Chapter 11

42.4K 952 186
                                    

Di kantor Fala dikejutkan oleh beberapa karyawan yang berkasak kusuk membicarakan seseorang. Gadis itu ikut ikutan kepo dan terkejut saat mendapati Dea, si anak magang MT beberes meja kerjanya.

Baru dua bulan Dea bergabung di perusahaannya lewat jalur management trainee yang tugasnya adalah mempelajari semua sistem dan seluruh aktivitas perusahaan.

Fala sering mendengar karyawan lain membicarakan tingkah laku Dea yang tidak menghormati senior di sini. Fala sendiri kurang begitu akrab dan terlibat langsung dengan pekerjaan Dea.

"Ada apa sih?"

"Katanya si Dea mau dimutasi sama pak Adam"

"Lah kenapa? Dimutasi kemana" Fala melongo. Ada apa dengan bos kesayangannya itu.

"Gatau. Kayaknya dibalikin ke cabang Manado"

"Tumben sih Pak Adam main mutasi gitu aja. Kasian Dea harusnya dia disini masih delapan bulan" ujar Fanny.

"Iyaaa, Dea ngeselin sih tapi kasihan juga dibalikin ke asal" Dessy menimpali.

Mata Fala menatap ke dalam ruangan Adam yang sejak tadi tertutup rapat karena tak ada yang berani masuk. Sepertinya mood Adam sedang tidak bagus.

Bahkan Veronika harus menarik nafas panjang dulu dan baca baca mantra sebelum masuk untuk menyerahkan berkas ke dalam.

Fala kembali ke mejanya dan tidak berniat mencampuri urusan kantor yang dipimpin oleh abangnya. Dari kejauhan ia juga bisa melihat wajah murung Dea yang menatap layar komputer dengan pandangan kosong.

Sepulang kantor Fala tidak langsung pulang, ia lembur untuk membuat desain pameran yang akan diselenggarakan weekend ini. Beberapa menit yang lalu Reza sudah berpamitan pulang dan menolak ketika pria itu menawarkan akan menemainya sampai selesai.

Bukan apa apa, Fala hanya tidak ingin Abangnya salah paham. Ia dan Adam sudah memulai untuk berkomitmen satu sama lain.

Tiba tiba lampu menyala.

"Kenapa dimatiin. Ga takut?" Adam menghampirinya dengan senyum menawannya. Fala berfikir wajah Adam berangkat kerja dan pulang kerja sama sama gantengnya.

Jantungnya berdegup dua kali lipat dari sebelumnya. Adam selalu datang dengan aroma maskulinnya.

"Si Eko kayaknya gatau kalau masih ada yang belum pulang" Fala tetap mengetik dan mencoba berkonsentrasi penuh dengan pekerjannya, meski sulit menolak pesona Adam namun ia harus bersikeras.

Adam duduk di samping Fala dan menatap lembut gadis itu.

Adam hanya menatap Fala tanpa berbicara, gadis itu menoleh dan sedikit salting dengan senyum menawan abangnya.

"Kenapa baru pulang ? Emang bos banyak kerjaan juga ya ?"

Adam terkekeh, "Justru tugas dan tanggung jawab abang lebih banyak daripada kamu"

Fala tertawa renyah. Sedikit menggaungkan kalimat tidak percaya.

Adam berdiri, kemudian mengacak rambut Fala lembut. Mata Fala mengekor kemana Adam beranjak. Pria itu menjatuhkan tubuhnya di sofa depan meja Fala.

"Bangunin abang kalau uda slesai"

Beberapa menit kemudian garapan Fala selesai, ia mulai beres beres meja kerja dan mengemas tas nya.

Fala memghampiri Adam dan berjongkok tepat memghadap wajah abangnya. Gadis itu memberanikan diri menyentuh pipi abangnya, dielusnya pelan.

Pria itu terbangun dan menatap Fala. Untuk sekian detik mereka bertatapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WILD SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang