47. Hilang

6.4K 318 8
                                    

Janji aku mau triple update malam ini. 🖤

🖤

Lia mengusap wajah Noval dengan sayang, walau belum genap setahun dirinya menjaga Noval entah mengapa ia begitu menyayangi Noval, seperti Noval adalah putranya sendiri, padahal dirinya belum pernah menikah apalagi memiliki anak.

Lia menoleh pada pigura diatas meja, ada Gendis, Adam dan Noval dalam foto itu, mereka terlihat seperti keluarga bahagia, namun kenyataannya tidak seperti itu, keluarga ini tidak sebahagia foto yang ia tatap.

Lalu, tatapannya jatuh pada sosok Adam, sosok lelaki yang begitu mencintai istrinya membuat Lia begitu mengagumi Adam, ah! Entah mengapa rasanya begitu berdebar setiap dirinya berhadapan dengan Adam.

Lia mengusap wajahnya keras, tidak! Ini hanya rasa kagum! Tidak akan lebih!

Adam sialan!

Lepas!

Lepas!

Arreeeghhhh!

Teriakan Gendis yang sepertinya sudah sadar dari obat tidurnya membuat Lia bergidik ngeri, ia sudah tau senekat apa wanita itu saat sedang marah. Tapi Lia begitu tenang karena Adam telah memborgolnya.

Sekali lagi Lia menatap Noval, ia menyernyit saat merasakan perutnya yang memberontak, ia mulas dan sepertinya harus segera menuntaskan panggilan alamnya.

Noval bergerak dalam tidurnya, tiba-tiba ia membuka mata. Anak itu mengucek matanya, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri mencari suara maminya.

"Mami?" Gumam Noval, anak itu segera berlari menuju kamar maminya.

"Mami?" Panggil Noval membuat Gendis mengentikan aksi brutalnya yang berusaha melepaskan borgol.

"Noval anak mami.." panggil Gendis lembut, "sini nak.." rayu Gendis.

Dengan pelan Noval menghampiri Gendis, "Noval sayang bantu mami buka ini ya?"

Treng! Suara besi Temat tidur dan borgol beradu, Gendis menarik tangannya, mengisyaratkan pada Noval apa yang harus Noval lakukan.

Gendis dengan beruntungnya menemukan kunci borgol didekat kotak yang berada diatas meja, dengan tenang gendis meminta Noval untuk mengambilnya.

"Ambil itu ya sayang." Noval mengangguk lalu menuju meja, mengangkat meja, yang langsung dibalas kekehan gendis, "bukan itu sayang, itu yang dari besi, kunci."


Noval tertawa pada gendis dengan polosnya, "ini mi?"


Anak itu, mengacungkan sebuah kunci yang membuat Gendis memekik bahagia. "Sini sayang."


Noval menuju Gendis, merampas kunci yang Noval sodorkan, walau dengan susah payahnya Gendis membuka kunci itu, benar-benar sulit!


"Noval bantu mami ya? Tolong masukin ke dalam lubangnya."


Lagi, dengan polosnya Noval mengangguk memasukan kunci tepat ditempatnya, "putar ke kanan sayang."


Klik... Noval malah memutar kearah kiri, membuat Gendis harus menekan rasa kesalnya dan berusaha sabar. "Putar-putar saja sayang."

"Iya mi." Dengan semangat karena panggilan sayang Gendis Noval memutar kunci dan Trekkkk... Gembok gendis terlepas.

Lagi, Gendis merampas kunci ditangan Noval dan segera melepaskan borgol satunya lagi, Gendis tertawa dalam hati, ternyata Noval berguna juga.

Karena tangannya sudah bebas, Gendis memeluk Noval awalnya Noval bahagia karena dipeluk oleh maminya, tapi lama kelamaan Noval merasa dadanya sesak, ia kehabisan nafas membuat Noval berteriak dengan kerasnya.

Bruk....

Lia menganga saat membuka pintu ia melihat Noval sedang dipeluk snagat erat oleh Gendis, membuat Lia mengambil bantal dan memukuli Gendis, saat Gendis melepaskan Noval dan akan menarik Lia, segera Lia memukul wajah Gendis dan menarik Noval berlari kekamar anak itu dan mengunci pintu tak lupa ia menahan pintu dengan meja nakas dan lemari kecil.


Lia terengah bersama Noval yang untungnya sudah berhenti menangis.


"Lia sialan! Buka!" Lia bisa merasakan bahwa handle pintu ditarik paksa dan pintu terus di gedor kencang. Akhirnya Lia mengambil ponselnya, menelpon Adam dan menceritakan bahwa Gendis berhasil membuka borgol.


🖤


"Noval!"


"Lia!"


"Noval!"


Terdengar teriakan Adam diluar sana, sejak sepuluh menit lalu sudah tidak ada lagi gedoran pintu, namun Lia tidak begitu saja tenang, ia masih khawatir Gendis masih mengawasi mereka.


Ponsel Lia bergetar, menandakan panggilan Adam.


"Kamu dimana?"

"Kamar Noval pak."


"Cepat buka!" Lia membalas dengan anggukan, ia menyingkirkan lemari dan meja yang ternyata berat, mungkin karena kekuatan ketakutan tadi Lia berhasil mendorong meja dan lemari dalam sekejap saja tidak seperti sekarang.


Akhirnya Lia membuka pintu, Noval langsung berhambur memeluk Adam, "pak.. ibu--"


Adam menunduk, "Gendis kabur, dia hilang."

🖤

KINANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang