Chapter 41

310 55 3
                                    

Hanya butuh beberapa detik sebelum Bakugou berhasil mengambil ikat kepala timku.

Tidak, aku tidak akan membiarkannya merebut ikat kepala itu!

Aku memfokuskan kekuatanku pada ikat kepala Midoriya, aku menggerakan setiap molekulnya. Mataku bersinar semakin terang. Di saat Bakugou menarik ikat kepala itu, aku memutuskan ikatan atom dari ikat kepala yang Bakugou sentuh sehingga ia tak menyentuh apapun. Dia hanya menarik udara kosong. Tidak ada apapun di tangannya.

Bakugou terkesiap melihatnya. Padahal ia sangat yakin sudah mendapatkannya, tapi sekarang tidak ada apapun di tangannya. Ia berteriak marah. Sero telah menarik Bakugou kembali ke tunganggannya. Aku kembali menyatukan ikat kepala itu setelah Bakugou gagal mendapatkannya.

Perhatian Tokoyami, Midoriya, dan Uraraka tertuju padaku.

"(y/n), apapun yang kamu lakukan barusan... itu sungguh luar biasa!" Midoriya menatapku takjub.

"Kamu benar-benar menyelamatkan kita! Hampir saja kita kehilangan poin 10 juta!" Uraraka menghela napas.

"Itu sangat keren. Tim ini sangat bersyukur kau di sini, (y/n)." Bahkan Tokoyami sampai memujiku.

Aku tertawa pelan. Tadi memang benar-benar menegangkan. Kupikir poin timku akan benar-benar terebut. Apapun harus kulakukan untuk terus bertahan.

"Ini gila... Rasanya mustahil untuk merebut ikat kepala mereka..." Kirishima mulai sedikit putus asa.

"Tidak, bodoh! Kita akan merebutnya! Kita incar Bocah itu!" Bakugou berteriak.

"Bocah? Maksudmu (y/n)?" Tanya Ashido.

Sekarang Tim Bakugou menysun rencana lain untuk merebut ikat kepala timku.

Waktu tersisa tiga menit lagi. Di saat-saat terakhir seperti ini tim lawan justru semakin termotivasi untuk merebut ikat kepala tim kami.

"(y/n), hidungmu berdarah!" Seru Uraraka. Ia menatapku khawatir.

Aku buru-buru mengusapnya. Aku akui aku mulai sedikit kelelahan sekarang. Tapi, jika aku menghentikan kekuatanku, tim lawan yang masih terjebak di atas sana akan kembali menyerang.

"Sepertinya kamu harus mengurangi menggunakan kekuatanmu." Lanjut Uraraka.

"Kita mendarat turun, (y/n)! Kita harus mengurangi menggunakan kekuatanmu. Jangan paksakan dirimu." Midoriya pun terlihat cemas.

"Baiklah," aku mengangguk. Aku menghentikan tanah yang membawa kami terbang dan kembali mendarat ke lapangan.

Tim Todoroki menggunakan kesempatan ini untuk kembali menyerang. Todoroki membuat dinding es untuk menutupi semua jalan untuk kabur. Mereka semua memakai sepatu roda. Berkat kekuatan Iida yang berada di posisi depan, mereka dapat bergerak sangat cepat ke arah kami.

"Kaminari, serang mereka!" Todoroki memberikan perintah.

"Baik!" Kaminari memberikan serangan listrik bertegangan tinggi ke arah kami.

Black Shadow bergerak cepat busaha melindungi kami dengan seluruh tubuhnya, tapi itu tidak cukup. Dia tidak akan bertahan lama. Ini gawat. Aku harus melakukan sesuatu.

Aku menggerakan tanah di dekatku lalu menjadikannya dinding berbentuk bola yang melindungi semua timku dari serangan luar.

"(y/n), kamu tidak apa-apa?" Midoriya kembali khawatir karena lagi-lagi aku harus menggunakan kekuatanku. Kami masih berada di dalam bola tanah.

"Tidak apa-apa, aku masih bisa bertahan." Meskipun aku kelelahan, tapi aku sudah terbiasa. Ini tidak akan menghalangiku.

Brak!

The World Turns Into Anime [Bakugou X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang