Chapter 16

1.3K 202 23
                                    

Aku dan Bakugou berjalan menyusuri koridor lantai satu sambil membawa buku-buku PR bahasa sebanyak jumlah siswa di kelasku. Ini adalah hukuman karena terlambat masuk kelas. Kami harus membawa buku-buku ini ke ruang guru di lantai satu.

Pelajaran selanjutnya adalah olahraga. Semua anak di kelasku sudah bergegas mengganti pakaian, sedangkan aku harus membawa buku-buku ini terlebih dahulu, bersama orang paling menyebalkan yang pernah aku kenal dan orang itu berjalan di depanku. 

Saat tiba di ruang guru aku dan Bakugou segera menyimpan buku-buku itu di atas meja. Setelah itu kami pun berjalan meninggalkan ruangan, kembali menuju kelas.

Semua orang di sekolah ini sibuk dengan kegiatan belajar mengajar. Koridor tempatku berjalan sekarang terlihat lengang. Aku menatap ke sebelah kiriku, melihat lapangan olahraga yang disiram cahaya matahari. Di luar sana, cuaca terlihat cerah. Waktu yang pas untuk pelajaran olahraga.

Aku menghentikan langkahku, ada sesuatu yang menarik perhatianku di luar sana. Sesuatu yang membuatku terdiam mematung.

"Bakugou." Panggilku.  

Bakugou menoleh ke arahku. "Apa?" 

"Kamu harus melihat ini."

Dia heran melihatku yang mematung seperti sedang melihat hantu. Dia pun menatap ke arah lapangan dimana ada sesuatu yang sangat menarik perhatian di sana. Setelah melihatnya, Bakugou sama terkejutnya denganku. 

"Kenapa... kenapa benda itu masih di sana?" Tanyaku.

Sebuah benda hitam, menggumpal di sudut lapangan olahraga, layaknya gumpalan asap hitam yang muncul dari permukaan tanah dan bergerak ke atas, menari mengikuti arah angin. Benda itu terlihat begitu pekat di hari yang cerah ini. 

Bakugou langsung berlari keluar menuju lapangan olahraga itu. Aku yang melihatnya, ikut berlari di belakangnya. Kami berlari, mendekati benda hitam itu dan melihatnya dari balik pagar kawat besi.

Aku mengeluh dalam hati. Kenapa benda itu tidak menghilang? Ini pasti benda yang sama dengan bayangan hitam yang merasuki seekor tikus pagi tadi. Aku yakin sekali telah menghilangkannya.

Aku memperhatikan benda hitam yang menggumpal itu. Tidak ada apapun di sana selain benda hitam yang terlihat seperti gumpalan asap. Benda hitam itu tidak merasuki apapun. Bagaimana bisa benda itu berkeliaran bebas?

Aku punya firasat buruk dengan ini. "Apa yang harus kita lakukan?" Aku menoleh ke arah Bakugou yang sudah memasuki lapangan dan tanpa ragu berjalan mendekati bayangan hitam itu.

"Bakugou! Apa yang kamu lakukan? Bukankah berbahaya jika kamu mendekatinya seperti itu?" Aku berteriak kepadanya.

Bakugou tidak mendengarkan aku. Dia malah mengulurkan tangannya, bersiap untuk meledakkan benda hitam itu.

Bum!

Ledakan itu tepat mengenai benda hitam itu. Namun, benda itu hanya menggeliat seperti asap hitam yang dikibaskan oleh angin dan kembali ke bentuk semula. Ledakkan tadi tidak mempengaruhinya.

Aku segera berlari memasuki lapangan olahraga yang dibatasi oleh pagar kawat besi itu, sebelum Bakugou melakukan sesuatu yang lebih berbahaya dari ini.

Bum! Bum! Bum!

Bakugou tidak berhenti menyerang benda itu. Dia terus mengeluarkan ledakan dari tangannya. Lama-lama lapangan inilah yang akan hancur.

"Hentikan, Bakugou!" Aku sudah berada di dalam lapangan olahraga.

Bakugou terlihat kesal karena serangannya yang tidak berhasil menghilangkan benda hitam itu. Akhirnya dia berhenti menyerang dan mulai memikirkan cara untuk melenyapkan benda itu.

The World Turns Into Anime [Bakugou X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang