Hai, Rhe.
Apa kabar? Apa masih mengambang di tengah laut sana? Aku belum mendengar satu pun kabar mengenai kau ditemukan. Apa kau benar-benar sudah tiada?
Aku di sini sudah menyelesaikan semua yang kaumulai. Aku tidak pernah membencimu, Rhe. Kau adalah kembaranku. Kita sudah bersama sejak berada di rahim Ma.
Andai saja fisikku lebih kuat, aku akan membantumu, meringankan bebanmu agar kau tak perlu percaya bual-bual yang muncul dari mulut pendeta kurang ajar itu.
Aku tahu kau begitu menderita dibuat Ma dan Da. Tapi, aku menutup mataku akan penderitaanmu. Maka dari itu, kau begitu membenciku. Bukan begitu, Rhe?
Rhe, maafkan aku. Aku berubah. Aku tidak bisa lagi mencintaimu setulus dulu. Tidak sejak kejadian itu. Tidak sejak kau meminta si busuk Morgan dan teman-temannya mengurungku.
Bukan kau menikahiku Tommy yang membuatku marah, Rhe. Bukan. Tapi kau yang tidak mempercataiku menampung isi hatimu tentang Tommy yang membuatku sedih.
Juga, kau yang menghukumku dengan sangat keterlaluan. Rasanya sudah cukup sakit tidak dipercaya oleh saudara sendiri. Lebih sakit begitu tahu calon suamimu diambil. Makin sakit lagi begitu tahu kau tidak melindungiku dari ketiga pesuruhmu. Dan, kau yang memanipulasi Ma, Da untuk mengusirku dari rumah.
Sungguh, Rhe, aku bukan orang suci. Aku tidak bisa mempertahankan kewarasanku atas apa yang kaupersembahkan.
Malam itu, setelah pesuruhmu memperkosaku berkali-kali --ini sakit, Rhe. Butuh waktu dua minggu lebih untukku bisa sembuh-- aku diselamatkan kakek tua.
Kau tahu dia siapa, Rhe? Dialah pastor yang membuat keadaan kita seperti ini. Pastor yang sangat kaupercayai kutukannya. Dia menyelamatkanku, mendidikku untuk membalaskan semuanya. Tapi ketika aku mulai mempercayainya, dia mengkhianatiku. Dia sama seperti pesuruhmu. Terkutuklah dia dan jasadnya yang kurendam air asam di bawah gereja.
Saat akhirnya dia meregang nyawa di tanganku, Rhe, aku merasakan kepuasan. Kepuasan karena sudah menyelesaikan amarahku. Kupikir, dengan itu pula lah, amarahku bisa reda padamu, dan kita bisa bermain bersama kembali.
Ternyata tidak, Rhe. Tidak semudah itu. Membiarkanmu berteman dengan ikan, membawa Tommy, juga kedua anakmu bersama denganmu, ternyata tidak membawaku kemana-mana, Rhe.
Aku masih di sini. Rasa marahku masih di sana. Kebencianku pun masih membentuk. Aku masih belum bisa melupakan semuanya. Aku tidak tahu, apakah aku bisa memaafkanmu, Tommy, Ma, Da dan Pendeta sialan itu.
Aku ... merasa ... hampa.
Bolehkah aku ikut bersama kalian, Rhe?
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Behind The Truth
Mystery / ThrillerEllie dan Rhea adalah gadis kembar yang berbeda nasib. Salah satu dari mereka pasti bernasib buruk saat yang lainnya bahagia. Keduanya tumbuh besar di tengah keluarga yang mencintai mereka. Awalnya semuanya baik-baik saja, hingga akhirnya keduanya j...