Eunsang B'day

685 99 20
                                    

Ini bukan Special part yg gue maksud di bab ending ya. Gue bikin part ini special buat Eunsang yang lagi ulang tahun.

So, Enjoy.

........................🌷🌷

Eunsang tersentak ketika Pyo iseng melepas earphone yang Ia pakai. "Jangan jail, Pyo. Kembaliin."

Pacarnya malah menjulurkan lidahnya, dan berjalan menjauhinya. Earphone yang semula berada ditangan mungilnya sudah terpasang dengan baik di telinga Pyo.

Eunsang sendiri hanya geleng-geleng kepala, pemuda itu menyimpan bukunya dan bangkit untuk menyusul langkah riang kekasihnya.

Saat ini Eunsang dan Pyo tengah berada di taman komplek perumahan Dongpyo. Memang sengaja mereka tidak pergi berkencan jauh-jauh, karena mereka akan berakhir capek jadi keduanya memutuskan untuk berkencan disekitar kediaman rumah.

Well, Eunsang dan Dongpyo sudah menyelesaikan masa preklinik dan sudah mendapat gelar sarjana kedokteran. Namun tentu saja perjalanan mereka tidak berhenti sampai disana, karena saat ini mereka tengah menjalani koass dirumah sakit yang sama.

Tentunya teman-temannya yang lain seperti; Minkyu, Wonjin, Minhee, Donghyun, Junho, Hyunbin, dan Hyungjun juga menjalani koass dirumah sakit yang sama dengan Eunsang dan Dongpyo.

Mereka sudah satu tahun menjalani masa klinik, dan tengah mendapat jatah libur untuk memasuki stase baru.

Itulah kenapa Eunsang dan Dongpyo bisa pergi berkencan, karena sejujurnya dihari-hari padat mereka, boro-boro mikirin kencan; dapat jatah tidur saja sudah keajaiban. Jadi kencan adalah hal kesekian untuk di prioritaskan.

"Nah... ketangkep kan kamu."

Son Dongpyo tertawa ringan saat pinggangnya direngkuh Eunsang. Pemuda mungil itu kemudian merengek kegelian ketika Eunsang memberikan kecupan-kecupan ringan di wajahnya.

"Udah, Sang. Aku geli tauk!" protesnya.

"Jadi orang jangan jail, mau aku hukum lagi?"

Pyo cemberut, Ia meraih tangan Eunsang dan memerhatikan tautan tangan mereka. Kalau dipikir-pikir, tangan Pyo yang mungil bertaut dengan sempurna dengan tangan lentik Eunsang yang panjang.

Pemuda itu mendongkak, menatap Eunsang yang masih memberinya tatapan lembut. "Kamu kesini buat kencan sama aku, tapi kamu malah sibuk baca buku. Jadi sebenarnya lebih penting aku atau buku, mana malah asyik sendiri dan aku dicuekin!"

Eunsang terkekeh geli, Ia kembali mendaratkan kecupan ringan disisi wajah Pyo. "Masa depanku lebih penting, Pyo. Kamu gak mau kan punya pasangan kere sementara kamu matre?"

Pyo menganga. Apa sekarang Eunsang sedang menggodanya atau menghinanya? Kenapa kedengeran menyebalkan sekali? Ugh, Pyo sebel.

"Iya Appa juga gak bakalan nyerahin aku ke orang kere, Sang." jawab Pyo.

Eunsang kemudian mencubit hidung Pyo dengan gemas. "Nah, itu kamu paham. Untuk saat ini buku adalah hal penting bagiku, tapi setelah aku lebih mapan, kamu menjadi satu-satunya yang penting untukku."

Pyo mendadak diabetes.

Pemuda mungil itu menangkup wajahnya sendiri, guna menyembunyikan rona merah yang sangat Ia yakini perlahan muncul. "Stop, jangan kebanyakan gombal."

"Itu janji aku buat kamu, Pyo. Bukan gombal."

"Gak usah kebanyakan janji, dosa kalo gak kamu tepati."

Tatapan Eunsang melembut. "Maka dari itu tugas kamu ingetin aku kalo tindakanku gak sesuai dengan ucapanku, bisa?"

Pyo beneran meleleh, dan memilih menganggukan kepalanya. Lagipula mana bisa Ia menolak oknum bernama Lee Eunsang?! Menyebalkan.

Four Seasons - Spring (Eunsang x Dongpyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang