Jangan lupa, di pencet tombol melah, tombol melah, tombol melah, cepetan! 😂
Eh salah,
Maksudnya pencet bintang nya ya 🖤Ada yang siap triple update? Mana suaranya? 😘😘😘
🖤
Sudah tidak ada lagi air mata yang bisa Kinan kuarkan, cukup dengan memeluk erat kedua putranya Kinan merasakan semua baik-baik saja. Walau pada akhirnya ia harus berpisah dengan cinta sejatinya.
Penantiannya selama lelaki itu pergi dulu terasa percuma, namun Kinan kembali menarik kata-katanya, tidak ada yang percuma karena dia sudah memiliki dua jagoan, Satria dan Raja.
Kinan mengusap tangannya yang terasa dingin, ia masih memandangi jendela lantai dua rumah Geo, ya walaupun yang ia lihat hanyalah jalanan kosong karena rumah Geo berada di perumahan yang terbilang sepi karena masih baru.
"Mbak!" Sapa Geo yang baru saja masuk kedalam kamar Kinan.
Kinan menoleh lalu tersenyum tipis, tak lama Kinan menggigit bibir bawahnya menahan air mata yang segera turun karena ditatap Geo seintens itu. Geo berjalan dan menarik Kinan kedalam pelukan.
"Ungkapin semuanya mbak."
"Geo."
"Ungkapin semua perasaan mbak Kinan, Mbak masih punya Geo yang siap kapan saja membalas rasa sakit hati mbak." Kinan menggeleng yang tentu saja bisa dirasakan oleh Geo.
"Mbak cinta sama Scorpio, dari dulu sampai sekarang." Lagi Kinan menggigit bibir bawahnya menahan getaran tangis yang melesak ingin ia keluarkan, ternyata pertahanan Kinan serendah itu saat dalam pelukan Geo, membuat dirinya yang awalnya menyangka tidak bisa menangis lagi akhirnya menangis juga.
"Abang juga cinta sama mbak."
Kinan mengangguk, begitu paham bahwa suaminya itu memang mencintai dirinya, namun ia juga tidak bisa memaksa, Gendis juga memiliki arti yang sama bagi Pio, Kinan tau Gendis begitu berarti.
"Mbak sekarang istirahat, biar Geo yang jaga si kembar."
Namun suara bel yang menggema sampai lantai dua membuat Geo geram, siapa yang berani bertamu malam-malam?
🖤
Gendis masih mengacungkan pisau sambil berdiri didepan pintu kamar mandi, sementara Noval sudah menjerit didalam sana, Adam kalang kabut masih berusaha bernego dengan Gendis.
"Karena kamu!" Maki Gendis, "kalian sialan kalau bukan karena kalian gak mungkin rencanaku berantakan!"
Noval masih menangis histeris, Gendis begitu teganya mengunci Noval dikamar mandi dalam keadaan gelap, dan jika Adam dengan berani membuka pintunya, gendis mengancam kan menusuk Noval.
"Sabar sayang, tenang, aku minta maaf." Ucap Adam sabar.
"Tenang kamu bilang hah? Setelah tadi Scorpio usir aku dari apartemennya kamu bilang aku harus tenang?"
"Oke, aku akan bantu kamu tapi tolong keluarin Noval dari dalam sana, kasian Noval takut."
"Gak!" Tolak Gendis masih mengacungkan pisau.
"Gendis Noval anak kamu, dia lagi ketakutan sekarang." Bujuk Adam masih tenang, padahal dalam hati dia sudah menangis.
"Atau aku aja yang nusuk diri sendiri?" Tawar Gendis.
Adam malah terkekeh, "kalau begitu kamu akan mati jadi Scorpio dan Kinanti akan bisa bersama lagi."
"Gak! Gue gak mau!"
Yap! Berhasil Gendis melempar pisau itu sembarangan, lalu Gendis duduk sambil mengacak rambutnya menangis meraung-raung menyebutkan nama Scorpio.
Sejujurnya Adam merasa sakit saat melihat Gendis tapi cinta membutakan segalanya, Adam mengambil gelas yang sudah ia siapkan, didekatinya Gendis lalu diusap rambut istrinya itu dengan sayang.
"Kamu minum dulu ya." Adam tersenyum samar saat melihat Gendis meminum air yang ia berikan, tidak sampai lima menit Gendis sudah tertidur dipangkuan Adam, maafin aku sayang.
Adam bangkit membiarkan gendis tertidur dikamar mandi, dibukanya pintu kamar mandi, disana ada Noval yang sedang menangis tersedu-sedu, dipeluknya Noval begitu hangat, seakan tau Noval tidak berbicara apa-apa. Anak itu langsung tertidur dipelukan Adam, papanya.
Adam melewati Gendis begitu saja, membawa Noval menuju kamarnya, mengganti baju anak itu lalu mengecup keningnya, menggumamkan kata maaf, lalu menyelimutinya.
"Pak.."
Adam menoleh pada Lia, pengasuh Noval selama ia bekerja, Adam tau ketakutan Lia, karena Lia pernah nyaris dilukai oleh Gendis.
"Kamu akan Lia, kami hanya perlu jaga Noval, Gendis biar saya yang urus, walau Gendis berteriak kamu tidak boleh melakukan apapun." Titah Adam yang diangguki Lia.
Adam kembali berjalan menuju kamarnya, menggendong Gendis dan meletakkannya di kasur, mengganti baju istrinya dengan celana panjang dan juga training, Adam mengeluarkan dua buah benda Kramat dari sebuah kotak yang ia simpan di lemari rahasia.
"Maafin aku sayang."
Adam melilit kedua tangan gendis dengan kain agar saat wanita itu bergerak ia tidak begitu terluka, lalu memasangkan borgol dan menarik tangan wanita itu menuju sudut menuju ruang tempat tidur.
Setelah selesai Adam menatap nanar pada istrinya, lagi Adam meminta maaf karena Gendis harus ia borgol agar tak mencelakai Noval.
🖤
Gimana? Gimana? Pada kasian kan sama Gendis?

KAMU SEDANG MEMBACA
KINANTI
Romancecinta itu rahasia Tuhan yang paling indah, termasuk cintaku padamu. mengandung unsur 18+ harap bijak dalam membaca