Kesayangannya Eunsang

1.1K 208 95
                                    

"Pyo dua putaran lagi ayo, masa gini doang lo udah kecapekan sih?"

Ingin rasanya Pyo meneriaki Eunsang yang dengan mudah merendahkannya seperti ini. Mereka sudah lari keliling lapangan 8 kali dan Eunsang masih memaksanya berlari dua putaran lagi? Sepertinya pemuda itu hendak membuatnya mati kelelahan.

Pyo berhenti sembari mengatur nafasnya, Eunsang sendiri berlari kearahnya. "Capek banget ya? tanggung pyo dua putaran lagi, ayo. Lo pasti bisa? dulu lo cuma kuat 4 putaran loh, ayo lo--"

"Berisik! Gak usah banyak omong!!"

Setelah berhenti beberapa saat Pyo mulai berlari lagi, ditemani Eunsang yang ikut berlari bersamanya.

Tepat diputaran kesepuluh, Pyo menjatuhkan tubuhnya. Nafasnya terengah-engah, namun bedanya jika dulu Pyo merasakan badannya sakit-sakit setelah berolahraga, tapi sekarang meskipun Pyo banjir keringat namun dia merasa segar.

"Masih sakit badannya gak?"

Pyo menggeleng pelan. "Malah seger sang, cuma gue lengket banget ini mau cepet-cepet mandi."

"Jangan mandi dulu, tunggu keringat lo kering baru mandi. Ayo sini, jangan goleran di tengah lapangan gini, kita kepinggir sambil makan sandwich yang lo bawa tadi."

Pyo menuruti perkataan Eunsang, sambil menyeka keringatnya dia berjalan santai ke pinggir lapangan. Eunsang memberinya botol minum, kemudian beralih membuka kotak makan berisi sandwich.

Pyo membawa satu potong sandwich dan memakannya dengan tenang. Eunsang tersenyum geli, dia menyeka keringat Pyo yang terus menetes menggunakan handuk kecil yang dia bawa. "Habis ini lo mau kemana pyo? langsung pulang atau nongkrong kemana dulu?"

"Gue pengen makan gelato dulu sang."

Eunsang mengangguk. "Okay nanti kita beli gelato dulu, terus langsung pulang."

🌷🌷

Hari sudah malam, Pyo dan Eunsang berjalan bersama sambil memakan hoppang isi kacang merah. Mereka seharian menghabiskan waktu bersama, rencana Pyo yang pulang setelah makan gelato pupus karena Pyo malah ingin menonton film dan Eunsang tentunya menuruti semua keinginan kesayangannya.

Mereka berakhir nonton film horror, yang sangat dihindari oleh Eunsang. Di sepanjang film, Eunsang tak henti-hentinya berteriak ketakutan membuat Pyo meringis dan berpura-pura tidak mengenalnya. Sumpah, Pyo beneran malu karena penonton lain menatap kesal ke arah mereka-- seolah menyuruh Pyo untuk membuat temannya diam.

Setelah ketegangan tiada henti, mereka akhirnya keluar dengan muka Eunsang yang pucat. Pyo tertawa karena sungguh, wajah Eunsang benar-benar lucu. Baru kali ini Pyo melihat Eunsang yang biasanya songong ketakutan seperti itu.

Eunsang sendiri tidak mempedulikan godaan menyebalkan Pyo, dan memilih bertanya mau pulang atau makan dulu.

Pyo berpikir sebentar dan malah mengajak Eunsang ke Myeongdong untuk menikmati jajanan malam dan tentu saja disanggupi pemuda jangkung itu.

Well, intinya mereka seharian menghabiskan waktu bersama dan Pyo menyukainya. Dia benar-benar menyukai bagaimana Eunsang memberi perhatian-perhatian sederhana untuknya. Hatinya menghangat saat Eunsang menggenggam tangannya erat, dan sesekali mengecup punggung tangannya.

"Masuk gih, udah nyampe rumah." ucap Eunsang lembut.

Pyo tersenyum kecil kemudian mengangguk. "Lo gak mau masuk dulu? gue rasa appa udah pulang."

"Lain kali aja, pyo. Udah malem juga, gua takut ketinggalan bus. Iya udah gua pulang ya."

Pyo mengamati Eunsang yang berjalan menjauh. "Eunsang..."

Four Seasons - Spring (Eunsang x Dongpyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang