Hampir

1K 201 29
                                    

Dongpyo menutup pintu kamarnya, melempar tasnya sembarangan dan ikut melemparkan tubuhnya ke tempat tidur, dia menenggelamkan wajahnya di bantal, tak lupa kakinya terus bergerak tak karuan.

Jantungnya masih berdegub kencang, dan isi kepalanya dipenuhi oleh pemuda itu. Mimpi apa dia bisa jadian sama si songong Eunsang? Arrrgh, Pyo sekarang sudah jadi pacarnya Eunsang dan entah kenapa memikirkan fakta itu membuatnya senang.

Pyo bangun dari posisinya, dia duduk dan memegang dadanya. "Kenapa masih degdegan sih? jangan degdegan gini dong, malu-maluin aja."

Lalu bayangan saat Eunsang mencium bibirnya terlintas begitu saja membuat Pyo heboh memegangi rambutnya. "Eunsangi juga cium gue, huaaaaaa appa!"

Pyo benar-benar menggila, dia menendang bantal-bantalnya dan berakhir memukuli gulingnya. "Kenapa gue tadi nerima dia sih? mana gue pake bilang sayang segala?! muka gue mau dikemanain ini woy?"

Disaat Pyo sibuk heboh sendiri, terdengar itzy-icy mengalun dari ponselnya. Pyo buru-buru mencari ponselnya, dia mengumpat pelan saat nama Lee Eunsang muncul.

Pyo mengatur nafasnya sejenak, udah kepalang basah pacaran, jalanin aja, jangan heboh, stay cool pyo. "Yeobseo?"

"Pyo, aku kayaknya naruh parfumku di tas kamu, coba liat deh soalnya aku cari gak ada."

Pyo segera bangun dari tempat tidurnya, dia menuju tas yang ia lempar sembarangan tadi, mencoba mencari parfum yang dimaksud pacarnya.

Mampus. Parfumnya ada, cuma pecah. Pantas saja saat tadi dia melempar tasnya, Pyo mendengar suara barang pecah. Pyo menggigit bibirnya, gimana dong?

"Ada, tapi pecah."

"Kok bisa pecah?"

"Hehe tadi aku lempar tasku sembarangan, besok aku ganti deh, tapi jangan marah ya?"

"Aku cuma tanya aja, lagian kamu gak tau parfumku ada disana dan kamu gak sengaja pecahinnya. Udah gak apa-apa, aku bisa beli lagi."

"Beneran?"

"Kamu udah mandi? pasti belum kan? ayo cepet sana mandi jangan malah ngomel-ngomel nyesel udah terima aku jadi pacar kamu. Jangan coba-coba buat putusin aku."

Pyo gelagapan. "Kata siapa?! enggak kok."

Pyo bisa mendengar Eunsang terkekeh, membuat Pyo semakin malu. "Iya udah, jangan tidur malem-malem, besok kita kuliah loh."

"Kamu juga jangan begadang."

"Sampai ketemu besok, pyo sayang."

Setelah membalas ucapan Eunsang, sambungan telepon mereka terputus. Pyo kemudian membenahi tasnya yang basah gara-gara parfum Eunsang. Tapi tunggu dulu, mata Pyo membulat melihat merk parfum yang digunakan Eunsang.

Mampus, Pyo. Parfum mahal. Pyo mending tenggelem aja.

🌷🌷

Setelah sambungan terputus, Eunsang berjalan keluar kamar, menemui Minhee yang lagi-lagi numpang idup dirumahnya.

Eunsang bisa melihat Minhee bersama kakak dan adiknya sedang makan pizza, dia sendiri berjalan ke arah dapur untuk membawa satu kaleng soda sebelum ikut bergabung bersama mereka.

"Jinwoo, kamu jangan kebanyakan makan pizza, kamu kan baru aja sembuh, nanti sakit lagi." ujar Midam lembut.

Jinwoo mengangguk. "Aku cuma makan satu potong kok, kak. Tuh, kak minhee yang ngabisin pizzanya."

Minhee cuma meringis mendapat delikan menyebalkan Jinwoo. "Kakak lapar tauk!" dumelnya.

"Lo bukan lapar, tapi doyan!" sembur Eunsang.

Four Seasons - Spring (Eunsang x Dongpyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang