Shuhua :
- Lembaran dapodik besok TERAKHIR kumpul
- LAMPIRANNYA JANGAN LUPA
- PAS FOTO 3×4 HITAM PUTIH 2 BERWARNA 3Eric :
- Lah foto juga? Berseragam tuh?Shuhua :
- BERSERAGAM SMAHaechan :
- Lah gua adanya foto selfie
- Nitip print dong yang punya printer
-
Jaemin :
- Temen lu ni tolong urusin @RenjunHwall :
- Anjing kaget anjingHaechan :
- Minimal istighfar kek kotor bener mulut luHwall :
- Otak lu tuh kotor bangsatRenjun :
- Kasih kopi coba balJaemin :
- Uhuk
- Kopi apa kopi nih cilEric :
- Kopinang kau dengan~ bismillah~Saeron :
- Apaan sihJaemin :
- LAH EMANG APAAN?Haechan :
- WKWKWKWK ANJING KENCAN DI BIGBOSS YE?Eric :
- Mantep gan lanjutkan"Udah taro aja hapenya, gausah diwaro," tegur renjun sambil menyuap roti bakarnya.
Saeron mendengus kecil. Salah juga sih mereka pergi berdua ke cafe kopi ini, karena tempat ini adalah tempat ngopi anak anak kelasnya.
Walaupun mereka nggak gangguin secara langsung tapi ya gitu. Gak enak aja diliatin mulu.
"Yaudah pulang aja apa?" tanya Renjun kemudian, setelah melihat perubahan air muka Saeron.
Saeron buru buru mendongak. "Hah? Ya jangan lah kan baru dateng ini kopinya. Sayang,"
"Enak ya kopi aja dipanggil sayang," celetuk Renjun asal.
"Apa?"
Renjun tersenyum kecil sok ganteng. Kemudian menyeruput sedikit kopinya. Ah, gila. Seger banget minum kopi ditemenin cewek cakep. Sumpah gak boong.
Sudah satu minggu Renjun dengan intens mendekati Saeron. Sejak terakhir kali cowok itu kepergok nyimpen foto Saeron didalem dompetnya.
Satu minggu ini... Hidupnya indah banget. Renjun belum pernah ketemu sama orang yang cerewet tapi tenang. Yang cantik tinggi pinter dan serbabisa. Yang bisa diajak diskusi hal apapun. Yang santai tapi tetap memprioritaskan prioritasnya. Dan Saeron punya semua hal itu. Dan Saeron ada didepannya setiap saat.
Sebahagia itu Renjun setiap pagi dapet senyum manis dari cewek itu.
Kemudian cowok itu berdeham setelah terjadi keheningan beberapa detik. "Sae, lo ngerasa nyaman nggak sih sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofa • Renjun × Saeron
FanfictionLayaknya duduk diatas Sofa, Renjun terjebak didalam kenyamanan tak berujung.