Chapter 18

1.1K 190 44
                                    

Sekarang hari jumat. Tiga hari telah barlalu sejak peristiwa penyerangan bayangan hitam di sekolahku. Semuanya kembali normal—kecuali fakta bahwa aku masih terjebak dalam dunia dua dimensi yang aneh ini.

Hari ini aku akan menjenguk Bakugou. Dia masih dirawat di rumah sakit. Kudengar keadaannya semakin membaik. Mungkin sebentar lagi dia akan segera pulang.

Kemarin aku tak sengaja bertemu Aizawa-Sensei di sekolahku. Ia masih harus mengurus beberapa hal. Aku pun menanyakan keadaan Bakugou padanya. Lalu ia menawarkanku untuk pergi menjenguknya. Dan tentu saja aku menerimanya dengan senang hati.

Namun, aku tidak pernah menyangka Aizawa-Sensei akan menyuruhku pergi bersama Todoroki.

"Ayo, (y/n)" Todoroki sudah menunggu di depan kelasku.

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sekarang di depan kelasku dipenuhi kerumunan gadis-gadis pengagum Todoroki. Mereka terus memandangi Todoroki. Aku yang merasa tidak nyaman pun sedikit menjaga jarak padanya dan segera pergi sebelum dijadikan bahan pembicaraan oleh mereka.

Todoroki tetap terlihat tenang meskipun kerumunan gadis-gadis itu terus memperhatikannya. Sepertinya orang seperti Todoroki tidak akan mempedulikan hal seperti ini atau bahkan dia sendiri tidak sadar bahwa gadis-gadis yang menyukainya itu sedang memperhatikannya.

Tak lama kemudian aku menumpangi bus bersama manusia setengah-setengah itu. Kami duduk bersebelahan. Jarak rumah sakit yang akan kita tuju tidak terlalu jauh dari sekolah. Dalam sepuluh menit kami akan segera tiba.

Aku memilih untuk diam sembari menikmati pemandangan kota dari balik jendela dan larut dalam pikiranku sendiri. Aku teringat sesuatu. Aku harus segera menyelesaikan kostum pahlawanku sebelum akhir pekan.

Aku tidak ahli dalam hal seperti itu. Aku sudah berkali-kali memikirkan, dan mendesain kostumku itu, tapi tidak ada yang berakhir dengan baik. Lagi pula, jika percobaan bayangan itu tetap dilakukan, aku maupun anak UA lainnya hanya memiliki kemungkinan kecil untuk memakai kostum itu di masa depan.

"(y/n), aku ingin minta maaf." Todoroki tiba-tiba saja bicara padaku, membuyarkan lamunanku.

"Hm? Minta maaf untuk apa?"

"Atas semua yang telah kukatakan padamu."

Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Aku berusaha mengingat-ingat kembali apakah dia pernah mengatakan sesuatu yang buruk padaku sebelumnya.

"Kamu pasti merasa tertekan dan ketakutan karena ucapanku waktu itu. Aku telah memberitahumu segalanya tentang UA. Semakin kamu mengetahuinya, kamu akan semakin tertekan. Seharusnya aku tidak mengatakan bahwa kita semua akan mati, dan juga seharusnya aku tidak mengatakan kamu tidak bisa mencapai tujuanmu. Maafkan aku." Todoroki menundukkan pandangannya. Jadi selama ini dia selalu memikirkan ucapannya itu.

"Bagaimana denganmu? Apa kamu sendiri tidak takut?"

Todoroki mengangkat kepalanya, menatapku. Aku bisa melihat raut wajahnya. Dari raut wajahnya itu, aku mengetahui satu hal. Selama ini dialah yang paling tertekan. Sejak awal dia sudah mengetahui semua rahasia UA. Namun, dia hanya bisa memendamnya seorang diri, dan selama ini dia harus bertindak seolah tidak akan terjadi apa-apa.

"Aku sangat takut." Jawabnya pelan.

"Begitu juga denganku. Tapi setelah kejadian tiga hari yang lalu, ada hal yang lebih kutakutkan. Saat melihat Bakugou dikendalikan oleh bayangan hitam itu, aku merasa sangat takut. Membayangkan teman-temanku yang akan berubah menjadi monster seperti itu adalah hal yang paling kutakutkan. Mungkin setelah itu aku mulai berpikir tidak masalah jika aku berubah jadi monster, asalkan teman-temanku baik-baik saja. Kamu tidak perlu merasa bersalah atas perkataanmu. Kamu hanya mengatakan kenyataan yang sebenarnya padaku."

The World Turns Into Anime [Bakugou X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang