" Tawar Jane dengan wajah memohon.

"Boleh Kak, nanti bajunya minta tolong temen aku Kinan" Ujar Alice membuat Jane senang.

"Makasih banyak lice" Ujar Jane berterima kasih.

"Nggak masalah kak"

Tok,tok...

Nugu eopso:)

Canda...

Ceklek...

"Maaf mengganggu, apa masih ada yang sakit Bu Jane?" Tanya sang suster yang baru saja masuk ke kamar inap Jane.

"Nggak sus, udah sehat walafiat" Jawab Jane dengan cengiran di wajahnya.

"Baiklah, kalo semangat gini bisa lebih cepet pulang nya" Ujar sang suster dengan senyum di wajahnya.

"Okey, saya pergi dulu" Ujar suster itu lalu berjalan keluar.

"Iya sus"

SI OM DAN ALICE

Ini hari kedua Alice menginap di rumah Jane dan Zeyn, dan semenjak Alice menginap di rumah Zeyn Sevan memutuskan setiap pagi pasti mengunjungi rumah Zeyn, kalian pasti tau alasannya,seperti hari ini Sevan datang ke rumah Jane dan Zeyn membantu Alice untuk menjaga anak Jane kakaknya.

"Om, nyubitnya jangan keras-keras nanti nangis" Oceh Alice kesal.

"Oooommmm, minumnya jangan banyak-banyak nanti tumpah" Oceh Alice lagi.

Terdengar suara ribut di ruang tamu, membuat Sevan dan Alice merengut bingung.

"Siapa yang dateng?" Tanya Sevan penasaran.

"Nggak tau om" Jawab Alice.

"Kita cek aja lice" Ujar Sevan sembari mendorong troli bayi yang berisikan Jendra menuju ke dalam rumah.

"Mampus..." Lirih Sevan dengan wajah yang memucat.

"Kenapa om?" Tanya Alice bingung atas ekspresi Sevan.

"My son, how are you?" Tanya wanita itu sembari memeluk Sevan hangat.

Sudah bisa Alice pastikan jika itu adalah ibu dari Sevan.

"Fine Mom" Jawab Sevan.

"Sevan, kok kamu tambah tinggi nak?" Ujar peria itu dengan mengelus puncak kepala Sevan.

"Nggak tau Dad" Jawab Sevan.

"Siapa ini?" Tanya Ibu Sevan dengan bahasa Indonesia, ia sangat sulit jika memakai bahasa Indonesia.

"You can use english" Ujar Alice.

"Whats your name beautiful?" Tanya Ibu Sevan membuat pipi Alice memerah karena malu.

Om Sevan dan Alice {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang